Presiden Perancis dan PM Inggris melakukan pembicaraan tentang Brexit dan antiterorisme

(VOVWORLD) - Presiden Perancis, Emmanuel Macron, pada Selasa (13 Juni), menyatakan bahwa Inggris selalu disambut untuk tetap tinggal di Uni Eropa, setelah Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May mengatakan bahwa perundingan tentang Brexit akan segera dimulai pada awal pekan mendatang.

Presiden Emmanuel Macron juga menekankan bahwa dia menghormati keputusan yang memanifestasikan kedaulatan dari rakyat Inggris ketika memilih keluar dari Uni Eropa, bersamaan itu menegaskan saat memulai perundingan tentang Brexit merupakan titik balik yang penting.

Presiden Perancis dan PM Inggris melakukan pembicaraan tentang Brexit dan antiterorisme - ảnh 1 Presiden Perancis, Emmanuel Macron (Foto: Kantor Berita Vietnam)

Pada fihaknya, PM Theresa May menegaskan kembali rencana mempertahankan jadwal perundingan tentang Brexit, tanpa memperdulikan perundingan-perundingan tentang pembentukan Pemerintah yang sedang berlangsung di Inggris.

Setelah pembicaraan tersebut, PM Theresa May dan Presiden Emmanuel Macron telah mengumumkan rencana aksi bersama tentang perjuangan  menentang ekstrimisme di internet, menurut itu menuju ke penguatan tekanan terhadap grup-grup internet dan media sosial untuk mencegah ujaran-ujaran permusuhan dan propoganda dari kaum teror. Rencana ini juga ditinjau untuk menggeluarkan Undang-Undang baru guna memberikan sanksi terhadap grup-grup teknologi yang tidak menaati tuntutan aksi ini.

Komentar

Yang lain