Gedung Bekas Peninggalan Perang Son My setelah 50 tahunmassakre My Lai

(VOVWORLD) - Gedungm Bekas Peninggalan Perang Son My terletak di bawah rimbunan barisan pohon kelapa yang tinggi. Barang kali ada sedikit orang yang mengira bahwa di tempat ini pada 50 tahun lalu telah terjadi satu massakre yang mengguncangkan bola bumi (atau disebut peristiwa massakre My Lai). Dari foto-foto yang dibuat oleh wartawan perang, dari cerita-cerita para saksi mata yang berhasil selamat, pemerintahan daerah telah membangun museum ini sebagai satu bukti tentang perang agresi  kejam yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat (AS) di dusun kecil My Lai, Desa Son My, Kecamatan Tinh Khe, Kabupaten Son Tinh, Provinsi Quang Ngai, Vietnam Tengah.
Gedung Bekas Peninggalan Perang Son My setelah 50 tahunmassakre My Lai - ảnh 1Prasasti batu (foto :Huong Tra/VOV)

“Kita sedang berdiri di depan prasasti batu yang mencatat secara lengkap nama, usia dan gender dari 504 warga yang tak berdosa yang dibunuh oleh serdaru AS pada pagi tanggal 16 Maret tahun 1968. Hanya dalam waktu 4 jam, dari pukul 5.03 pagi hari, serdadu AS telah menghabisi jiwa 504 warga yang tak berdosa, termasuk kaum lansia, wanita dan anak-anak”.

Sudah ratusan kali memberikan penjelasan, tapi pada saat ini, suara saudari Hoang Thi Lan, pemandu wisata di situs peninggalan sejarah ini masih terharu dan marah. Dia memperkenalkan kepada kami 60 buah foto yang dibuat oleh wartawan perang Ronald Haeberle yang hadir dalam mars yang dilakukan oleh tentara AS.

Gedung Bekas Peninggalan Perang Son My setelah 50 tahunmassakre My Lai - ảnh 2

Pertama-tama ialah serentetan foto hitam-putih yang mencatat gambar-gambar helikopter yang mengangkut lebih dari 100 serdadu AS mendarat di desa dan memberondongi para warga yang sedang bersawah, termasuk wanita dan anak-anak. Foto-foto ini telah menimbulkan keterharuan kuat terhadap para pengunjung. Karena adanya foto-foto ini, maka ini merupakan bukti-bukti yang mencatat peristiwa massa krea satu-satunya di antara massakre-massakre yang dilakukan oleh tentara AS.

Gedung Bekas Peninggalan Perang Son My setelah 50 tahunmassakre My Lai - ảnh 3 Senjata dan amunisi yang digunakan oleh tentara AS (Foto : Huong Tra/VOV)

Di dalam lemari-lemari kaca, selain senjata dan amunisi yang digunakan oleh tentara AS yang dipamerkan juga ada benda-benda yang dicari oleh para warga yang tak berdosa seperti baju dari anak bernama Truong Thi Hoa yang dibunuh oleh serdadu AS atau jepit rambut dari saudari Nguyen Thi Huynh.

Pham Thanh Cong, Kepala Badan Pengelolaan Bekas Peninggalan Perang Son My yang merupakan seorang korban yang berhasil selamat dalam zona massakre My Lai memberitahukan: “Gedung bekas peninggalan perang Son My dibangun pada tahun 1979, sekarang sedang menyimpan lebih dari 1.000 benda yang bersangkutan dengan massakre, di antaranya ada 350 benda yang telah dipamerkan. Badan Pengelolaan Zona Bekas Peninggalan Perang Son My telah berusaha mencari dan menambah banyak foto dan benda yang bernilai, di antaranya adan pakaian dan alat-alat militer yang ditinggalkan oleh serdadu AS. Selain itu, kami juga merevitalisasi banyak benda dan menyesuaikan kelompok patung simulasi. Misalnya kelompok patung serdadu AS di saluran air, tempat pertama berlangsung massakre”.

Gedung Bekas Peninggalan Perang Son My setelah 50 tahunmassakre My Lai - ảnh 4 Makam kolektif

Di belakang desa Son My sekarang ada kira-kira 90 makam kolektif dan di samping saluran air ialah dua makam kolektif, dimana ada satu makam yang mengkubur 9 orang dan satu makam yang mengkubur 13 orang. Ketika mengunjungi makam kolektif ini, saudara Hoang Duong, wisatawan dari Kota Hanoi tidak bisa menahan keterharuannya. “Setelah mendengarkan penjelasan-penjelasan dari pemandu wisata, dengan mata kepala sendiri menyaksikan bekas-bekas yang menyisa di desa ini dan mendengarkan kata-kata dari para warga yang tak berdosa dalam massakre Son My, saya tidak bisa menahan air mata dan sangat berterima kasih kepada orang-orang yang sudah tewas di bumi yang heroik ini. Saya ingin membakar dupa untuk arwah-arwah para korban”.

Gedung Bekas Peninggalan Perang Son My setelah 50 tahunmassakre My Lai - ảnh 5Pola rumah dulu 

Di sebelah sana saluran air ini, Badan Pengelolaan zona tersebut telah membangun kembali beberapa rumah yang beratap dari daun dan memugar kebun dari beberapa keluarga menurut cerita-cerita dari para orang yang berhasil selamat agar para pengunjung bisa menggambarkan kehidupan di desa Son My dulu. Di tengah-tengahnya ialah citra yang kontras dari fundasi-fundasi rumah yang hangut dan terbakar.

“Di situs peninggalan sejarah ini ada 17 fundasi rumah dari rakyat yang telah terbakar, di antaranya ada banyak keluarga yang sudah tidak ada orang yang berhasil hidup. Dan berikut ini, marilah Anda Sekalian datang mengunjungi zona monumen untuk membakar hio untuk 504 korban massakre My Lai”.

Massakre My Lai telah lewat pada 50 tahun lalu, orang-orang pada masa itu sudah tidak ada yang hidup lagi, tetapi Gedung Bekas Peninggalan Perang Son My akan untuk selama-lamanya merupakan bukti hidup-hidup tentang kejahatan yang dilakukan oleh tentara AS. Pada tanggal 16 Maret setiap tahun, rakyat Vietnam dan para veteran perang AS datang ke daerah ini untuk membakar hio di Tugu Monumen Peringatan My Lai untuk mengenangkan orang-orang yang sudah meninggal.

Gedung Bekas Peninggalan Perang Son My telah mendapat pengakuan dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam sebagai Situs Peninggalan Sejarah Nasional pada tanggal 29 April 1979. Hingga tahun 2002, tempat ini sekali lagi mendapat pengakuan sebagai Situs Peninggalan Sejarah Nasional yang penting istimewa dan merupakan destinasi yang atraktif dalam paket-paket wisata yang berkonektivitas dengan Pulau Ly Son, Provinsi Quang Ngai.  

Komentar

Yang lain