Memperkenalkan sepintas lintas tentang “orang etnis Thai” di Vietnam  (foto : internet)

Pada pekan ini, saudara M Sumantri di Jawa Barat mengirim laporan pemantauan siaran Radio pada 17.30-18.00 dan 20.00-20.30 dari tanggal 27/4 sampai 4/5, di frekuensi 12020 Khz dengan penilaian SINPO 44444. Saudara Fachri di Pekan Baru mengirim laporan pemantauan siaran Radio dari 6-10/5, di frekuensi 12020 Khz dan 9840 Khz, dengan penilaian SINPO 44444 dan 45454. Saudara Eddy Setiawan di Jakarta mengirim laporan pemantauan siaran Radio pada pukul 17.30-18.00 dan 20.00-20.30 dari tanggal 13-30/5, frekuensi 12020 Khz dengan penilaian SINPO 34443. Saudara Rudy Hartono di Kalimantan mengirim laporan pemantauan siaran Radio  dari tanggal 2-8/5, frekuensi 12020 Khz, dengan penilaian SINPO 44444. Dalam surat kepada kami, Anda mengatakanke : “Mendengarkan radio sangat kaya dengan informasi terkini dimana berita itu disiarkan langsung dari tempat atau negara itu. Berbeda dengan pemberitaan di televisi yang mungkin menyiarkan berita sekilas saja atau bahkan tidak pernah tersiar sama sekali karena berbenturan dengan nama acara ataupun kepentingan televisi itu sendiri. Dan yang tidak ada di media manapun adalah belajar bahasa seperti bahasa Mandarin, Taiyu, Jepang, Vietnam, Arab, Persia, Turki dan lainnya. Jika semua itu dikelola oleh pendengar radio yang genius, saya yakin sang pendengar akan pintar dan mengetahui berbagai bahasa yang didengarkannya. Hebat bukan? Dan banyak lagi manfaat mendengarkan radio.)dan  

Saudara Rudy Hartono yang budiman! Kami sangat gembira ketika menerima pendapat-pendapat Anda. Mendengarkan radio merupakan satu hobi baik yang mudah dilupakan pada kehidupan modern sekarang. Hal ini membuat kami untuk melakukan renovasi radio setiap hari, setiap jam untuk membarui program, mengubah pola fikir, bagaimana bisa membuat siaran-siaran kami semakin menjadi modern, mendekati pendengar secepat mungkin. Mudah-mudahan selalu mendapat perhatian dan sumbangan pendapat dari para pendengar agar siaran kami semakin menjadi sempurna.

Musik

Pada pekan lalu, saudara Liana Safitri di Yogyajarta mengirim surat kepada kami, di antaranya mengatakan: “Sudah agak saya lama tidak berkirim kabar. Kini ada kesempatan lagi. Saya baru saja memantau siaran tanggal 22 Mei. Di acara “Warna-warni 54 Etnis Vietnam” ada reportase kehidupan sehari-hari suku minoritas Thai. Apakah Thai di sini sama dengan orang Thailand?”

Saudara yang budiman! Dengan asal usulnya di daerah Asia Tenggara, nenek moyang dari orang Thai berada di Vietnam pada 1000 tahun lalu. Orang Thai di Vietnam berbahas Thai-Kadai. Dalam kelompok bahas Thai-Kadai ada juga bahasa Thai, bahasa Laos dan bahasa Shan dari orang Myanmar dan bahasa Zhuoang di Tiongkok Selatan.

Mereka juga melakukan aktivitas mencari nafkah hidup sama dengan orang Thai yaitu mengkombinasikan antara cocok tanam, peternakan, penjahitan dan aktivitas non pertanian lainnya.

Pohon yang mereka tanam pada pokoknya yalah padi. Tentang pembangunan rumah, pada pokoknya yalah rumah panggung. Tentang busana, kedua etnis di dua negara mempunyai busana yang beranekaragam dan khas. Akan tetapi, karena berbeda tentang geografi dan kehidupan antara Vietnam dan Thailand, maka orang etnis Thai di Vietnam mempunyai ciri khas sendiri dan adat istiadat khas etnisnya.

Saudara Liana yang budiman! Semoga penjelasan kami memuaskan Anda. Silahkan mendengarkan reportase lainnya dalam rubrik “Warna wani 54 etnis Vietnam” untuk lebih mengerti tentang etnis-etnis di Vietnam.

Saudara - saudara pendengar! Mudah-mudahan, penjelasan di atas memuaskan saudara-saudara. Kalau berminat mendengarkan, membaca kembali dan mengeluarkan komentar tentang Program Siaran kami, silahkan akses websitewww.vovworld.vn.Semua pertanyaan dan surat dikirim via E-mail:indonesia.vov5@gmail.com. Surat tulisan tangan dikirim ke alamat: Jalan Ba Trieu, nomor 45, kota Hanoi, Vietnam.