Potret seorang tukang menjilid buku lama

(VOVWORLD) - Hampir seumur hidupnya, bapak Vo Van Rang setia dengan kejuruan menjilid buku lama. Semua buku  lama, kalau sudah melalui tangan dia akan membawa wajah baru. Dia nampaknya adalah tukang yang menjilid buku lama yang terakhir di Kota Ho Chi Minh.
Potret seorang tukang menjilid buku lama - ảnh 1Bapak Vo Van Rang   (Foto: vnexpress.net) 

Di rumah yang kecil di ujung gang kecil di Jalan Ly Chinh Thang, Distrik 3, Kota Ho Chi Minh, kadang-kadang ada beberapa orang yang berdiri atau duduk dengan memegang buku-buku tebal, ada buku yang kertasnya telah  berganti ke warna kuning. Mereka sedang menunggu  buku mereka dijilid kembali. Orang yang menjilid buku-buku lama ini ialah bapak Vo Van Rang. Nguyen Manh Tuan, pelanggan dari bapak Vo Van Rang memberitahukan: “Ada beberapa buku yang sangat saya sukai. Saya datang ke sini untuk menjilid buku. Ini adalah satu alamat yang beken, kalau ada buku yang bgus, saya menjilidkan  ke sini”.

Di forum-forum kalangan penggemar buku, bapak Vo Van Rang dikenal oleh banyak orang. Dia bisa menjilid buku menjadi buku yang baru seperti buku asli. Walaupun juga ada buku-buku, dia tidak bisa menghapuskan semua warna kuning karena dimakan waktu, tapi, tangannya yang prigel selalu  berhasil mempertahankan jiwa buku asli. Bapak Le Anh Dung, pelanggan dari bapak Vo Van Rang memberitahukan: “Sekarang ini, buku-buku seperti ini sudah tidak dijual lagi di toko-toko buku. Di Kota Ho Chi Minh hanya ada bapak Vo Van Rang saja. Dia adalah tukang  menjilid buku terakhir yang berkualitas”.

Bapak Vo Van Rang pernah menderita cacad kaki karena demam polio sejak masa kanak-kanak dan dia memilih kejuruan menjilid buku lama sebagai mata pencahariaan sejak tahun 1978 hingga sekarang. Rumahnya juga adalah tempat untuk berpraktik. Hampir semua proses menjilid buku dilaksanakan oleh bapak Vo Van Rang secara manual. Dia mengatakan: “Pertama-tama, saya melihat apakah buku ini dimakan bubuk atau tidak. Lalu saya membongkarnya secara manual dari halaman ke halaman, kemudian mengaturnya dan menjahitnya. Sangat memakan tenaga”.

Bapak Vo Van Rang bisa membuat punggung buku menurut tipe orang Tionghoa dan juga bisa membuat buku menurut tipe Barat. Kadang-kadang juga ada pelanggan asing yang mencari dia. Mereka membawa buku-buku lama  dalam bahasa Inggris. Buku-buku dari Barat harus memperbaikinya secara teliti, harus melihat setiap aksara Inggris untuk mengukirnya secara akurat di kulit buku. Ketika kembali  mengambil buku, mereka berkata: “Doctor Book, Doctor Book”. Bapak Vo Van Rang dengan gembira menceritakan: “Saya memiliki satu kejuruan yang saya sukai. Ketika menjilid buku, saya mendapatkan lagi pengetahuan dari buku-buku, karena buku lama juga punya banyak hal yang sangat menyenangkan”.

Selain beberapa bahan untuk kebutuhan menjilid buku yang harus dia beli di pasar seperti kulit dan kertas, maka dia juga  membuat sendiri bahan-bahan pemasang dari tepung singkong. Satu buku dijilid kembali memakan waktu dari beberapa hari sampai sepekan. Harga untuk buku-buku ini dari 20.000 sampai 50.000 VND menurut tebal-tipisnya buku.

Selama 40 tahun ini, hanya dengan beberapa alat yang sederhana, bapak Vo Van Rang telah turut menjaga ribuan buku yang berharga. Dia juga menyaksikan pasang-surutnya kecintaan semua orang terhadap buku. Sekarang ini, para penggemar buku lama sedang kian menjadi sedikit. Hanya ada sedikit orang yang memperhatikan buku lama, kaum lansia yang masih  mengenangkan hal-hal yang lama atau orang yang khusus mengoleksi buku kuno. Kegembiraan-kegembiraan mereka ketika menerima buku-buku yang sudah tidak lagi lama dari tangan bapak Vo Van Rang telah membantu dia menjaga nyala api bagi satu kejuruan yang sedang berangsur-angsur dilupakan.  

Komentar

Yang lain