Desa Vu Dai merasa bangga sebagai kampung halaman Sastrawan Nam Cao

(VOVWORLD) - Desa Vũ Đại (atau disebut Desa Đại Hoàng), di Kecamatan Hòa Hậu, Kabupaten Ly Nhân, Provinsi Ha Nam, jauh-nya kira-kira 100 Km dari Ibukota Hanoi ke sebelah Selatan. Daerah ini tidak hanya terkenal dengan masakan khas yalah ikan pindang, pisang emas dan kerajinan menenun kain tradisional saja, melainkan juga dikenal sebagai kampung halaman dari Sastrawan Nam Cao yang adalah seorang martir  dalam perang perlawanan anti Perancis. .

Desa Vu Dai merasa bangga sebagai  kampung halaman Sastrawan Nam Cao - ảnh 1Zona peringatan sastrawan  Nam Cao di  Desa Vu Dai. (Foto:internet)

Desa Vu Dai adalah daerah terkenal yang berkaitan dengan cerita pendek yang bernama : “Si Chi Pheo”, karya dari sastrawan Nam Cao. Desa ini juga sudah difilmkan di Vietnam. Film yang bernama : “Desa Vu Dai  di masa itu” merupakan satu karya perfilman Vietnam pada abad ke XX. Film ini diproduksi pada tahun 1982 oleh sutradara rakyat Phạm Văn Khoa. Bersamaan dengan film yang bernama: “Saudari Dau” yang diproduksi pada tahun  1980 yang juga disutradarai oleh Seniman Rayat  Phạm Văn Khoa, maka film yang bernama “ Desa Vu Dai di  masa itu” mendapat penilaian sebagai dua di antara sedikit karya film Vietnam yang mencapai sukses besar  di banyak aspek ketika bisa melukiskan kehidupan di daerah pedesaan dan banyak lapisan rakyat dalam masyarakat kolonial setengah feodal Vietnam sebelum Revolusi Agustus tahun 1945. Juga dari Desa Vu Dai, sastrawan Nam Cao juga mencipta banyak karya sastra yang lain, oleh karena itu desa ini dangat terkenal di Vietnam.

Sastrawan Nam Cao, nama aslinya yalah Trần Hữu Trí, ada sumber yang menganggap bahwa beliau lahir pada tahun 1915, tapi dalam akta kelahiran, Nam cao lahir pada 29/10/1917, beliau gugur pada 28/11/1951. Sastrawan Nam Cao adalah salah seorang sastrawan  di antara para sastrawan yang paling besar dari kesusastraan realisme -kritik pada khususnya dan dari kesusastraan Vietnam pada umumnya pada abad XX yang mendapat Bintang Perlawanan menentang Konolialis Perancis  kelas  I dân Penghargaan Hồ Chí Minh tentang kesusasteraan dẫn kesenian kali pertama tahun 1996 yang diberikan secara anumerta  oleh Partai Komunis dan Negara Vietnam. Nyonya Trần Thị Ngân, warga Desa Vũ Đại mengatakan: “Saya  merasa mendapat kehormatan s hidup di kampung halaman sastrawan,  martirNam Cao. Kecamatan Hoa Hau juga merupakan kecamatan pahlawan. Kami selalu saling menginspirasi untuk mempertahankan tradisi kampung halaman Hoa Hau yang heroik Oleh karena itu, generasi anak cucu selalu mempertahankan dan mengembangkan tradisi itu”.

Cara menulis dari sastrawan Nam Cao mendalam dan tajam, tapi kental dengan perasaan cinta akan kaum miskin. hanya dalam 10 tahun memegang pena, sastrawan Nam Cao telah menciptakan sejumlah  besar karya-karya yang bersifat kemanusiaan yang mendalam dan mempunyai nilai zaman yang besar, seperti “Chết mòn” (atau mati secara  perlahan-lahan) , Si Chí Phèo, Si kakek Hạc, Kehidupantidak berguna, Pak Guru Thu dan lain- lain…..

Zona peringatan Sastrawan,  Nam Cao diresmikan pada 30 /11/2004 yang dibangun di bumi kampung halaman dia. Di wisma peringatan ini ada benda-benda, buku, dokumen dan gambar tentang kehidupan sastrawan Nam Cao. Ketika membakar hio mengenangkan sastrawan, martir Nam Cao, Tran Chien Binh, warga Nhân Tiến, Kabupaten Lý Nhân, Provinsi Hà Nam memberitahukan: “Saya dan anak-anak datang berziarah kepada makam sastrawan, martir Nam Cao.Saya sangat terharu dan mengenangkan almarhum.Almarhum adalah seorang sastrawan terkemuka, mencipta banyak karya sastra yang diwariskan kepada generasi di kemudian hari, terutama karya yang bernama Si Chi Pheo.Kami ingin belajar dan mecontoh keteladanan sastrawan Nam Cao”.

Tidak jauh dari zona peringatan sastrawan Nam Cao ada daerah peninggalan “Rumah dari si Ba Kien”yang diurus  oleh Kamar Kebudayaan- Informasi Kabupaten Ly Nhan .Rumah ini digunakan oleh sastrawan Nam Cao sebagai latar belakang untuk melukis tokoh Ba Kien dalam karya yang bernama “Si Chi Pheo” yang diambil dari karakter manusia sungguhan  yang bernama Nghị Bính, seorang  tuan tanah feodal di Vietnam.

Pada masa kini, wisatawan mengunjungi Desa Vu Dai untuk mengenang kembali akan memori-memori yang indah mengenai karya-karya sastra dari sastrawan Nam Cao dan juga bisa mencicipi masakan-masakan yang enak di daerah ini. Kehidupan dan lingkungan alam sudah mengalami perubahan, tapi semua tokoh dari Desa Vu Dai akan hidup selama-lama-nya. Saban tahun, pada setiap hari haul Sastrawan Nam Cao (tanggal 30 bulan Sepuluh tahun imlek), warga Desa Vu Dai  menyelenggarakan secara khidmat upacara mengenangkan almarhum.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Yang lain