Adat keluarga, ciri budaya tradisional dalam arus integrasi

(VOVworld) – Adat keluarga  orang Vietnam tidak hanya adalah cara berperilaku, cara berbicara saja, tapi juga adalah kecintaan terhadap tradisi budaya keluarga. Ia mungkin adalah tradisi menghormati orang tua, guru dan mementingkan moral, adalah kecintaan terhadap kejuruan yang diwariskan oleh keluarga, ciri budaya bisnis, tanggung-jawab terhadap pusaka yang ditinggalkan oleh generasi pendahulu dan lain-lain. Zaman mengalami perubahan-perubahan, tapi budaya keluarga tetap diwarisi dan disampaikan dari generasi ke generasi, turut menciptakan daya hidup yang teguh bagi kebudayaan bangsa. 

Adat keluarga, ciri budaya tradisional dalam arus integrasi - ảnh 1          

Ilustrasi
(Foto: sovhttdl.bentre.gov.vn)

Bertolak dari struktur tradisional sistim pedesaan Vietnam, setiap keluarga Vietnam dulu biasanya tinggal hidup bersama  2 sampai 3 generasi, bahkan 4 generasi dalam satu rumah. Oleh karena itu, adat keluarga atau tradisi keluarga teramat penting untuk bisa mempertahankan kebahagiaan keluarga. Orang Vietnam dulu mempunyai kalimat “Keluarga harus punya adat” yang sekarang ini disebutkan budaya keluarga. Adat keluarga dulu ialah harus ada atasan dan bawahan, ada lansia dan ada anak muda maka harus ada  perilaku menurut langgam menghormati lansia, mencintai anak muda, menaati kebiasaan “kalau orang tua berbicara, anak-cucu harus mendengarkan”. Kalau ada yang tidak sesuai, harus berangsur-angsur mengeluarkan pendapat untuk mencapai keharmonisan. Filsafat hidup yang sederhana seperti itu, tapi telah turut mempertahankan kebahagiaan kepada banyak generasi keluarga Vietnam.

    Hal yang paling menonjol dalam adat keluarga, tradisi budaya keluarga Vietnam ialah salalu  mengenangkan asal-usul, berterimakasih atas jasa melahirkan dari ayah dan ibu. Saudari Duong Thi Hau, kabupaten Hai Ba Trung, kota Hanoi lahir di sebuah keluarga yang punya 8 orang anak, sekarang ini, dia telah menjadi nenek pihak perempuran, tapi, setiap hari raya atau hari Minggu, dia, suami dan para anak, cucunya mengunjungi ibunya di kampung halaman. Kakek Duong Tu Cuong, ayah saudari Duong Thi Hau yang sedang tinggal di kabupaten Thuong Tin, kota Hanoi menceritakan: “Sejak dulu hinggga sekarang, kami mempunyai kebiasaan yaitu anak mengenangkan akan jasa melahirkan dari ayah dan ibu. Anak yang hidup berbahagia selalu  mengenangkan akan ayah dan ibu, memberi bingkisan dengan cermat dan lengkap. Kami juga merasa sangat gembira ketika anak-anak mengenangkan kami seperti itu”.

Adat keluarga, ciri budaya tradisional dalam arus integrasi - ảnh 2         

Ilustrasi
(Foto: ktv.org.vn)


Mempertahankan kebiasaan menaruh perhatian dan pemikiran untuk kakek, nenek, dan ayah, ibu juga adalah cara bagi saudari Duong Thi Hau untuk mendidik anak-cucunya tentang cara menghormati kakek, nenek, ayah, ibu dan mengenangkan asal-usulnya. Kalau mau mempertahankan adat di setiap keluarga, pertama-tama, orang dewasa harus menjadi contoh teladan bagi generasi muda terlebih dulu. Barang kali oleh karena itu, keluarga-keluarga yang punya banyak generasi yang bersama tinggal serumah berhasil menjaga suasana yang hangat. Dinh Van Hanh, purnawirawan tentara yang hidup bersama dengan anak-cucunya di jalan Ly Nam De, kota Hanoi memberitahukan: “Walaupun sudah pensiun, tapi kami tetap melakukan pekerjaan masyarakat. Sekarang ini, ketika sudah pensiun, kesehatannya terbatas, kami tinggal bersama dengan anak-cucu dalam keluarga, kami berusaha menjadi contoh teladan untuk anak-cucu. Walaupun sudah lanjut usia, tapi kami tetap membantu anak-anak dalam pekerjaan dan mendidik cucu”.

Adat keluarga, ciri budaya tradisional dalam arus integrasi - ảnh 3           

Ilustrasi
(Foto: daibieunhandan.vn)

Pasangan suami-istri saudari Do Thi Hien di jalan Hoang Cau, kota Hanoi biasanya bekerja jauh dari keluarga. Tapi, bagaimanapun sibuknya, mereka juga berencana berkumpul dengan seluruh keluarga pada peristirahatan akhir pekan. Dalam satu pertemuan seperti itu, saudari Do Thi Hien merasa sangat terharu ketika mendapat bingkisan kecil dari anak laki-lakinya sehubungan dengan peringatan hari pernikahan suami-istrinya. Bagi dia, itu merupakan bingkisan yang sangat signifikan. “Saya benar-benar heran ketika menerima foto  yang diberikan oleh anak laki-laki saya pada kesempatan ini. Saya merasa terharu dan berbahagia ketika melihat anak saya telah dewasa”.

   Keluarga selalu menjadi sumber kekuatan untuk meningkatkan langkah setiap anggota dalam kehidupan.  Menjaga ciri indah tradisional keluarga Vietnam yang dikombinasikan secara harmonis dengan nilai-nilai keluarga pada zaman modern akan turut menciptakan fundasi masyarakat yang indah, menciptakan kebudayaan yang kental dengan identitas budaya bangsa Vietnam dalam arus perkembangan  integrasi./. 

Komentar

Yang lain