Zimbabwe menolak kemungkinan menunda pemilu

(VOVWORLD) - Juru bicara Presiden Zimbabwe, George Charamba menolak kemungkinan menunda pemilu atau memberlakukan situasi darurat setelah terjadi ledakan pada acara kampanye pemilihan yang diadakan Persekutuan Nasional Afrika Zimbawe – Front Patriotik (ZANU-PF) yang berkuasa, pada Sabtu (23/6), yang disebut oleh media nasional sebagai satu intrik pembunuhan.
Zimbabwe menolak kemungkinan menunda pemilu - ảnh 1 Para korban dalam ledakan di Zimbabwe (Foto: AP)

Pada Minggu (24/6), dalam pidatonya di koran negara “Sunday Mail”, George Charamba memberitahukan bahwa pemilu bersejarah pada 30/7 mendatang akan tetap berlangsung seperti rencana yang sudah ditetapkan, meski terjadi ledakan segera setelah Presiden Emmerson Mnangagwa menyampaikan pidato di depan massa rakyat di stadion White City, di Kota Bulawayo, benteng dari kubu oposisi.

Ledakan ini telah melukai sedikitnya 49 orang, di antaranya ada Wakil Presiden Kembo Mohadi, Ketua ZANU-PF, Oppah Muchinguri Kashiri. Untungnya, Presiden Emmerson Mnagagwa tidak mendapat luka-luka dalam ledakan ini, Badan fungsional sedang melakukan investigasi dan akan memberikan hadiah kepada orang-orang yang memasok informasi yang berkaitan dengan ledakan ini.

Komentar

Yang lain