PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan arti penting kerjasama menghadapi perubahan iklim di depan KTT G-20

(VOVWORLD) - Atas undangan Kanselir Jerman, Angela Merkel, Ketua Kelompok G-20 tahun 2017, Jumat sore menurut waktu lokal, Pedana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc mulai menghadiri aktivitas-aktivitas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di kota Hamburg, Jerman.
PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan arti penting kerjasama menghadapi perubahan iklim di depan KTT G-20 - ảnh 1PM Nguyen Xuan Phuc melakukan pembicarana dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel   (Foto: vov.vn) 

Dengan tema: “Membentuk satu dunia yang terkonekvitas”, KTT G-20 membahas banyak masalah penting tentang ekonomi global seperti pertumbuhan, perdagangan, investasi, keuangan internasional, perkembangan yang berkesinambungan, perubahan iklim, energi, bantuan kepada Afrika, imigrasi, kesehatan, lapangan kerja, digitalisasi, kaum wanita dan lain-lain.

Diundang untuk berpidato selaku presenter utama pada sesi perbahasan tentang perkembangan yang berkesinambungan, perubahan iklim dan energi, PM Nguyen Xuan Phuc telah mengeluarkan pesan kuat tentang arti penting penguatan kerjasama untuk menghadapi perubahan iklim. Sebagai salah satu negara yang menderita pengaruh  paling hebat dari perubahan iklim, Vietnam akan berusaha keras menyelesaikan 17 target perkembangan yang berkesinambungan (SDG-2039) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di antara memprioritaskan masalah-masalah pengurangan kemiskinan, energi terbarukan, dan menghadapi perubahan iklim. Vietnam telah dan sedang menyelipkan aktivitas-aktivitas menghadapi perubahan iklim ke dalam berbagai perancangan dan rencana perkembangan, melaksanakan secara serius pengurangan 8% jumlah emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 dan bisa mengurangi 25% kalau mendapat bantuan yang efektif dari komunitas internasional. Selaku negara tuan rumah APEC 2017, Vietnam telah mendorong tema-tema prioritas dalam Agenda 2017 yaitu perkembangan yang berkesinambungan, menghadapi perubahan iklim dan menggunakan energi secara efektif, sedang berkoordinasi dengan negara-negara anggota APEC mendorong perbahasan secara intensif dan ekstensif tentang perkembangan yang mencakup sosial-ekonomi dan keuangan.

PM Nguyen Xuan Phuc meminta kepada G-20 dan komunitas internasional supaya meningkatkan tanggung-jawab, serius melaksanakan semua komitmen internasional dan melakukan koordinasi secara efektif, memperkuat bantuan keuangan dan teknologi kepada negara-negara sedang berkembang dalam melaksanakan semua target perkembangan yang berkesinambungan dan lengkap.

Sebelumnya, pada pagi harinya, di kota Hamburg, PM Nguyen Xuan Phuc telah menemui Gubernur merangkap Wali Kota negara bagian Alaf Sholz. PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan bahwa Vietnam bersedia mendorong kerjasama dengan kota Hamburg di bidang-bidang ilmu pengetahuan, teknologi, jasa logistik, transportasi, pelabuhan laut, meminta kepada kota Hamburg supaya memperkuat kerjasama dengan kota-kota pelabuhan Vietnam tentang manajemen, perancangan dan perkembangan agar pelabuhan-pelabuhan Vietnam mencapai taraf dan skala internasional, memacu badan-badan usaha di kota ini melakukan investasi di Vietnam di bidang-bidang galangan kapal, petrokimia, penerbangan, angkasa luar, elektronik, permesinan akurat, perkimiaan, peralatan optik dan lain-lain.

Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20, PM Nguyen Xuan Phuc telah melakukan pertemuan-pertemuan resmi dengan Presiden Republik Korea, Moon Jae-in dan PM Australia, Malcolm Turnbull.

PM Nguyen Xuan Phuc dan Presiden Moon Jae-in sepakat bersama-sama mendorong kunjungan dan kontak tingkat tinggi sehubungan dengan peringatan ulang tahun ke-25 penggalangan hubungan diplomatik Vietnam-Republik Korea pada tahun 2017; mendorong lebih lanjut lagi kerjasama ekonomi, perdagangan, investasi dan temu pergaulan kebudayaan antara dua negeri dan berusaha meningkatkan nilai perdagangan bilateral mencapai 100 miliar dollar Amerika Serikat pada tahun 2020.

PM Nguyen Xuan Phuc meminta kepada Republik Korea supaya memperkuat impor produk-produk unggulan Vietnam seperti hasil pertanian, kehutanan, perikanan, berkoordinasi erat dengan Vietnam untuk menggelarkan secara efektif Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Republik Korea, meminta kepada Republik Korea supaya terus membantu Vietnam ikut serta dalam rantai produk dan pemasokan global dari Republik Korea, memperhatikan transfer teknologi dan membantu pengembangan industri penunjang Vietnam dan lain-lain.

 Pada pertemuan antara PM Nguyen Xuan Phuc dan PM Australia, Malcolm Turnbull, PM Australia menegaskan bahwa Australia ingin mengupgrade hubungan dengan Vietnam menjadi hubungan kemitraan strategis, bersamaan itu menekankan bahwa komunitas orang Australia keturunan Vietnam sebanyak 200.000 orang dan 25.000 mahasiswa Vienam yang sedang menempuh kuliah di Australia adalah fundasi-fundasi yang sangat penting bagi hubungan yang baik antara dua negara.

Tentang masalah Laut Timur, para pemimpin Australia dan Republik Korea berbagi pandangan tentang arti penting  usaha mempertahankan perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim dan penerbangan di Laut Timur, memecahkan sengketa dengan langkah-langkah damai di atas dasar hukum internasional, di antaranya ada Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS).

Pada hari yang sama, PM Nguyen Xuan Phuc telah melakukan pertemuan dengan perbahasan pendek dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Presiden Senegal, Macky Sall, PM Singapura, Lee Hsien Loong dan PM Kanada, Justin Trudeau.

Komentar

Yang lain