Rencana RDR Korea dalam meluncurkan satu satelit menjadi panas di sela-sela KTT Keamanan Nuklir.

(VOVworld) - Salah satu diantara masalah-masalah yang sedang menyerap perhatian dari komunitas internasional  pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan Nuklir di Republik Korea adalah rencana Pyong Yang dalam meluncurkan satu satelit yang menggunakan teknologi rudal balastik.

 Pada pertemuan  dengan para pemimpin  dunia yang  menghadiri KTT ini di Republik Korea,  Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki moon  terus  menyerukan kepada Republik Demokrasi Rakyat  (RDR Korea) supaya menaati semua resolusi Dewan Keamanan PBB. Dalam pernyataan terkni, Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah berseru kepada Tiongkok supaya meningkatkan tekanan terhadap  RDR Korea  untuk mengubah  pendirian  dalam masalah nuklir, bersamaan itu  memperingatkan  akan mengetatkan  sanksi, jika negara ini tidak melaksanakan rencana peluncuran rudal pada bulan April mendatang. Pada Senin 26 Maret, Kementerian Pertahanan Republik Korea memberitahukan: Negara ini  mungkin menembak jatuh  rudal  yang dijadwalkan akan diluncurkan oleh RDR Korea  pada bulan April mendatang, jika  dalam proses  peluncuran rudal  ini mengalami sesat arah  dan jatuh  di wilayah  Republik Korea.

Rencana RDR Korea dalam meluncurkan satu satelit menjadi panas di sela-sela KTT Keamanan Nuklir. - ảnh 1
Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Tiongkok Hu Jinao dalam pertemuan di sela-sela KTT ini.
(Foto : AFP)

         Sementara itu, Televisi  resmi RDRKorea  pada Selasa 27 Maret  menyatakan: Negara ini  akan tidak pernah  melepaskan  hak meluncurkan  satelit demi tujuan damai. Negara ini juga memberitahukan sudah mengundang Perusahaan Penerbangan Angkasa Luar Amerika Serikat (NASA) mengirim pakar ke tempat peluncuran satelit agar supaya bisa dengan mata kepala  menyaksikan watak damai dari rencana tersebut./.  


Berita Terkait

Komentar

Yang lain