Senjata pemandu taktis baru di luncurkan pada tanggal 25/07/2019 (Foto: VNA)

Pernyataan ini dikeluarkan sehari setelah Pyong Yang meluncurkan 2 benda terbang yang dianggap Republik Korea sebagai rudal balistik jarak pendek yang mengarah ke Laut Jepang. Menurut KCNA, peluncuran-peluncuran ini bertujuan mengirimkan peringatan kepada kaum militerisme di Republik Korea yang sedang mendorong penggelaran senjata-senjata baru di wilayah Republik Korea dan melakukan latihan-latihan perang militer. KCNA menunjukkan bahwa Pemimpin Kim Jong-un telah menekankan bahwa RDRK perlu mengembangkan sistem-sistem senjata super kuat untuk menghapuskan bahaya-bahaya potensial dan secara langsung mengancam keamanan negara ini.

Sebelumnya, pada hari yang sama, Istana Kepresidenan Republik Korea memberitahukan bahwa benda-benda yang diluncurkan dari Semenanjung Hodo, di dekat kota pesisir Wonsan (RDRK) merupakan satu jenis rudal balistik jarak pendek baru.

Dalam perkembangan yang bersangkutan, pada hari itu juga, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo berharap supaya perundingan-perundingan tingkat staf ahli antara AS dan RDRK bisa diadakan kembali dalam beberapa pekan mendatang tanpa memperdulikan peluncuran ujicoba “senjata pemandu taktis baru” yang dilakukan Pyong Yang sehari sebelumnya.