Presiden AS memterbukakan permufakatan nuklir dengan Iran

(VOVWORLD) -  Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Senin (7/8), telah menandatangani dekrit eksekutif mengenakan kembali sanksi-sanksi terhadap Iran, bersamaan itu menegaskan kebijakan Washington ialah “memberikan tekanan opimal tentang ekonomi”  terhadap negara Republik Islam itu. 
Presiden AS memterbukakan permufakatan nuklir dengan Iran - ảnh 1Presiden AS, Donald Trump (Foto: Xinhua/ VNA) 

Tapi dalam satu pernyataan-nya, Presiden Donald Trump memberitahukan: “tetap membukakan pencapaian satu permufakatan yang lebih komprehensif”, menurut itu mengungkapkan seluruh aktivitas Teheran, di antara-nya ada program rudal balistik. Menurut kalangan otoritas AS, Presiden Donald Trump siap bertemu dengan pera pemimpin Iran “pada kapanpun”.

Pada hari yang sama, Presiden Iran, Hassan Rouhani menyatakan bahwa Teheran bisa melakukan perundingan dengan AS hanya kalau Washington bisa membuktikan bahwa negara ini pantas dipercaya setelah negara ini secara sepihak menarik diri dari permufakatan nuklir dan mengenakan kembali sanksi-sanksi terhadap negara Republik Islam ini. Dia menegaskan: “Kami selaluu mendukung langkah diplomatik dan perundingan. Perundingan-perundingan yang diiringi dengan sanksi-sanksi tidak punya makna apa-apa”.

Dalam perkembangan yang lain, Uni Eropa dan tiga negara anggota-nya Inggris, Perancis dan Jerman menegaskan akan mempertahankan hubungan ekonomi dengan Teheran. Dalam pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Perancis, Jerman dan Wakil Senior Uni Eropa urusan tentang kebijakan keamanan dan hubungan luar negeri, Federica Mogherini memberitahukan bahwa Uni Eropa dan negara-negara tersebut bertekad membela badan-badan usaha Eropa yang sedang melakukan usaha secara sah dengan Iran. Juga menurut pernyataan, permufakatan  nuklir yang bersejarah yang telah di tandatangani antara Iran dengan Kelompok P5+1 (yaitu Inggris, Perancis, Rusia, Tiongkok, AS plus Jerman) pada tahun 2015 adalah satu faktor utama dari struktur  tidak mempopulerkan nuklir secara global, adalah penting terhadap keamanan di Eropa, di kawasan dan di seluruh dunia.

Komentar

Yang lain