Presiden Filipina menyerukan dialog dengan kelompok pembangkang di Marawi

(VOVWORLD) - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, Jumat (26/5) menyerukan kepada kelompok pembangkang Islam ekstrim yang sedang berbaku hantam dengan pasukan tentara di kota Marawi, di pulau  Mindanao,Filipina Selatan supaya menghentikan tindakan-tindakan permusuhan dan melakukan dialog dengan Pemerintah, melalui itu menangani ledakan kekerasan di kawasan ini pada waktu lalu.

Ketika berbicara di depan media, Presiden Rodrigo Duterte menganggap bahwa munculnya warga negara asing dalam kelompok pembangkang Islam yang sedang bertahan di kota Marawi merupakan bukti yang jelas tentang partisipasi dari organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS)  di kawasan ini. Dia juga memberitahukan  bersedia melakukan dialog dengan para militan, namun juga menegaskan bahwa kalau situasi baku hantam tidak berhenti, tentara Filipina akan meneruskan semua operasi serangan dan pembersihan.

 Presiden Filipina menyerukan dialog dengan kelompok pembangkang di Marawi  - ảnh 1
Serdadu Philippina  di kota Marawi. (Foto: EPA/TTXVN)

Tentara Filipina, pada 25/5, dengan perlindungan dari pesawat helikopter dan tank berlapis baja telah melakukan banyakpenyerbuan terhadap kaum pembangkang Islam dalam kota Marawi dan telah membasmi 31 anasir. Gerak gerik dari tentara Filipina ini berlangsung setelah Presiden Rodrigo Duterte memutuskan pelaksanaan keadaan darurat militer di pulau Mindanao untuk menghadapi kekerasan yang mulai meledak di kawasan ini pada 23/5. Bentrokan antara pasukan tentara Pemerintah dan kaum pembangkang telah memaksa ratusan warga kota Marawi harus pergi mengungsi.

Komentar

Yang lain