Memperkenalkan sepintas lintas tentang suasana merayakan hari Idul Fitri di Vietnam

(VOVWORLD) -Saudara-saudara pendengar! Kami dengan gemb ira bertemu kembali dengan para pendengar dalam acara “Kotak Surat Anda” pada pekan ini. Pada pekan ini, Program Siaran Bahasa Indonesia, VOV5 telah menerima 21 suruat di antaranya dari daudara-saudara:  Eddy Setiawan dan Basid Hasibuan di Jakarta, Liana Safitri di Yogyakarta, Cin Kong di Kalimantan, Rudy Hartono di Kalimantan, Siddhartha Bhattachejee di India M Sumantri di  Jawa dan banyak pendengar yang lain… Dalam acara kita untuk hari ini, kami memperkenalkan sepintas lintas tentang suasana merayakan hari Idul Fitri di Vietnam.
Memperkenalkan sepintas lintas tentang suasana merayakan hari Idul Fitri di Vietnam - ảnh 1 Memperkenalkan sepintas lintas tentang suasana merayakan hari Idul Fitri di Vietnam

 

 

Pada pekan ini, umat Muslim di seluruh dunia merayakan Hari Raya besar Idul Fitri. Berbaur pada suasana ini, para pendengar Program Siaran Bahasa Indonesia, VOV5  juga berbagi suasana merayakan hari Idul Fitri di daerah mereka. Saudara Waluyo Disman di Ciamis menulis: “Persiapan terakhir penyambutan idul fitri cukup padat dengan bersih-bersih rumah, membuat makanan/kue basah, hingga acara kumpul bersama teman sekolah (reuni). Banyaknya jadwal kadang harus memilih prioritas utama. Bersyukur hari ini tidak ada acara apa-apa lagi hanya bersih-bersih rumah. Untuk mudik ke tanah leluhur (Jawa Tengah) mungkin di hari ke 3/4 lebaran. Saya undang para penyiar VOV Bahasa Indonesia untuk menikmati hidangan di rumah saya. Salaam manis

Sementara itu CR Nurdin di Banteng menulis:

“Untuk lebaran tahun ini saya dan keluarga tidak mudik karena ingin menikmati suasana hari raya di kota Jember. Meski demikian kami tetap menjalin silaturahmi ke tetangga2 dekat dng saling berkunjung ke rumah2. Disamping itu di Jember ini ada tradisi yg disebut TOMPOK'AN yaitu menyembelih hewan sapi yg kemudian dagingnya dibagikan kpd warga yg sebelumnya sdh terdaftar sebagai anggota kelompok semacam arisan lebaran. Setelah mendapat bagian, selanjutnya daging tsb dimasak sebagai hidangan bagi tamu-tamu yg bersilaturahmi ber-maafmafan di hari Raya Idul Fitri. Sehingga suasana lebaran jadi bahagia dan semarak dengan tradisi tersebut, apalagi belum tentu setiap hari kita bisa menikmati hidangan masakan daging sapi. Jadi kesempatan lebaran ini kami saling berbagi kebahagiaan dengan menghidangkan olahan daging sapi kepada tetangga terdekat maupun famili lainnya”.

Sementara itu, saudara Rudy Hartono menulis:  “ Saya kerja tidak jauh dari rumah sekitar 8 jam saja hehe.. apa itu dinamakan mudik ya ? Melakukan perjalanan pulang kampung boleh juga disebut istilah mudik kali ya. Saya mudik menggunakan dua kendaraan yaitu kendaraan laut dinamakan speed boat ditempuh sekitar 3 jam. Kemudian lanjut lagi dengan kendaraan darat yaitu mobil taxi dengan waktu tempuh 5 jam sampai ke rumah. Setelah pulang kerja kami sekitar 20 orang dengan speed boat menuju kota dan saat di kota mencari mobil atau taxi sesuai pesanan masing2. Di sepanjang jalan ramai sekali orang mudik baik dengan sepeda motor dan mobil. Kiri kanan jalan dihiasi lampu memeriahkan suasana menyambut lebaran. Lebaran kali ini sangat spesial dimana keluarga berkumpul dan saya merias rumah saya yang sebelumnya tidak saya lakukan. Semoga lebaran kali ini penuh makna.

Saudara pendengar! Kami sangat gembira ketika para pendengar menceritakan kisah-kisah tentang negeri dan manusianya kepada kami. Hal ini memperlihatkan bahwa para pendengar selalu menganggap para penyiar VOV5 sebagai sanak keluarga. Melalui itu kami merasakan suasana Idul Fitri di Indonesia dan merasakan seperti sedang berbaur pada suasana tersebut.

Di Vietnam suasana merayakan Idul Fitri berlangsung secara tenang tenteram. Di Vietnam hanya 0,075% jumlah penduduk adalah orang Muslim, menyoritasnya adalah orang Cham di propinsi-propinsi Binh Thuan, Ninh Thuan dan An Giang. Dari 14-15/6/2018 ketika mulai melihat bulan, warga etnis Cham di Propinsi Binh Thuan telah berziarah makam-makam nenek moyang. Ini merupakan ritual penting, mengawali Hari Raya Idul Fitri orang etnis Cham (atau disebut Ramadan).

Masjid-masjid pada saat ini ada banyak kaum Muslim yang datang untuk bersholat. Di Vietnam ada 7 masjid, di antaranya di Kota Hanoi ada masjid Al Noor yang berkapasitas 250 orang. Di masjid ini sering berlangsung aktivitas bersholat, membaca Kor'an dan mengadakan acara buka puasa untukpara penganut Islam pada bulan Ramadan.

Kedutaan-Kedutaan Besar negara-negara Islam di Vietnam juga membantu untuk mengadakan aktivitas-aktivitas kepercayaan dan agama seperti mengadakan acara merayakan Idul Fitri kepada komunitasnya yang sedang tinggal, bekerja dan menempuh kuliah di Vietnam. KBRI Hanoi pada 1 Syawal juga mendakan acara “open house” untuk Komunitas orang Islam di kota Hanoi beserta Keluarga untuk melakukan silaturahmi, merayakan Idul Fitri dan menikmati masakan-masakan khas Indonesia.

Saudara-saudara pendengar! Mudah-mudahan, penjelasan di atas memuaskan saudara-saudara. Untuk bisa mencaritahu lagi tentang sejarah Vietnam, marilah saudara-saudara mengakses website www.vovworld.vn. Semua pertanyaan marilah dikirim ke alamat Email Indonesia.vov5@gmail.com atau alamat surat post: 45, Jalan Ba Trieu, Kota Hanoi, Vietnam.

 

 

Komentar

Yang lain