Menlu Jerman, Heiko Maas (kanan) dan Timpalannya dari Rusia, Sergey Lavrov (Foto: VNA)

Dua menlu telah membahas serentetan masalah yang menjadi minat bersama dari dua pihak, di antaranya ada penyelamatan permufakatan nuklir dengan Iran; masa depan pengontrolan senjata dan situasi di Ukraina Timur, serta hubungan bilateral yang pernah menjadi tegang setelah Moskow menggabungkan kembali Semenanjung Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan bentrokan ini sedang berlangsung di Ukraina Timur. Menlu Jerman mengatakan bahwa meskipun punya semua pandangan dan posisi yang berbeda terhapap masalah Ukraina Tiomur dan penggabungan Semenanjung Krimea, tetapi Jerman dan Rusia perlu “bersama-sama melakukan kerjasama di tingkat politik” untuk mengusahakan solusi. Dia juga menekankan bahwa dialog dengan Rusia serta “pertisipasi yang bersifat konstruktif” dari Rusia sangat perlu untuk memecahkan masalah-masalah internasional. Menurut dia, perdamaian jangka panjang  di Eropa hanya bisa dicapai kalau Berlin dan Moskow bersama-sama melakukan kerjasama.

Yang bersangkutan dengan permufakatan nuklir dengan Iran, Menlu Jerman, Heiko Maas memberitahukan bahwa Berlin tetap menaati permufakatan ini, bersamaan itu menekankan bahwa tidak ada satu negara yang ingin menyaksikan eskalasi di kawasan. Sementara itu, pada pihaknya, Menlu Rusia, Sergei Lavrov menilai permuafaktan nuklir tahun 2015, atau Rencana Aksi Bersama Komprehensif  (JCPOA) yang ditandatangani antara Iran dan kelompok ini.