PBB memperingatkan bahwa Yaman bisa menghadapi situasi yang jauh lebih buruk pada tahun 2019

(VOVWORLD) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres memperingatkan bahwa Yaman akan harus menghadapi situasi yang jauh lebih buruk pada tahun 2019 kalau semua pihak peserta perang di negara ini tidak menandatangani satu permufakatan damai dan mencegah krisis kemanusiaan.
PBB memperingatkan bahwa Yaman bisa menghadapi situasi yang jauh lebih buruk pada tahun 2019 - ảnh 1 Para militan Houthi di Yaman (Foto: AFP/VNA)

Ketika berbicara di depan jumpa pers di Doha, Ibukota Qatar, Sekjen PBB, Antonio Guterres memberitahukan bahwa sejumlah besar penduduk Yaman sedang berangsur-angsur mati karena kekurangan bahan  pangan. Sekjen PBB, Antonio Guterres juga memperingatkan bahwa akan tidak ada perdamaian, Yaman akan harus menghadapi situasi yang jauh lebih buruk terbanding dengan sekarang.

Juga pada jumpa pers tersebut, Sekjen PBB, Antonio Guterres berseru supaya melaksanakan investigasi yang tepercaya dan menjatuhi hukuman kepada pelaku-pelaku yang membunuh wartawan Jamal Khashoggi di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Kota Istanbul,  Turki.

Yaman menjadi kecau balau ketika terjadi kembali bentrokan antar-kelompok bersenjata Houthi dan pasukan-pasukan pro mantan Presiden Ali Abdullah Salech degan pasukan-pasukan pendukung Pemerintah pimpinan Presiden Mansour Hadi yang mendapat pengakuan internasional.

Pada bulan 3/2015, pasukan koalisi   negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi telah melakukan intervensi pada perang saudara di Yaman untuk membantu Pemerintah pimpinan Presiden Mansour Hadi. Bentrokan tersebut telah memaksa Yaman mengalami krisis kemanusiaan yan paling buruk di dunia dengan lebih dari 10.000 orang tewas dan kira-kira 14 juta orang menghadapi mengalami kelaparan.

Komentar

Yang lain