Tradisi “menghormati guru, menghargai moral” selalu berada dalam kesedaran orang Vietnam

(VOVWORLD) - “Tanggal satu Tahun Baru Tradisional Imlek (Hari Raya Tet) adalah hari raya untuk ayah, tanggal 2 Hari Raya Tet adalah untuk ibu dan tanggal 3 Hari Raya Tet adalah untuk guru”. Itu adalah kata-kata yang sudah beken bagi setiap warga Vietnam. Tanggal 3 Hari Raya Tet merupakan hari di mana para pelajar menyediakan waktu untuk mengucapkan selamat Hari Raya Tet kepada para guru  yang telah mengajarkan aksara, kejuruan dan lain-lain untuk menyatakan rasa terima kasih dan rasa hormat. Mengalami waktu, Hari Raya Tet untuk guru pada setiap periode mengalami perubahan, tapi poros moral “menghormati guru, menghargai moral” tetap selalu berada dalam kesedaran setiap orang Vietnam.
Tradisi “menghormati guru, menghargai moral” selalu berada dalam kesedaran orang Vietnam - ảnh 1Para pelajar menghadiahkan bunga kepada guru pada Hari Guru Vietnam  (Foto: baothanhhoa.vn) 

Sejak lebih dari 10 tahun ini, pada tanggal 3 Hari Raya Tet, dokter Phan Ba Hai dari Fakultas Pembedahan Orthopedik 1, Rumah Sakit Vietnam-Jerman (Kota Hanoi) bersama dengan para dokter dalam bagiannya dan para teman se-kejuruan di rumah-rumah sakit lain datang mengucapkan selamat Hari Raya Tet kepada gurunya yaitu dokter Ngo Van Toan, mantan Dekan Fakultas Orthopedik, mantan Wakil Kepala Institut Bedah Orthopedik dari Rumah Sakit Vietnam-Jerman. Setiap kali mengucapkan selamat Hari Rayat Tet dengan ucapan-ucapan sebaik-baiknya dan menghadiahkan bingkisan-bingkisan sehubungan dengan tahun baru kepada gurunya, maka dokter Phan Ba Hai dan para temannya juga menceritakan hal-hal yang mereka lakukan secara sukses pada tahun lalu, kemudian guru dan murid saling berbagi masalah-masalah kejuruan di bidang kedokteran. Dokter Phan Ba Hai mengatakan: “Tidak hanya pada Hari Raya Tet kami baru melakukan hal itu, tapi kami melakukannya setiap hari, itu merupakan pernyataan terima kasih kami kepada guru dan juga merupakan perasaan-perasaan yang diberikan oleh guru kepada muridnya. Saya sendiri dan para dokter muda yang lain dalam fakultas serta para dokter lain di rumah sakit, kalau sudah sekali menjadi murid akan untuk selama-lamanya menjadi murid dari para guru”.

Ketika bersenyum menyambut kedatangan para murid dan yang sekaligus adalah rekan yang datang mengucapkan selamat Hari Raya Tet, dokter Ngo Van Toan mengatakan bahwa para guru di bidang kedokteran mempunyai kekhususan yaitu adalah guru yang memberikan pengetahuan sekaligus sebagai dokter yang menyampaikan kejuruan kepada murid. Pada Hari Raya Tet, Hari Guru Vietnam (20 November) atau hari tradisional cabang kedokteran (27 Februari), para murid keetika datang berkunjung tidak perlu memberikan bingkisan-bingkisan yang bernilai, tapi hal yang membuat guru merasa berbahagia yaitu menyaksikan tumbuh mendewasanya para murid dalam kejuruan. “Sebagai guru yang mendidik murid, sebagai dokter pendahulu yang mendidik para dokter, di mana ada murid-murid yang melampaui kita di beberapa bidang, maka itu merupakan kegembiraan. Ketika para murid mengingatkan kita, membeberkan kembali kisah-kisah dari masa lampau, maka itu merupakan kegembiraan ketika melihat generasi penerus berkembang dan tumbuh mendewasa”.

“Tanggal 3 Hari Raya Tet adalah untuk guru” telah menjadi tradisi baik bagi orang Vietnam, disimpan dan disampaikan oleh generasi-generasi orang Vietnam. Ketika Hari Raya Tet tiba, datang mengunjungi dan mengucapkan selamat Hari Raya Tet kepada guru tetap dijaga oleh generasi-generasi orang Vietnam. Tidak hanya menyatakan ucapan terima kasih kepada para guru yang telah berjasa mengajar mereka, tapi hal yang penting ialah para murid mengingatkan ajaran-ajaran dari para guru untuk memupuk, berlatih dan mengembangkan diri sendiri. Banyak generasi murid walaupun usianya sudah lanjut, tapi tetap datang mengucapkan selamat Hari Raya Tet kepada para guru telah menciptakan citra-citra yang indah dan bermakna pada hari awal tahun baru. Saudari Nguyen Thu Huong, dosen Fakultas Sekolah Dasar dari Sekolah Tinggi Keguruan Hanoi mengatakan: “Dulu, ketika Hari Raya Tet kita tetap mengunjungi para guru dengan maksud memanifestasikan perasaan diri sendiri kepada para guru. Oleh karena aitu, prinsip  bahwa tanggal 3 Hari Raya Tet adalah untuk guru telah dijaga sangat lama. Dewasa ini, masalah mengunjungi para guru,  Hari Raya Tet adalah untuk guru tidak hanya pada tanggal 3 Hari Raya Tet saja, tapi berlangsung pada semua hari di sekitar Hari Raya Tet”.

Kata-kata “tanggal 3 Hari Raya Tet adalah untuk guru” telah memanifestasikan secara tepat semangat “menghormati guru, menghargai moral” dari orang Vietnam sejak dahulu kala telah disimpulkan dalam banyak pepatah. Ajaran-ajaran klasik ini bermaksud mengingatkan kepada  kita supaya mengenangkan jasa para guru, orang-orang yang menyampaikan pengetahuan, aksara, kejuruan dan cara menjadi manusia kepada para murid, menjunjung tinggi peranan kejuruan sebagai guru-kejuruan yang luhur dalam masyarakat. Tradisi “menghormati guru, menghargai moral” tetlah termanifestasikan secara jelas melalui sapaan dan perbincangan yang tulus antara guru dan murid tanpa membedakan usia.  

Komentar

Yang lain