Waralaba merek dagang “Made in Vietnam”

(VOVWORLD) - Waralaba merek dagang dianggap menjadi kecenderungan umum dan sedang berkembang kuat di dunia. Pada latar belakang perekonomian yang semakin berintegrasi secara intensif dan ekstensif, maka Vietnam juga tidak berada di luar kecenderungan itu. Akan tetapi, bagi banyak badan usaha Vietnam, waralaba merek dagang masih merupakan bidang yang cukup baru, terutama pembentukan pola badan usaha yang mampu ikut serta dalam kecenderungan waralaba merek dagang di dunia.
Waralaba merek dagang “Made in Vietnam” - ảnh 1 Ilustrasi (Foto: Internet)

Selama 10 tahun ini, telah ada kira-kira 200 merek dagang yang diwaralabakan di Vietnam, bersamaan itu Vietnam diprakirakan menjadi pasar potensial di bidang ini. Setelah krisis ekonomi dunia pada tahun 2009, banyak merek dagang di Amerika Utara, Eropa dan Australia telah mencari pasar baru dan pasar-pasar potensial, di antaranya ada Vietnam. Merek-merek dagang terkena di dunia, dari makanan cepat saji, hotel, restoran sampai kosmetik dan baju telah cepat memasuki pasar Vietnam melalui jalan waralaba merek dagang. Banyak merek dagang terkenal di dunia seperti MC Donald, Lotteria, Goloria Jeans Coffees, Lee’s Sandwiches, Jollibee, KFC, Coffe Bean&Tea Leaf, Bread Talk, Pizza Hut... (bahan makanan), Louis Vuitton, Gucci, CK, Manggo, Timberland (feisyen) dan sebagainya. Semuanya telah dan sedang menciptakan perkembangan kuat untuk merek-merek asing di pasar yang masih muda dengan jumlah penduduk lebih dari 90 juta jiwa dan dinilai sangat potensial ini.

Dari waktu ke waktu, mengikuti kecenderungan umum di dunia, pasar waralaba merek dagang di dalam negeri juga akan menyaksikan partisipasi  dari badan-badan usaha dalam dan luar negeri. Ekonom Ngo Hiep mengatakan: “Waralaba merek dagang “Made in Vietnam” mungkin hanya merupakan langkah permulaan. Perang merebut pangsa pasar akan semakin menjadi sengit. Akan tetapi, banyak perusahaan besar dalam negeri juga telah melihat peluang, bertekad ikut secara mendalam di bidang waralaba merek dagang melalui merger dan akuisisi untuk meningkatkan daya saing”.

Sekarang di Vietnam telah mulai muncul badan-badan usaha start-up yang masih sangat muda dan baru, tapi telah ditawar untuk melakukan waralaba merek dagang. Banyak merek dagang dalam negeri juga menggeliat dan berhasil menduduki pasar, jumlah toko meningkat drastis dengan bentuk waralaba merek dagang. Ikut berkembang menurut kecenderungan dunia, banyak merek dagang Vietnam juga memperluas pasar bisnis wiralaba, baik di dalam maupun di luar negeri. Misalnya, di bidang minuman, Coffee Highland (Kopi Trung Nguyen) dari Grup Trung Nguyen tidak hanya diperluas dan berkembang secara mengesankan dengan jumlah toko wiralaba yang bernama Coffee Highland mencapai 1.200 toko di dalam dan luar negeri. Di antara badan-badan usaha yang mencapai Merek Dagang Kuat Vietnam tahun 2016, juga muncul banyak nama seperti Bank Komersial Persero Industri dan Perdagangan Vietnam (VietinBank), Grup VinGroup, Perusahaan Persero Mobil Truong Hai (Thaco), Perusahaan Persero Susu Vietnam (Vinamilk) dan lain-lain, Perusahaan Persero Grup Hoa Sen dan sebagainya. Menurut penilaian para pakar, semua perusahaan ini sama sekali bisa berkompetisi tentang merek dengan badan-badan usaha asing. Ibu Nguyen Phi Van, pakar merek memprakirakan bahwa pada tiga tahun mendatang, akan ada banyak merek dagang internasional dan regional yang terus melakukan waralaba merek dagang secara kuat di pasar Vietnam. Hal ini akan membantu badan-badan usaha Vietnam mendapat lebih banyak pengalaman dalam membangun fundasi waralaba. Setuju dengan pandangan ini, Nguyen Khac Trinh, Perusahaan Tanggung Jawab dan Terbatas Produksi Elektromekanis dan Perdagangan Phuong Linh, salah satu di antara 160 merek dagang kuat Vietnam, menganggap: “Dalam situasi integrasi sekarang ini, kalau mau berkembang, maka merek kuat merupakan faktor papan atas. Tapi kalau punya merek kuat, maka harus melakukan pembaruan tentang polar fikir dan teknologi. Kami juga menetapkan bahwa dalam resolusi industri 4.0 ini harus melakukan pendekatan semakin cepat semakin baik”.

Waralaba merek merupakan kecenderungan perkembangan yang mendesak dalam proses komersialisasi global. Oleh karena itu, alih-alih menghindarinya, badan usaha perlu harus belajar, memanfaatkan dan menggunakannya secara berhasil-guna. Badan usaha seharusnya menggunakan sumber bahan material Vietnam, tapi menerapkan teknik mutakhir asing dan komoditas yang diekspor tetap harus diberi merek “Made in Vietnam”. Untuk mencapai sukses, maka badan usaha harus tahu cara melakukan manajemen, kalau tidak, akan kehilangan posisinya.

Komentar

Yang lain