Pintu gerbang desa kerajinan kemarik Thanh Ha. (Foto: internet).

Kesan-kesan pertama ketika berkunjung di desa keramik Thanh Ha yalah jalan-jalannya yang dibuat dengan batu bata bakar, rumah-rumahnya beratap genting yang diproduksi sendiri oleh para tukang keramik daerah ini. Toko-toko keramik yang berjajar-jajar rapat, memajang cukup banyak jenis produk keramik tipikal dari desa Thanh Ha, dari barang-barang keramik artistik sampai produk-produk untuk kehidupan sehari-hari. Desa kerajinan keramik Thanh Ha sering ramai dengan kedatangan para pelanggan yang datang berkunjung dan menguak tabir desa kerajinan keramik.

Produk keramik  Thanh Ha dibuat dari tanah liat coklat didapatkan di tepi sungai Thu Bon yang mempunyai kepulenan dan kelengketan tinggi. Sesudah mengambil tanah, para tukang keramik harus mencampur dan mengomposkan tanah, sehingga menjadi halus sehalus tepung untuk membuat kue. Dengan teknik khusus dalam proses pengolahan tanah dan semua operasi teknik, maka produk keramik desa Thanh Ha mempunyai keawetan yang tinggi, kehalusan dan kekilapan yang indah, hampir sama  seperti produk keramik email, meskipun produk daerah ini merupakan tembikar kasar, dibakar tanpa email. Hal yang patut diperhatikan yalah keramik Thanh Ha lebih ringan kalau dibandingkan dengan produk-produk sejenis di daerah-daerah yang lain dan digemari oleh para konsumen. Saudari Nguyen Thi Bich Tuyen, tukang keramik dari  basis produksi keramik Le Duc Tuan, desa keramik Thanh Ha memberitahukan, untuk menghasilkan satu produk keramik, baik yang besar maupun  yang kecil, maka tahap yang paling penting dan memakan banyak waktu yalah tahap pengolahan tanah.Dia mengatakan: “Ketika membawa satu mobil tanah ke bengkel produksi, harus ada tangan manusia untuk melembutkan tanah, mereka menyemprotkan air pada tanah itu dan mengkompos tanah dalam waktu sehari. Pada hari berikutnya, mereka menggunakan alat-alat untuk mengecilkan tanah itu, sehingga tanah menjadi halus, baru bisa menggunakan-nya..Tahap ini memakan waktu dari 2-3 hari. Kerangka produksi barang keramik sangat tipis, hanya ada satu kerikil saja sudah bisa merusak produk, oleh karena itu harus menyaring tanah menjadi sangat halus”.

Desa kerajinan keramik Thanh Ha dewasa ini masih tetap menerapkan metode produksi tradisional, seperti menggunakan pedal dan meja bundar untuk menciptakan model produk. Bapak Nguyen Van Ngu, seorang tukang keramik desa Thanh Ha memberitahukan, hampir semua warga di desa bisa memproduksi barang, tapi untuk bisa menjadi tukang yang profesional, harus belajar sangat lama. Nguyen Van Ngu memberitahukan: “Satu dapur bisa menghasilkan 500 produk dalam waktu 15 jam. Panas-nya nuapi harus stabil. Kalau mau ada produk yang indah, kami harus menyesuaikan panasnya api. Hari ini, kami membakar produk dari  awal pagi sampai sekarang ini, belum cukup separo  proses. Cukup 15 jam, api baru naik ke permukaan produk”.

Barang keramik desa kerajinan Thanh Ha. (Foto: internet)

Dengan tangan-tangan yang prigel dari para tukang keramik, semua produk yang dibuat dari tanah liat bakar, seperti  periuk kapur, ceret, guci.. dan hewan kesayangan manusia dan tercinta dalam kehidupan sehari seperti kerbau, ayam, babi ... menjadi amat hidup-hidup.  Para tukang kerajinan keramik  tidak hanya memodelkan dan memoleskan tanah saja, mereka menuangkan secara utuh kecintaan pada kerajinan dan jiwa produk. Mereka adalah orang-orang yang “meniupkan jiwa” pada tanah untuk menghasilkan nilai-nilai kehidupan dalam setiap perkakas rumah tangga.

Telah berabad-abad, dengan gejolak perkembangan dalam sejarah, desa kerajinan keramik Thanh Ha masih tetap tenang sentosa  di tepi sungai Thu Bon, kaum tukang keramik Thanh Ha masih dengan diam-diam menghasilkan produk-produk keramik dengan metode tradisional. Juga dari daerah ini, jutaan produk telah mengikuti jejak kaki pelanggan pergi ke semua penjuru Tanah Air dan dunia.