Pembukaan KTT ke-16 Negara-Negara Francophonie

(VOVworld) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 Negara-Negara Francophonie telah diadakan di Antananarivo, ibukota Madagaska pada Sabtu sore (26 November) menurut WIB dengan dihadiri oleh 30 Presiden, Perdana Menteri dan banyak pemimpin senior dari 80 negara anggota Organisasi Internasional Francophonie, banyak organisasi internasiional dan regional.


Pembukaan  KTT ke-16 Negara-Negara Francophonie - ảnh 1
Presiden Vietnam Tran Dai Quang menyampaikan pidato pembukaan Konferensi ini
(Foto: qdnd.vn)


Pada Konferensi  kali ini, Presiden Vietnam Tran Dai Quang - wakil satu-satunya dari kawasan Asia-Pasifik menyampaikan pidato pembukaan Konferensi ini. Yang mengawali pidato ini, atas nama pemimpin Partai, Negara dan rakyat Vietnam, Presiden Tran Dai Quang  mengirim ucapan duka cita yang sedalam-dalamnya  atas  wafatnya pemimpin Fidel Castro kepada  Negara dan rakyat Kuba.

Dalam pidato pembukaan Konferensi ini, Presiden Tran Dai Quang menekankan: Vietnam menyambut baik komunitas Francophonie telah berupaya mendorong kenekaragaman bahasa, budaya, menjaga dan mempertahankan identitas budaya nasional pada latar belakang globalisasi, memperkuat  kerjasama  ekonomi antara  negara-negara anggota  dengan negara-negara lain di dunia.Presiden Tran Dai Quang menganggap bahwa sebagai anggota aktif dan bertanggung jawab dari Komunitas Francophonie, Vietnam telah berinisiatif berpartisipasi dalam penggelaran semua strategi dan program kerjasama Komunitas Franocophonie, memberikan sumbangan yang penting dalam memperkokoh solidaritas dan kesatuan internal kawasan, memperluas  kerjasama antara negara-negara anggota-nya, melalui itu memberikan sumbangan pada kemakmuran bersama. Presiden Tran Dai Quang memberitahukan: “Vietnam menyambut baik isi-isi yang bersangkutan dalam Pernyataan Konferensi, memanifestasikan komitmen kuat kita dalam mendorong kerjasama ekonomi Francophonie, kerjasama Selatan-Selatan dan kerjasama trilateral,  tukar-menukar dan berbagi pengalaman tenang perkembangan sosial-ekonomi dengan semua negara anggota lain, khususnya negara-negara Afrika”.

Presiden Tran Dai Quan meminta Komunitas Francophonie supaya mendorong dan membantu menggelarkan Agenda-tahun 2030 dan Permufakatan Paris tentang Perubahan Iklim, membangun hubungan-hubunga kemitraan global, menjamin sumber daya, mentransfer teknologi,  meningkatkan kemampuan pelaksanaan  kepada negara-negara sedang berkembang. Tentang masalah Laut Timur, Presiden Tran Dai Quang meminta: “Vietnam berharap supaya Komunitas Francophonie supaya teru memberikan suara obyektif tentang situasi Laut Timur, berseru kepada semua pihak yang bersangkutan supaya tidak menggunakan kekerasan atau mengancam menggunakan kekerasan, memecahkan semua sengketa  dengan langkah damai di atas dasar hukum internasional, diantaranya ada UNCLOS-1982, menghormati pres diplomasi dan hukum, menaati  DOC, cepat  menyusun  COC”.  

Presiden Tran Dai Quang menegaskan: Vietnam siap menjembatani Komunitas Francophonie dengan Komunitas  ASEAN dan Asia-Pasifik untuk berpada tenaga demi satu dunia damai, stabil dan berkembang secara berkesinambungan.

 

 


Komentar

Yang lain