Panorama acara penandatanganan kerjasama melaksanakan proyek tersebut antar-negara Subkawasan dataran rendah Sungai Mekong (Foto: Vu Sinh/VNA)

Proyek tersebut bertujuan mendorong kerjasama dalam melakukan penelitian dan dialog, memperbaiki kualitas dan efektivitas dari aktivitas penelitian, menggerakkan dan melaksanakan kebijakan pertanian dan pengembangan pedesaan di negara-negara Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam.

Menurut para pakar, dalam blok ASEAN, Vietnam, Myanmar, Laos dan Kamboja punya cabang pertanian yang masih memainkan peranan sangat penting dalam mengembangkan ekonomi dan menstabilkan masyarakat. Thomas Rath, Direktur Nasional urusan Vietnam dan Laos- Kawasan Asia-Pasifik dari Dana Pengembangan Pertanian Internasional memberitahukan:

“Ini merupakan pola pertama di mana kami menggunakan pendekatan ialah mengkonektivitas badan-badan penelitian dan konsultasi kebijakan dengan para penentu kebijakan. Jaringan ini membuka peluang bagi para mitra untuk belajar dan bersama-sama berbagi pengalaman serta memanfaatkan berbagai pola dan pengalaman inovasi kreatif  yang sukses dari berbagai proyek IFAD dan para mitra perkembangan yang lain, maka akan menciptakan efektivitas yang baik.”

Selama beberapa tahun belakangan ini, negara-negara di Subkawasan dataran rendah Sungai Mekong sudah dan sedang melaksanakan dengan baik reformasi kebijakan yang berhasil-guna.

Melalui proyek ini, Vietnam menginginkan agar semua negara memperkuat kerjasama untuk berbagi pengalaman yang baik dalam mengembangkan pertanian dan mengembangan pedesaan antar-negara di Subkawasan ini melalui jaringan konsultasi kebijakan yang luas baik badan Pemerintah maupun berbagai lembaga swadaya masyarakat dan sektor swasta di Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam.