Pameran foto “Desa Cu Da dulu dan sekarang”-Memuliakan desa kuno-desa kerajinan tradisional

(VOVworld) – Desa Cu Da, kabupaten Thanh Oai, Kota Hanoi terletak kira-kira 20 kilomter dari Kota Hanoi. Desa ini dikenal sebagai satu desa kuno yag khas dengan situasi selang seling yang harmonis antara arsitektur asli Vietnam dan arsitektur Perancis. Desa ini juga terkenal dengan kerajinan membuat so’un yang berskala paling besar di Vietnam Utara. Untuk memuliakan citra desa kuno-desa kerajinan tradisional, pada hari-hari awal musim semi 2017, pemerintahan desa Cu Da berkoordinasi dengan Asosiasi Fotografer Ha Dong (Kota Hanoi) mengadakan pameran foto dengan tema “Desa Cu Da dulu dan sekarang”. Walaupun hanya pameran “desa” saja, para pengunjung sebagian besar adalah para putra-putri dari desa ini, tapi, pameran ini telah menjadi aktivitas yang bermakna dan tempat temu pergaulan kebudayaan bagi warga desa Cu Da pada hari-hari awal tahun baru. 


Pameran foto “Desa Cu Da dulu dan sekarang”-Memuliakan desa kuno-desa kerajinan tradisional - ảnh 1
Pameran foto: "Desa Cu Da dulu dan sekarang"
(Foto :VOV)

Pagoda Cu Da pada pagi hari daro hari malam bulan purnama pada bulan satu telah ramai dengan orang yang keluar-masuk. Di belakang pintu pagoda ini, ruang pameran dibuka dengan suara perbincangan yang bergelora dari para pengunjung. Lebih dari 100 foto artistis dengan ukuran 40x60 cm dipasang di kepang bambu yang diletakkan di halaman pagoda yang luas. Selain itu juga ada dua zona sendiri yang memajang foto-foto dokumenter yang dipotret dalam peristiwa-peristiwa besar desa.

Di satu sudut pameran dekat pintu pagoda, tempat yang memamerkan 2 di antara 10 foto hitam-putih di pameran ini, bapak Dinh Cong Minh, Kepala Asosiasi Petani, anggota panitia penyelenggara pameran sedang dengan hangat menjelaskan secara terinci foto-foto kepada para pengunjung. Menunjuk pada satu foto hitam-putih yang dipotret pada tahun 1992, dia memberitahukan: “Foto ini ditemukan oleh keluarga bapak Trinh The Sung dari sebuah keluarga di sektor kota kuno Hanoi pada tahun 1998. Foto ini memotret para anggota dewan rakyat desa Cu Da pada zaman yang dikelola oleh Kolonialis Perancis. Yang berdiri di tengah-tengah foto ialah kakek Vu Tu Duong yang terkenal sebagai orang yang cerdas, orang yang mempunyai jasa besar dalam membangun pusaka-pusaka budaya desa, khususnya  dia adalah orang yang berjasa membawa listrik untuk menyinari desa”.

Foto tersebut adalah salah satu di antara hampir 30 foto yang dikoleksi, disimpan dan disumbangkan  oleh keluarga-keluarga di desa kepada pameran ini. Foto-foto sisanya adalah foto-foto ciptaan para fotografer dalam Asosiasi Fotografer Ha Dong dan para penggemar artistik dengan perasaan cinta yang khusus untuk desa kuno Cu Da.

Untuk pertama kalinya mengunjungi desa Cu Da pada dua tahun lalu, saudari Pham Thanh Huyen, seorang penggemar fotografi telah jatuh cinta terhadap daerah bumi ini. Dia telah berulang kali kembali datang ke desa ini, setiap kali juga didampingi oleh temannya. Foto dengan tema “Rumah kuno” dan “Dukuh lama” hasil ciptaannya juga hadir di pameran kali ini adalah dua di antara sangat banyak foto yang dia potret dalam kesempatan-kesempatan mengunjungi desa Cu Da. “Saya berusaha memilih sudut dan sinar yang paling sesuai untuk melukiskan ciri klasik yang indah dari rumah-rumah kuno di desa ini, dari atap bata merah, motif yang diukir secara teliti dari arsitektur asli Vienam atau vila-vila berlantai dua tipe Perancis dan lain-lain. Ciri indah desa kuno ini sangat khas”.



Pameran foto “Desa Cu Da dulu dan sekarang”-Memuliakan desa kuno-desa kerajinan tradisional - ảnh 2
 Kerajinan  Tradisional
(Foto :VOV)

Ide menyelenggarakan pameran yang dilakukan oleh pemerintahan desa Cu Da telah benar-benar memberikan satu ruang budaya baru kepada warga desa Cu Da pada hari-hari awal musim semi. Selain rumah-rumah kuno, ketika mengunjungi pameran ini, warga desa Cu Da juga melihat citra-citra yang beken melalui foto-foto.

“Ini adalah foto tentang upacara mengarak air pada tiga hari lalu. Para kakek dan nenek berjalan di depan. Dan inilah para gadis yang membakar hio. Ini merupakan sumur yang sudah ada sejak lama dan sumur ini sangat bernilai. Dulu, warga desa juga mengambil air untuk dipersembahkan kepada raja. Seluruh desa mengarak air di sumur untuk memuja dewa. Upacara mengarak air pada hari itu sangat indah”.

Walaupun sudah berusia lebih dari 80 tahun, tapi, nenek Trinh Thi Mui, warga desa Cu Da masih  berfikiran jelas sekali. Melihat foto-foto tentang upacara mengarak air dari warga desa, dia masih menyedari dirinya sendiri dan membaca secara tepat nama orang-orang yang beken dalam foto.

Pada pukul 14.00 waktu lohor, pameran tersebut berakhir. Foto-foto sedang diturunkan dan akan disimpan menjadi gudang foto dokumenter desa Cu Da. Banyak orang yang datang lambat merasa sayang sekali dan berjanji akan mengunjungi pamern ini pada tahun berikutnya yang direncanakan akan berlangsung pada awal musim semi baru.  


Komentar

Yang lain