Hoi an ibukota tataboga baru di Vietnam

(VOVWORLD) - Semakin ada banyak wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan mencanegara (wisman) yang berupaya datang mengujungi Kota Hoi An untuk tidak hanya bisa berjalan-jalan, memandangi rumah-rumah yang sudah lumutan, melainkan juga  mencari pengalaman, menguak tabir aspek-aspek yang unik dan mengkristal dari kuliner di daerah ini. Khususnya ketika Kota Hoi An diakui oleh Asosiasi Koki Dunia sebegagai ibukota tataboga Vietnam, kota kuno yang terletak di daerah hilir sungai Thu Bon semakin menjadi lebih mempesona bagi para wisatawan dari seluruh penjuru Tanah Air. 
Hoi an ibukota tataboga baru di Vietnam - ảnh 1Nguyen Van Son Wakil Ketua Komite Rakyat Kota Hoi An (kanan)  menerima surat pengakuan "Hoi an ibukota tataboga baru di Vietnam" yang diberikan oleh Tomas Andeas Gugler, Ketua Asosiasi Koki Dunia. (Foto: Thanh Ba)

Orang-orang yang antri panjang menunggu sebuah roti Nyonya Phuong sudah tidak asing bagi para warga, para wisdom dan wisman setiap kali datang mengunjungi Kota kuno Hoi An, Provinsi Quang Nam. Khususnya, setelah roti Nyonya Phuong disebut oleh koki kenamaan dunia Anthony yang pernah mendampingi Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang makan Bun Cha Kota Hanoi sebagai roti yang paling enak di dunia, tempat ini telah menjadi salah satu di antara  tempat-tempat yang tidak bisa dilepaskan oleh para wisatawan setiap kali mereka datang mengunjungi Kota Hoi An. Saudari Tran Thu Trang, seorang wisatawan yang antri menunggu membeli rota Nyonya Phuong memberitahukan: “Saya sudah berkali-kali berwisata ke Kota Hoi An. Saya sangat menyukai masakan-masakan di sana, misalnya mihun Quang, Cao Lau dan lain-lain, tapi yang paling saya sukai ialah roti Nyonya Phuong. Aroma roti di sana sangat khusus, ada banyak orang yang datang ke warung makan itu. Saya sudah berkali-kali  antri  selama setengah jam, baru bisa membeli sebuah roti”.

Hoi an ibukota tataboga baru di Vietnam - ảnh 2 Roti Nyonya Phuong
M

Hoi an ibukota tataboga baru di Vietnam - ảnh 3

Masakan Cao Lau

Hoi an ibukota tataboga baru di Vietnam - ảnh 4Daging babi panggang 

Tidak hanya ada roti di warung makan Nyonya Phuong, di kota Hoi An juga ada sangat banyak masakan yang enak seperti Cao Lau, nasi ayam, kerang tumis, kolak jagung. Nama-nama masakan telah menjadi simbol dari kuliner Hoi An. Keanekaragaman dan keunikan tataboga Kota Hoi An tidak hanya menarik para wisatawan saja, melainkan juga menarik para pakar tataboga utama di dunia dan para koki terkenal di seluruh dunia. Oleh karena itu, Asosiasi Koki Dunia telah memilih kota kuno ini untuk menyelenggarakan Kontes Koki Dunia saban tahun. Thomas A.Gugler, Kepala Asosiasi Koki Dunia mengatakan: “Kota Hoi An sangat banyak hal yang perlu dilakukan. Yang pertama berhasil mengkonserevasikan kebudayaan dan tradisi. Yang kedua ialah infrastruktur-nya sudah diupgrade dan diatur secara lebih ilmiah. Tentang tataboga, Kota Hoi  Anbaru memenuhi kebutuhuan pasar kecil dan menengah, sedangkan bagi pasar besar, ada banyak hal yang harus dilakukan. Khususnya, harus memberikan pendidikan yang bersifat lebih profesional dan masalah keselamatan  dan kebersihan bahan makanan harus diletakkan di atas segala-galanya”.

Sebagai putri  Kota  Hoi An, dengan kegandrungan pada tataboga, Ibu Trinh Diem Vy, Direktur  Perusahaan Penyelenggara Peristiwa Tataboga Hoi An, sudah sejak masa kanak-kanak, telah asyik belajar dan mempelajari masakan-masakan tradisi daerah. Dia membangun banyak restoran, memperkenalkan masakan-masakan yang khas  dari orang Hoi An kepada para wisatawan. Pada tahun 1996, dia adalah orang pertama di kota Hoi An yang membuka kursus koki khusus masakan Vietnam, menyerap  kedatangan banyak wisman untuk belajar. Di kemudian hari, ketika menjadi seorang koki terkenal dan berkesempatan bertemu dengan banyak koki terkenal di dunia, dia belajar banyak pengalaman tentang kuliner negara-negara, melalui itu mempromosi masakan Hoi An kepada sahabat-sahabat internasional. Ibu Trinh Diem Vy memberitahukan: “Produk Kota Hoi An telah diterima secara mudah oleh kebudayan tataboga negara-negara. Dalam budaya tataboga dibagi menjadi dua bagian yang jelas: Satu bagian terkena pengaruh kebudayaan asing dan satu bagian menonjol, berkat adanya keanekaragaman dalam temu pergaulan dan pedologi, sifat cuaca dari  setiap daerah, semuanya membuat kota Hoi An  menjadi tempat  yang alamnya baik, buminya baik dan daerah yang melahirnya tokoh-tokoh nasional”.

Pada abad XVII dan abad XVIII, Kota Hoi An pernah merupakan sebuah pelabuhan  dagang terkenal. Ini merupakan peluang yang sangat besar bagi warga Kota Hoi An dan kebudayaan Hoi An untuk melakukan pertukaran hubungan dagang dan inteferensi yang luas, dari situ budaya tataboga juga membawa interferensi yang sangat besar. Bapak Nguyen Van Son, Wakil Ketua Komite Rakyat Kota Hoi An, Provinsi Quang Nam memberitahukan bahwa pada waktu mendatang, Kota Hoi An akan berfokus mengembangkan budaya tataboga menjadi satu produk produk yang unik dalam menyerap kedatangan wisatawan.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar kelas tinggi, selain mengkonservasikan budaya tataboga tradisional, Kota Hoi An perlu melakukan investasi, mengupgrade infrastruktur, memberikan pendidikan kepada jajaran koki menurut arah profesional dan yang lebih penting ialah meletakkan masalah  keselamatan dan kebersihan bahan makanan di atas segala-galanya. Dengan begitu, kuliner Hoi An  baru sungguh-sungguh  menjadi  produk wisata  yang unik dan menyerap kedatangan wisatawan  dari seluruh penjuru dunia.

Komentar

Yang lain