Saudari Tran Phuong Lan baru saja mendapat gelar “Warga Negara Unggul Ibu Kota tahun 2018” yang diberikan oleh Kota Ha Noi

(VOVWORLD) - Saudari Tra Phuong Lan hidup di Jalan Le Duan, nổm 340, Sub-distrik Hoan Kiem, Kota Ha Noi adalah orang ibu yang punya hati berperikemanusiaan luhur. Dia menerima seorang anak laki-laki yang terkena penyakit Epidermolisis Bolusa (EB) dan ditinggalkan oleh keluarga sejak lahir dan sekaligus adalah orang sponsor bagi puluhan anak-anak yang terkena penyakit ini di seluruh negeri.
Saudari Tran Phuong Lan baru saja mendapat gelar “Warga Negara Unggul Ibu Kota tahun 2018” yang diberikan oleh Kota Ha Noi - ảnh 1Saudari Tran Phuong Lan dan pasiennya  (Foto: vov.vn) 

Lahir pada tahun 1977 di Provinsi Ha Nam, tidak mujur dalam perkawinan, dini bercerai dengan suami, dia dengan rajin memelihara seorang anak perempuan dan seorang anak yang terkena penyakit EB. Ini merupakan satu jenis penyakit genetik yang langka ada di dunia dan sekarang ini, ilmu kedokteran tidak mampu menyembuhkannya. Kalau anak-anak yang terkena penyakit ini, seluruh tubuhnya memerah dan kulitnya senantiasa mengalami pendarahan, kalau tidak dirawat dan diobat secara khusus akan tidak bisa hidup. Saudari Tran Phuong Lan menceritakan: “Pada tahun 2010, dengan tidak sengaja, saya mengenal seorang anak perempuan yang bernama Bong yang terkena penyakit EB dan ditinggalkan oleh keluarga di Pagoda Bo De. Karena anak perempuan ini punya wajah yang cantik, maka saya membentuk satu Fanpage hanya secara sederhana ialah menyimpan  fotonya saja dan dari situ, Kelub Penyait EB dilahirkan. Saya mencari tahun sendiri cara pengobatan dan perawatan penyakit EB. Saya membawa anak ini ke keluarga selama lebih dari setahun dan kemudian, dia masih tinggal di Pagoda Bo De”.

Obat-obatan bagi setiap pasien penyakit EB memakan banyak biaya, bisa meningkat menjadi miliaran VND, per pasien, per tahun. Untuk mendapat bantuan bagi para anak-anak yang terkena penyakit ini, saudari Tran Phuong Lan harus melakukan banyak pekerjaan, di antaranya ada usaha bisnis beberapa barang untuk bayi di rumahnya. Walaupun pekerjaannya sibuk, tetapi, hanya  ada satu panggilan telepon dari rumah sakit atau keluarga pasien, bagaimana jauhnya, dia juga bersedia meninggalkan pekerjaan untuk hadir tepat waktu untuk berobat. Sejak terbentuk hingga sekarang, Kelub Penyakit EB melakukan aktivitas sangat efektif dan berhasil menyelamatkan banyak anak-anak yang terkena penyakit ini. Saudari Tran Phuong Lan memberitahukan: “Kelub Penyakit EB sekarang ini meliputi tiga orang yaitu saya, saudara Tien Nguyen di Australia dan saudari Hanh di Jalan Van Phuc. Saudara Tien Nguyen bertugas membeli obat-obatan, saudari Hanh mengelola keuangan, sedangkan saya menjual barang dan merawat anak-anak. Saya memberikan sumbangan kira-kira 50% tentang keuangan kepada kelub ini, sisanya saya meminta bantuan dari teman, sanak keluarga dan para relawan. Kelub Penyakit EB ini membantu banyak anak yang terkena penyakit ini di Viet Nam, pada puncaknya ada kira-kira 50 orang anak, sekarang ini ada 33 orang anak di seluruh negeri. Saya telah datang ke 52 provinsi dan kota di seluruh negeri, ke mana yang ada anak-anak yang terkena penyakit EB yang memerlukan bantuan. Bahan material kesehatan untuk anak-anak tidak ada di Viet Nam, kami harus membelinya di Amerika Serikat dan Australia. Di Viet Nam hanya ada satu-satunya Kelub Penyakit EB yang saya bentuk”.

Saudari Tran Phuong Lan sedang memelihara anak laki-laki yang bernama Nguyen Hong Vu yang terkena penyakit EB dan ditinggalkan oleh keluarga setelah sehari dia lahir. Selama 4 tahun ini, saudari Tran Phuong Lan telah diam-diam memelihara anak adopsi dan menganggapnya sebagai anak kandung. Dia terkena penyakit secara sangat serius, para dokter pernah memprakirakan baha dia hanya hidup beberapa bulan, tapi dengan dirawat oleh saudari Tran Phuong Lan, hal yang luar biasa sudah tiba, anak Nguyen Hong Vu masih hidup secara sehat.

Kisah yang mengharukan  tentang dua anak-ibu ini telah menimbulkan keterharuan kuat bagi warga setempat. Ketika ada waktu senggang, para tetangga dengan sukarela membantu saudari Tran Phuong Lan membungkusn barang, menjual barang akan merawat anak Nguyen Ho Vu ini. Tidak hanya memperhatikan anak-anak yang terkena penyakit EB, saudari Tran Phuong Lan juga memberikan banyak uang dan tenaga untuk membantu para pasien miskin lain. Walaupun kehidupan mengalami kesulitan dan pontang-panting, tetapi rasa kasih sayang dan kapabilitas mengatasi kesulitan telah membantu di mengatasi segala-galanya. Saudari Tran Phuong Lan mengatakan: “Dulu, ada anak yang bernama Thinh di Provinsi Gia Lai yang terkena penyakit sangat serius, saya telah menyambut dia dan seluruh keluarganya untuk melakukan perawatan selama lebih dari 3 bulan. Sedangkan, ketika memelihara anak Nguyen Hong Vu, saya harus mengeluarkan ratusan juta VND berupa obat-obatan per bulan. Kalau tidak ada obat-obatan dan bahan material kesehatan selama 2 hari, dia hanya bisa hidup beberapa hari karena terinfeksi seluruh tubuh. Pada tahun 2016, dia harus ke rumah sakit tiga kali, oleh karena itu ekonomi keluarga mengalami kesulitan berat, saya harus menjual dua rumah untuk memberikan pengobatan bagi dia. Ruma yang sedang saya tingggal diberikan oleh sanak keluarga saya, jadi bukanlah rumah saya”.

Kepala Kelub Penyakit EB, si ibu dari anak-anak yang terkena penyakit EB menginginkan agar banyak orang mengenal penyakit yang berbahaya ini, tahu cara merawat pasien dan ilmu kedokteran cepat menyembuhkan penyakit ini. Selama 8 tahun ini, dengan perawatan dari saudari Tran Phuong Lan, telah ada anak-anak yang terkena penyakit EB telah dapat pergi ke sekolah dan mendapat satu masa depan yang cerah dan berbahagia.  

Komentar

Yang lain