Presiden Rusia V.Putin memberlakukan Undang-Undang tentang penggabungan Krimea

(VOVworld) – Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin pada Jumat (21 Maret) telah membubuhkan tandatangan memberlakukan Undang-Undang tentang penggabungan semenanjung Krimea dan kota Sevastopol ke dalam Federasi Rusia, Undang-Undang Dasar Federasi  tentang masuknya Krimea ke dalam Federasi Rusia dan tentang pembentukan subyek-subyek baru  yalah  Republik Krimea dan kota tingkat Federasi  Sevastopol.

Presiden Rusia V.Putin memberlakukan Undang-Undang tentang penggabungan Krimea - ảnh 1
Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin telah membubuhkan tandatangan memberlakukan Undang-Undang tentang penggabungan semenanjung Krimea ke dalam Federasi Rusia.
(Foto: www.thanhnien.com.vn )


Selanjutnya, Vladimir Putin telah menandatangani dekrit tentang pembentukan  kawasan Federasi Krimea dan mengangkat Oleg Belavensev menjadi Wakil Berkuasa Penuh dari Presiden Rusia di kawasan ini. Jadi, kawasan ini resmi menjadi kawasan federal ke-9 dari Federasi Rusia. Kawasan ini terdiri dari Republik Krimea dan kota Sevastopol. Sebelumnya, dengan dukungan suara mutlak (155/155), Dewan Federasi (Majelis Tinggi) Rusia telah mengesahkan  Traktat penggabungan  Republik Otonomi Krimea ke dalam Federasi Rusia pada Kamis (20 Maret), Duma Negara Rusia (Majelis Rendah) telah mengesahkan Traktat ini.

Terhadap sanksi-sanksi yang dikeluarkan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, Juru Bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov pada Jumat (21 Maret) menyatakan bahwa Rusia akan memberikan balasan dengan langkah-langkah yang setimpal terhadap sanksi manapun yang ditunjukan terhadap negara ini. Bersangkutan dengan masalah Ukraina, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov telah melakukan pembicaraan per telepon dengan timpalannya dari Jerman, Frank Walter Steinmeier pada Kamis  (20 Maret) untuk berbahas tentang situasi Ukraina, diantaranya ada penggelaran rombongan inspektur Organisasi Keamanan dan Kerjasama  Eropa (OSCE) di negara ini.  

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon pada Jumat (21 Maret) menyatakan bahwa organisasi ini  bersedia membantu Ukraina melakukan satu pemilu Presiden secara adil, transparans dan  bebas./.

Komentar

Yang lain