Ansambel Paduan Suara Harapan-Tempat menyalakan impian para tuna netra

(VOVworld) – Mengesankan, kaya dengan ilham, mengejutkan, patut dihormati dan lain-lain merupakan perasaan-perasaan yang diberikan oleh para pendengar kepada seniman tuna netra dari Ansambel Paduan Suara Harapan. Tidak bisa melihat cahaya, tapi bagi para anggota Ansambel Paduan Suara Harapan, dapat memberikan dedikasi bakatnya kepada para pendengar, dapat menyumbangkan suaranya kepada kehidupan sudah menjadi satu kebahagiaan yang besar. 


Ansambel Paduan Suara Harapan-Tempat menyalakan impian para tuna netra - ảnh 1
Ansambel "Paduan Suara Harapan"
(Foto: vov.vn)

Di tengah-tengah  cuaca yang masih sedikit dingin pada akhir pekan bulan Maret, para Duta Besar negara-negara Venezuela, Belanda, Yunani, Italia, Finlandia dan lain-lain di Vietnam berkumpul di ruang yang  hangat di residensi Duta Besar Sri Lanka untuk Vietnam untuk menikmati satu konser musik istimewa. “Musik adalah bahasa spirituil, musik membuka rahasia-rahasia kehidupan dan memberikan ketenteraman. Saya telah berkesempatan menonton pertunjukan yang dilakukan oleh Ansambel Paduan Suara Harapan dan saya merasa keheran-heranan ketika mendengarkan suara mereka. Dan pada hari ini, mereka akan memperkenalkan 20 lagu kepada Anda Sekalian dengan berbagai bahasa”

Perkenalan yang menarik dari ibu Hasanthi Dissanayake, Duta Besar Republik Demokrasi Sosialis Sri Lanka untuk Vietnam membuat para Duta Besar lain sangat antusias. Dianggap ini sebagai satu konser musik istimewa karena semua acara yang dibawakan  telah membuat para tamu berulang kali terkejut dan para senimannya adalah orang-orang khusus yaitu para seniman tuna netra dari Ansambel Paduan Suara Harapan.

Dalam pertunjukan yang diadakan di residensi Duta Besar Sri Lanka untuk Vietnam, para Duta Besar dapat menikmati banyak ragam musik di dunia, dari lagu-lagu internasional yang  abadi  seperti Glory Halleluja, You raise me up sampai lagu-lagu yang terkenal dari negara-negara seperti Grushitsa (Rusia), Horch, was Kommt (Jerman), Funiculli, Funicular (Italia), Sakura (Jepang dan lain-lain serta lagu-lagu tradisional Vietnam.

Ansambel “Paduan Suara Harapan” dibentuk dengan 20 penyanyi dan pemain musik rakyat tuna netra yang bertalenta. Mereka  berlatih bersama dengan dua orang yang sepenuh hati demi kesenian dan penuh rasa perikemanusiaan yaitu pemain piano yang terkenal Ton That Triem dan istrinya, penyanyi opera Nguyen Xuan Thanh. Bapak Triem dan istrinya telah membentuk Ansambel “Paduan Suara Harapan” pada 17 tahun lagi. Bagi orang biasa, belajar satu bahasa asing sudah sulit, bagi para seniman tuna netra anggota Ansambel “Paduan Suara Harapan”, masalah  belajar dan menyanyikan dalam lebih dari 20 bahasa semakin lebih sulit. Setiap kata dalam lagu dibaca secara lambat dan diucapkan dengan benar dan paling jelas agar para siswanya bisa menggunakan papan hurus brailles sampai mengerti arti lagunya. Setiap lirik dinyanyikan berulang kali agar para penyanyinya menghafalkan irama dan liriknya.

Dalam proses aktivitas, ansambel ini telah melakukan pertunjukan di banyak peringatan hari nasional di berbagai Kedutaan Besar di Kota Hanoi, ansambel ini juga mendapat kehormatan melakukan pertunjukkan untuk banyak undangan khusus seperti mantan Perdana Menteri Perancis, Francois Fillon, mantan Gubernur Australia, Quentin Bryce, Sultan Malaysia dan mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dan lain-lain. Sejak terbentuk hingga sekarang, ansambel ini telah melahirkan 4 CD dan DVD tentang lagu nasional dari kira-kira 20 negara dengan bahasa asli. Melalui setiap pertunjukan, Ansambel “Paduan Suara Harapan” terus memberikan satu program kesenian yang beranekaragam dan variatif kepada para pendengar. Melalui irama-irama yang enak didengar, para pendengar nampaknya dapat menikmati satu kunjungan wisata ke berbagai daerah di dunia. Ibu Nienke Trooster, Duta Besar Belanda untuk Vietnam mengatakan: “Saya sangat terkesan karena para tuna netra tidak bisa membaca tapi mereka tidak hanya memberikan lagu-lagu yang baik kepada kami, tapi juga memanifestasikannya dengan banyak bahasa. Saya sangat terharu dan melihat bahwa mereka sangat profesionel. Mereka telah membuktikan bahwa orang tuna netra juga bisa melakukan pertunjukan kesenian”.

Walaupun menjumpai tidak sedikit kesulitan, suami-istri seniman Ton That Triem tetap dengan diam-diam dan sabar menyampaikan kepercayaan tentang kehidupan kepada orang-orang yang belum pernah sekalipun melihat cahaya. Saudara Nguyen Van Hung, anggota Ansambel “Paduan Suaran Harapan” mengatakan: “Baik pengajar maupun siswanya sangat hangat dan mengerti rasa kasih sayang satu sama lain. Perasaan itu disampaikan oleh pengajar kepada siswa dan yang penting ialah apakah siswa berhasil memahaminya dan apakah mengembangkannya atau tidak. Pengajarnya sudah sepenuh hati, maka siswanya harus berkewajiban memberikan balasan kepada pengajar untuk mendapat  tenaga pendorong guna  melanjutkan usahanya”.

Para anggota dalam Ansambel “Paduan Suara Harapan” datang dari banyak daerah di Vietnam. Ada  pemain musik tradisional yang mendapat pendidikan di konservatori musik, tapi ada juga yang penyanyi amatir yang dididik oleh bapak Triem dan istrinya. Walaupun titik tolaknya berbeda-beda, tidak mampu melihat, tapi mereka mempunyai suara bersama ketika ikut serta dalam Ansambel “Paduan Suara Harapan” ini. Pemikiran dan perasaan mereka  telah berkesempatan disalur melalui musik. Semua semangat mereka dimanifestasikan melalui lagu-lagu. Saudari Nguyen Thao Van. Ketua Dewan Komisaris Vatalitas Hidup, seorang tamu yang juga seorang disabilitas yang hadir dalam pertunjukan ini mengatakan: “Saya berbagi kebahagiaan kepada mereka, karena mereka dapat memanifestasikan kepandaiannya dan  para pendengar adalah orang-orang yang sangat menghargai kepandaian mereka. Ini merupakan hal yang luar biasa. Mereka adalah para supra-manusia, sangat khas karena bagi para disabilitas, kemampuan menyanyi dalam banyak bahasa adalah hal yang sulit. Bisa dilihat bahwa ini merupakan upaya keras yang  mereka lakukan”.

Harapan- nama band musik telah bicara tentang keinginan-keinginan praksis dari setiap anggota. Dengan lebih dari  20 anggota yang punya vitalitas dan kepandaian, Ansambel “Paduan Suara Harapan” telah mengubah tenaga pendorongnya dari memanifestasikan hasrat hidup ke satu tingkat yang lebih tinggi yaitu memberikan dedikasi. 


Komentar

Yang lain