Republik Korea dan Jepang berkomitmen kembali bekerjasama untuk menangani masalah RDRK

(VOVWORLD) - Pemimpin dua negara Republik Korea dan Jepang telah melakukan pembicaraan telepon pada Jumat (25/8), untuk berkomitmen kembali bekerjasama menghadapi program pengembangan rudal balistik dan nuklir yang kontroversial dari Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK).
Republik Korea dan Jepang berkomitmen kembali bekerjasama untuk menangani masalah RDRK - ảnh 1Presiden Republik Korea, Moon Jea-in (kanan) dan PM Jepang, Shinzo Abe (Foto:Kyodo/TTXVN)  

Pada pembicaraan ini, Presiden Republik Korea, Moon Jea-in dan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe sepakat berkoordinasi untuk bertindak dalam memberikan balasan terhadap gerak-gerik yang dianggap sebagai tindakan provokatif dari RDRK, termasuk pula perihal Pyong Yang melakukan uji coba peluncuran secara sukses rudal balistik  akhir-akhir ini dan semua pernyataan tentang rencana serangan terhadap wilayah di seberang lautan  Guam milik Amerika Serikat di Pasifik.

Sehubungan dengan kesempatan ini, pemimpin dua negara juga berbahas tentang pandangan perlunya meningkatkan tekanan untuk memaksa Pyong Yang menghapuskan program pengembangan rudal dan nuklir, menuju ke demiliterisasi di Semenanjung Korea.

Pada hari yang sama, Kepala Kantor Kabinet Jepang, Yoshihide Suga menyatakan bahwa Tokyo akan menambahkan sanksi terhadap RDRK yang bersangkutan dengan program rudal nuklir negara ini dan masalah-masalah penculikan warga negara yang belum ditangani. Menurutnya, Jepang akan memblokir harta  benda dari 6 organisasi dan dua perseorangan yang bersangkutan dengan RDRK.

Komentar

Yang lain