Dukuh Chi mengembangkan jasa homestay

(VOVWORLD) - Dukuh Chi, Kecamatan Xuan Giang, Kabupaten Quang Binh, Provinsi Ha Giang terletak kira-kira  300 Km dari  Kota Hanoi. Dukuh ini  sudah sejak lama merupakan satu tempat wisata yang menyerap kedatangan banyak wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan mancanegara (wisman). Untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi wisata daerah, pada tahun-tahun ini, Dukuh Chi telah memperhebat pola wisata komunitas (homestay), dari situ mengkonservasikan dan mengembangkan ciri-ciri budaya tradisional dari warga etnis-etnis minoritas di daerah ini.
Dukuh Chi mengembangkan jasa homestay - ảnh 1Para warga di Dukuh Chi menenun kain ikat. (Foto:  www.vietnamtourism.com)

Dukuh Chi berlokasi di sela-sela hutan dan pesawahan padi hijau. Keindahan yang masih liar dan dekat dengan dunia alam beserta ciri-ciri budaya khas dari warga etnis-etnis minoritas di daerah ini  telah menyerap kedatangan wisatawan ke bumi ini.

Pada tahun-tahun belakangan ini, para wisdom dan wisman yang datang di Dukuh Chi dan Kecamatan Xuan Giang semakin banyak dan menginap lebih lama. Sekarang ini, Dukuh Chi mempunyai 10 keluarga yang menyelenggarakan jasa homestay. Setiap keluarga  diperlengkapi dengan selimut, seprai, bantal dan lain-lain untuk melayani saat-saat wisatawan berisitirahat. Setiap keluarga bisa melayani dari 30-40 wisatawan. Bapak Hoang Van Nghi, warga Dukuh Chi memberitahukan: “Keluarga saya menyelenggarakan usaha wisata dari tahun 2015. Pada permulaannya, kami belum mempunyai pengalaman, maka kami belajar pengalaman dari beberapa keluarga  yang sudah lama menyelenggarakan usaha wisata. Wisatawan yang datang di Dukuh Chi sangat menyukai lanskap, udaranya segar di desa kami.. Banyak wisatawan mengatakan bahwa belum melihat daerah lain yang mempunyai keindahan yang masih liar seindah Dukuh Chi”.

Dukuh Chi mengembangkan jasa homestay - ảnh 2Para perempuan Dukuh Chi mempertunjukkan acara tarian. (Foto: Koran Ha Giang)

Dukuh Chi terletak sepanjang jalan raya provinsi 183, sangat kondusif bagi wisatawan ketika melakukan wisata dan liburan. Di seluruh desa ini, ada 4 etnis yang bermukim, di antaranya ada etnis minoritas Tay yang menduduki 96%, selain itu ada etnis-etnis Kinh, Nung dan Dao. Kehidupan warga semua etnis di daerah ini masih tetap terjaga secara utuh dengan ciri-ciri budaya yang khas dari etnis-nya, maka telah bisa menyerap kedatangan wisatawan dengan keindahan sederhananya. Bapak Hoang Van Nghi memberitahukan: “Ketika wisatawan datang, kami melakukan acara pertunjukan kesenian dalam satu malam. Dalam program ini, kami menyanyikan lagu rakyat Then dan melakukan pertunjukan tarian dari etnis Tay. Selain itu, kami juga memperkenalkan ciri-ciri budaya dari etnis Tay seperti rumah panggung dan motif-motif hiasan di rumah ini. Mereka sangat senang”.

Selain ciri-ciri budaya yang unik, ada satu hal yang membuat wisatawan rindu terhadap Kemacatan Xuan Giang yalah masakan-masakan tradisional dari etnis-etnis minoritas, misalnya Com Lam (atau semacam nasi lemang), rebung bambu, daging kerbau, daging babi yang diasapi, terutama bisa minum miras dari jagung yang terkenal di seluruh daerah ini. Saudari Hoang Thi Lieu, warga Dukuh Chi memberitahukan: “Kami juga mengolah masakan-masakan trasdisional yang kental dengan identitas warga etnis minoritas Tay. Para wisatawan setelah makan sangat puas dan memuji rasa enaknya”.

Untuk bisa memenuhi perkembangan dan menyerap kedatangan wisatawan ke Perkampungan Budaya dan Wisata Dukuh Chi, Kecamatan Xuan Giang berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Propinsi Ha Giang mengadakan kursus-kursus latihan kejuruan tentang jasa penginapan; mengadakan 3-4 kali kunjungan tamasya dan belajar pengalaman di banyak daerah untuk keluarga-keluarga yang melakukan jasa homestay.  Bersamana itu, berkoordinasi dengan Pusat Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata kabupaten untuk menyosialisasikan, memperkenalkan semua paket wisata dan jalur wisata, menjaga dan mengembangkan nilai kebudayaan tradisional dari warga etnis Tay, missal-nya Pesta Long Tong (atau Pesta turun ke sawah), kejuruan menenun kain ikat, meniup seruling, memainkan siter Tinh, menyanyikan lagu rakyat Then; ikut memamerkan hasil-hasil pertanian dan wisata di pameran dan pekan raya.

Dengan bantuan dari daerah, kesepakatan dan dukungan rakyat, pola jasa homestay di Dukuh Chi sedang berkembang secara berkesinambungan, memberikan kepentingan praksis kepada rakyat. Dari awal tahun sampai sekarang ini, Dukuh Chi telah menyambut kedatangan kira-kira 100 rombongan wisdom dan wisman.

Komentar

Yang lain