H’Hen Nie, burung layang-layang yang membawa musim semi ke dukuhnya

(VOVWORLD) - Ratu Kecantikan Universal Viet Nam 2017, lima besar dari Ratu Kecantikan Universal Dunia 2018, H’Hen Nie, gadis etnis minoritas E De dari Dukuh Sut M’dung, Kecamatan Cu Sue, Kabupaten Cu M’gar, Provinsi Dak Lak (Viet Nam Tengah) telah menjadi kebanggaan rakyat Viet Nam pada umumnya dan warga etnis minoritas E De pada khususnya. Pulang kembali ke kampung halaman setelah kontes-kontes ratu kecantikan, H’Hen Nie memberikan sebagian besar uang dari bonusnya untuk melakukan pekerjaan amal. Dia menganggap ini sebagai tindakan-tindakan yang bemakna untuk komunitas dan dukuhnya.
H’Hen Nie, burung layang-layang yang membawa musim semi ke dukuhnya - ảnh 1Saudari H'Hen Nie  (Foto:  internet)

Sejak menjadi Ratu Kecantikan Universal Viet Nam 2017, lalu ikut serta dalam kontes ratu kecantikan universal dunia, H’Hen Nie belum pernah menyembunyikan asal-usulanya  dari satu dukuh etnis E De yang miskin, tempat di mana masih ada pemikiran yang berat tentang kaum perempuan seperti pernikahan anak-anak, kelahiran prematur dan putus sekolah dini. Dan dia ingin mengubah hal itu. Dalam jawaban perilaku pada Kontes Ratu Kecantikan Universal Viet Nam 2017, H’Hen Nie menyatakan akan menyediakan 70% uang yang diterimanya untuk melakukan pekerjaan amal. Ketika pulang kembali ke Tanah Air setelah mencapai  prestasi luar biasa di Miss Universe 2018, H’Hen Nie mendapat bonus yang diberikan oleh banyak donor dengan jumlah uang sampai miliaran VND. Alih-alih menggunakan  uang itu untuk kepentingan diri sendiri dan keluarganya, H’Hen Nie menyatakan akan menggunakan semua uang ini untuk proyek-proyek komunitas. Beasiswa, pembangunan rumah komunitas, pelestarian huruf  warga etnis E De, pembangunan pintu gerbang dukuh, pencarian sumber air bersih dan listrik untuk dukuh dan lain-lain selalu merupakan hal-hal yang sedang dia lakukan untuk Dukuh Sut M’Dung. Setelah setahun memegang mahkota, dia merasa senang  dengan peranan yang dia pegang dan selalu berupaya  menyempurnakan diri sendiri dan melakukan aktivitas-aktivitas terus-menerus untuk kepentingan komunitas. H’Hen Nie mengatakan: “Ketika saya berhasil melakukan banyak pekerjaan bagi komunitas, maka saya lebih mengerti tujuan saya. Pada masa depan, saya ingin melakukan konektivitas dengan siapa saja untuk membuat rencana komunitas saya menjadi jelas, membuat warga etnis saya semakin mengerti tentang saya dan punya  yang menjalankan cita-cita yang positif, menjalankan cita-cita, itulah tujuan-tujuan besar darii saya”.

Sebagai salah satu di antara 60 pelajar Kecamatan Cu Sue dan adalah seorang se-dukuh dengan saudari H’Hen Nie dan mendapat beasiswa yang diberikan oleh saudari H’Hen Nie, saudari H’Ngan Nie, pelajar klas 6 Sekolah Menengah Pertama Le Hong Phong, Kecamatan Cu Sue sangat mengagumi vitalitas saudari H’Hen Nie. Sejak saudari H’Hen Nie mencapai gelar Ratu Kecantikan Universal Viet Nam 2017, saya telah menganggap dia sebagai contoh untuk ditelanani. Setelah setahun berupaya, dia mencapai gelar pelajar pandai. Beasiswa senilai 1 juta VND yang diberikan oleh saudari H’Hen Nie kepada saya  merupakan bingkisan Hari Raya Tet yang lebih dini.

Dalam pada itu, bapak Y Cil Nie, paman bungsu dari saudari H’Hen Nie memberitahukan bahwa ketika  kanak-kanak, H’Hen Nie menelepon kepada dia dan menyatakan bahwa  “wahai paman, dulu saya pernah berkata memberinlah saya  ubi jalar,  di kemudian hari saya akan membangun rumah untuk paman. Sekarang ini, saya melaksanakan janji saya kepada paman, paman bangunlah  rumah, saya akan memberikan bantuan uang”, dia telah menangis. Dia tidak mengira bahwa saudari H’Hen Nie masih ingkat kepada  janji dulu. Dengan bantuan yang diberikan H’Hen Nie, rumah  kumuh  itu telah diganti dengan rumah yang megah dan indah. Pada pertemuan sehubungan dengan kunjungan Ratu Kecantikan H’Hen Nie ke kampung halaman, ibu H’Yim Koh, Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi Dak Lak menyatakan bahwa saudari H’Hen Nie merupakan contoh teladan bagi generasi muda Provinsi Dak Lak, merupakan sumber ilham “menggugah gadis-gadis tidur di hutan” di Provinsi Dak Lak, membantu mereka memberanikan diri dan percaya diri menggeliat dan memanifestasikan diri sendiri. Juga pada pertemuan ini, pimpinan Provinsi Dak Lak telah menyampaikan gelar Duta Komunikasi di Festival Kopi Buon Ma Thuot kali ke-7 tahun 2019 yang akan diadakan dari 9-16 Maret mendatang kepada saudari H’Hen Nie. Ratu Kecantikan H’Hen Nie memberitahukan bahwa dia merasa mendapat kehormatan dan bangga ketika menjadi duta komunikasi bagi festival kopi dan akan berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan dengan baik peranannya, turut menyosialisasikan lebih lanjut lagi citra Provinsi Dak Lak ke seluruh negeri dan luar negeri. Dia mengatakan: “Menjadi duta komunikasi di tempat kelahiran saya merupakan satu kebahagiaan dan saya berharap agar pada waktu mendatang, saya bisa melaksanakan dengan baik peranan itu, memanifestasikan manusia Provinsi Dak Lak yang tulus, ramah  dan selalu menyambut kedatangan semua orang  ke Provinsi Dak Lak. Ini juga merupakan peluang bagi saya untuk menyosialisasikan kopi provinsi saya, tidak hanya kopi saja, tapi juga perkembangan pertanian Provinsi Dak Lak dan tentang pariwisata”.

Ibu H’uc E Ban, kepala Dukuh Sut M’dung, Kecamatan Cu Sue, tempat tinggal  Ratu Kecantikan H’Hen Nie memberitahukan bahwa  cara hidup dan cara kerja H’Hen Nie telah memberikan ilham kuat kepada dukuh, mengubah pola pikir dan cara hidup terbelakang yang sudah ada selama bebepara generasi di Dukuh Sut M’dung.  

Komentar

Yang lain