Rajan Anandan, Direktur Pelaksana  Kawasan Asia Tenggara dan India dari Google  . (Foto: WEF)

Dia memberitahukan: “Saya sanga suka datang ke Viet Nam. Saya menganggap bahwa  Viet Nam adalah negara yang punya semangat bisnis  paling baik. Orang-orang yang telah saya temui sangat antusias bicara tentang Revolusi Industri generasi keempat dan kita bisa melihat potensi perekonomian digital ini menurut tarap pertumbuhan  GDP”.

Ketika mengungkapkan masalah mengapa Google  belum berada di pasar Viet Nam,  Rajan Ananda menegaskan: Viet Nam adalah negara yang sangat penting dengan jumlah pengguna Internet sebanyak 50 juta orang, lebih banyak terbanding dengan negara-negara lain.  Namun,  strategi Google  ialah  berfokus pada setiap negara untuk menjamin produk-produk  selalu baik  dan  berada di tempat kejadian adalah langkah baru terakhir. Dia juga memberitahukan sedang berbahas dengan Pemerintah Viet Nam tentang kebijakan-kebijakan yang bersangkutan.

Wakil Google juga memberitahukan: perusahaan-perusahaan seperti Google berfokus menciptakan kemampuan dari mahasiswa sampai badan-badan usaha kecil dan menengah. Badan-badan usaha kecil dan menengah adalah sektor penting, bisa dinggap sebagai “tulang punggung” bagi ASEAN ketika menduduki 50% GDP kawasan dan menciptakan 80% lapangan kerja. Dan Google berkomitmen agar sampai tahun 2020 mendidik kemampuan untuk 3 juta pemilik dan personel badan-badan usaha kecil dan menengah untuk menjamin agar mereka  bisa membuat persiapan sebaik-baiknya  untuk  memasuki  Revolusi Industri generasi keempat.