Membangun perkotaan kreatif – titik balik perkembangan Kota Ho Chi Minh

(VOVWORLD) - Kota Ho Chi Minh, Vietnam Selatan merupakan kota yang memelopori seluruh negeri dalam mengembangkan sosial-ekonomi. Dalam kecenderungan integrasi dan perkembangan, kota ini sedang berupaya menjadi pusat perkotaan besar yang berkaliber regional. Untuk merealisasikan target ini, Kota Ho Chi Minh telah mengeluarkan berbagai program bersifat terobosan. Di antaranya, proyek Perkotaan  kreatif  yang disusun dari tahun 2017 dianggap sebagai satu inti yang mengawali pelaksanaan revolusi industri 4.0.
Membangun perkotaan kreatif – titik balik perkembangan Kota Ho Chi Minh - ảnh 1 Ilustrasi (Foto: VOV)

Ketika melaksanakan proyek perkotaan kreatif, Kota Ho Chi Minh telah melakukan langkah-langkah yang berhati-hati  tapi gigih seperti memilih Distrik 2, Distrik 9 dan Distrik Thu Duc dengan harapan ini akan menjadi  inti dari perkembangan. Untuk mengelola dan menyerap sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, menyerap investasi pada zona ini, Kota Ho Chi Minh telah membangun zona-zona perkotaan satelit dengan corak sendiri seperti zona perkotaan perguruan tinggi dengan lebih dari 80.000 mahasiswa dan 4.000 doktor sebagai  fundasi untuk mengembangkan kreativitas serta melakukan penelitian tentang sains-teknologi dan pusat keuangan di Distrik 2. Doktor Ngo Duc Thanh Son-disapora Vietnam di Amerika Serikat menyatakan perlu membangun konektivitas antara ekonomi dengan masyarakat. Dalam merancang pusat keuangan perlu memperhitungkan saling hubungan-nya dengan pusat-pusat yang sedang ada. Bersamaan itu, perlu melakukan penelitian tentang penggelaran zona perkotaan Logistik Cat Lai agar tidak hanya membawa tempat ini menjadi tempat yang mensuplai komoditas kepada  kota dan daerah-daerah di sekitarnya dengan  hubungkannya dengan mada komunikasi lalu lintas jalan kereta api dan jalan darat, melainkan juga memecahkan masalah kemacetan lalu lintas sekarang ini.

Menurut Doktor Nguyen Do Dung – dispora Vietnam di Singapura, kalau ingin perkotaan kreatif  berkembang, maka berjalan seperjalanan dengan itu harus merupakan perkotaan yang bertindak. Oleh karena itu, bagi perkotaan kreatif di Kota Ho Chi Minh, perlu ada satu aturan khusus.

Sedangkan menurut hemat Profesor Tran Hai Linh-Ketua Asosiasi Wirausaha Vietnam di Republik Korea, untuk mencapai keberhasilan dalam membangun perkotaan kreatif, Kota Ho Chi Minh perlu membentuk Komite konsultasi perkotaan di bawah pimpinan kota ini dengan partisipasi berbagai dinas dan instansi, pimpinan berbagai institut penelitian dan universitas, menghimpun beberapa pakar intelektual wirausaha yang tipikal untuk  memberikan sumbangan yang perlu. Bersamaan itu, mengeluarkan berbagai solusi pada jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, membangun rencana-rencana strategis dalam mengembangkan talenta , strategi-strategi kreatif di bidang-bidang kongkrit serta strategi dalam menerapkan sains-teknologi dan inteligensi artifisial, energi terbarukan. Dia meminta:

“Pemerintahan daerah memainkan peranan penting dan merupakan katalisator permulaannya dalam menciptakan sumber modal dan kebijakan untuk mengembangkan perkotaan kreatif, orang-orang yang berjalan di depan  adalah para diaspora, sekolahan dan institut penelitian untuk berkoordinasi melakukan penelitian. Produk-produk terbuat harus memberikan penilaian ekonomi yang tinggi.

Proyek perkotaan kreatif merupakan haluan besar, merupakan satu unsur yang menegakkan kota pintar, produk-nya ialah pengetahuan baru, jasa baru dan manusia dengan kemampuan baru. Mengalami masa hampir  2 tahun penggelaran proyek ini, pimpinan Kota Ho Chi Minh telah memberikan banyak perhatian terhadap berbagai solusi teknologi, penggunaan manusia dan khususnya ialah memberikan sumber biaya pembangunan perkotaan kreatif. Ketika menyinggung solusi-solusi ini, Sekretaris Komite Parai Komunis Kota Ho Chi Minh, Nguyen Thien Nhan memberitahukan:

“Negara harus menetapkan pengarahan dan bersama-sama melakukan dengan badan usaha dari prosedur merancang, membuat rencana sampai melaksanakan atau melakukan kerjasama publik-swasta segera pad apermulaannya. Sumber uangnya  dimana?, uang sebagian diberikan oleh Negara, sisa-nya modal milik badan usaha, kalau melakukan dengan baik, mereka akan melakukan investasi. Pengajaran dari Belanda, bangunan – bangunan infrastruktur publik semua biaya-nya sebagai diberikan oleh Negara, sisalnya diberikan oleh badan usaha sendiri.”

Pembangunan perkotaan kreatif tidak hanya merupakan hal yang baru di dunia, tapi terhadap Kota Ho Chi Minh, ini merupakan pekerjaan yang bersifak titik balik. Untuk menegakkan satu perkotaan kreatif, kota ini harus berubah secara cepat, terutama pemahaman dan tindakan pimpinan berbagai tingkat sampai setiap warga. Namun dengan tekad mengembangkan semua sumber daya untuk mendorong perkembangan sosial-ekonomi, realisasi proyek perkotaan kreatif justru merupakan peluang besar bagi Kota Ho Chi Minh untuk melesat dan menuju ke depan dengan laju perkembangan yang cepat, berkesinambungan dan lebih kuat. 

Komentar

Yang lain