PM Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc menerima Dubes Inggris, Giles Lever

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc, pada Rabu sore (6/6), di Kota Ha Noi, telah menerima Duta Besar (Dubes) Inggris di Viet Nam, Giles Lever sehubungan dengan akhir masa bakti-nya. 
PM Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc menerima Dubes Inggris, Giles Lever - ảnh 1 PM Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc (kanan) menerima Dubes Inggris, Giles Lever ehubungan dengan akhir masa bakti-nya (Foto: VOV)

PM Nguyen Xuan Phuc menilai tinggi sumbangan-sumbangan yang aktif dan berhasil-guna dari Dubes dalam mengkongkritkandan menggelarkan langkah-langkah mendorong hubungan kemitraan strategis antara dua negara. PM Nguyen Xuan Phuc mengatakan bahwa dua fihak perlu terus mengembangkan hasil-hasil yang dicapai dan berupaya meningkatkan hubungan ekonomi bilateral supaya pantas dengan rangka kemitraan strategis dan potensi kerjasama antara dua negara. Dua fihak perlu berkoordinasi untuk mengadakan secara baik persidangan Komite Gabungan Viet Nam-Inggris tentang kerjasama ekonomi dan perdagangan (JETCO) mendatang. Beliau juga memberitahukan bahwa Viet Nam ingin terus menerima bantuan Inggris melalui Dana persemakmuran, khusus-nya di bidang-bidang untuk menghadapi perubahan iklim, persemakmuran lingkungan, teknologi hijau, penelitian ilmu pengetahuan dan lain-lain. Pada tahun 2018, dua negara memperingati ultah ke-45 penggalangan hubungan diplomatik. PM Nguyen Xuan Phuc meminta kepada dua negara supaya memperkuat aktivitas-aktivitas temu pergaulan, turut memperkuat persahabatan dan saling pengertian antara dua bangsa.

Pada fihak-nya, Dubes Giles Lever mengatakan bahwa Viet Nam telah mencapai banyak hasil tentang perbaikan lingkungan bisnis dan Pemerintah Inggris bersedia memberikan bantuan teknik kepada Viet Nam di bidang ini. Menekankan pendidikan dan pelatihan merupakan satu bidang prioritas kerjasama, Dubes memberitahukan bahwa Inggris akan meningkatkan jumlah beasiswa bagi mahasiswa Viet Nam. Dubes menegasakan bahwa Inggris mendukung secara kuat penjaminan keamanan, kebebasan maritim dan penerbangan di Laut Timur, menaati UNCLOS 1982.

Komentar

Yang lain