Rusia dan Iran menyatakan akan membalas sanksi-sanksi AS

(VOVWORLD) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, pada Rabu (02 Agustus), memberitahukan bahwa Moskwa bisa mengenakan langkah-langkah terhadap Amerika Serikat (AS) setelah Presiden AS, Donald Trump menandatangani pemberlakuan sanksi menjadi Undang-Undang tentang sanksi-sanksi ekonomi yang baru terhadap Moskwa. 
 Rusia dan Iran menyatakan akan membalas sanksi-sanksi AS - ảnh 1 Presiden AS, Donald Trump menandatangani pemberlakuan satu Undang-Undang pada tanggal 21/3 (Foto: Kantor Berita Vietnam)

Dalam pernyataan-nya, Kemlu Rusia menegaskan bahwa sanksi-sanski yang dikenakan oleh AS adalah “berpandangan picik” dan ada bahaya merusak kestabilan di seluruh dunia. Sementara itu, pada hari itu, juga Iran menegaskan bahwa sanksi-sanksi yang dikenakan oleh AS telah menyabot butir-butir dalam permufakatan nuklir antara Teheran dan negara-negara adi kuasa di dunia.

Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Shamkhani menegaskan bahwa AS sedang mengusahakan cara menarik diri dari permufakatan nuklir yang dikenal sebagai Rencana Aksi Bersama yang Komprehrnsif (JCPOA) untuk merugikan Iran. Koran “Hamshahri” dari Iran mengutip kata-kata Sekretaris Ali Shamkhani yang menekankan bahwa JCPOA hanya menjadi efektif ketika semua fihak yang ikut menandatangani permufakatan tersebut terus melaksanakan secara lengkap komitmen-nya. Sebelumnya, Rusia juga memberikan reaksi keras terhadap sanksi-sanksi yang baru dari AS, Moskwa mengumumkan akan mengusir para diplomat AS untuk membalas sanksi-sanksi yang baru dari Washington. Iran sekarang ini tidak menggalang hubungan diplomatik atau perdagangan langsung dengan AS, oleh karena itu, pilihan-pilihan balasan dari negara ini sedikit terbatas. Namun, Iran akan mengadukan masalah ini kepada Badan Pengawasan Permufakatan Nuklir antara Iran dengan negara-negara adi kuasa.

Komentar

Yang lain