Dalam jumpa pers bersama setelah pertemuan tersebut, Federica Mogherini menegaskan bahwa meskipun Uni Eropa dan Rusia tidak mempunyai pandangan bersama terhadap semua masalah tapi hal yang paling penting ialah dua fihak ingin melakukan dialog dan kerjasama di semua bidang yang bisa dilakukan dan sekarang ini dua fihak telah menetapkan bidang-bidang yang memerlukan kerjasama.

Menlu Rusia, Sergei Lavrov (kiri) dan Utusan Khusus UNi Eropa, Federica Mogherini (Foto: AFP)

Kedua fihak juga mengungkapkan perang di Suriah dan gencatan senjata yang disponsori oleh Rusia, Amerika Serikat (AS) dan Yordania di sebelah Selatan negara ini. Menurut dia, Uni Eropa menganggap gencatan senjata di Suriah adalah permulaan penting untuk menuju ke satu gencatan senjata yang diperluas seluruh Suriah.

Pada fihaknya, Menlu Sergei Lavrov menegaskan bahwa Moskwa memahami secara jelas sumbangan-sumbangan yang diberikan oleh Uni Eropa, namun dia menyatakan perlu mempelajari dengan gigih pengaruh-pengaruh dari sanksi-sanksi yang dikenakan oleh Uni Eropa untuk menentang Pemerintah Damascus. Selain masalah Suriah, dua fihak juga berbahas tentang krisis di Libia, perkembangan-perkembangan tegang di Teluk,  proses perundingan damai di Timur Tengah, perkembangan-perkembangan baru di semenanjung Korea dan situasi Ukraina.