Radio – persatuan di bahwa perhtian-perhatian bersama

(VOVWORLD) - Hari ini, tanggal 13 Februari, dunia memperingati Hari Radio Sedunia kali ke-8 dengan tema: "Radio merupakan instrumen bagi dialog, tetangga rasa dan perdamaian"
Radio – persatuan di bahwa perhtian-perhatian bersama - ảnh 1 Anggota BLC menyatakan rasa cinta kepada VOV

Pada pukul 17.30. Sudah menjadi kebiasaan selama bertahun-tahun ini, Bapak Rudy Hartono, Ketua Kelab Pendengar Radio Borneo (BLC), di Provinsi Kalimantan, Indonesia, mendeteksi frequensi 12020 Khz untuk mendengarkan program siaran bahasa Indonesia dari Radio Suara Vietnam (VOV). Pada hari ini, juga ada saudara Aris Tiyanto dan Ibu Magdalena Krisnawati, dua anggota lain dalam Kelab tersebut.

Pada setiap pertemuan, mereka bersama-sama berbahas tentang informasi-informasi baru yang didengar dalam acara warta berita dari Vietnam.

Apakah akhir-akhir ini Anda memperhatikan masalah-masalah yang sering diungkapkan dalam media dalam acara warta berita VOV?

Menurut hemat saya, masalah-masalah tentang hubungan diplomatik antara Amerika Serikat (AS)-Tiongkok), AS-Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), terutama pertemuan puncak yang ke-2 antara AS dan RDRK yang akan diadakan di Vietnam pada beberapa hari mendatang.

Saya juga melihat, masalah Brexit juga cukup banyak diungkapkan.

Ya, saya juga mengikuti isi-isi tersebut secara permanen, tepi masih ada masalah-masalah lain yang berpengaruh langsung kepada kita, yaitu masalah sampah plastik di kawasan Asia Tenggara. Baru-baru ini, dalam acara warta berita di radio juga memberikan data-data yang menunjukkan bahwa ASEAN menghadapi bahaya krisis sampah plastik.

Benar, saya juga mendengar berita tersebut. Saya juga mencatat data. Selain sampah dari kehidupan, produksi, negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, termasuk Indonesia juga mengimpor lagi satu volume sampah plastik yang besar.

Benar ! Mereka juga memperingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang menduduki posisi ke-2  di dunia tentang jumlah sampah plastik yang dibuang ke lingkungan. Situasi polusi terhadap lingkungan sekarang ini sungguh-sungguh diberi alamr

Kabar-nya, Pemerintah nergara-negara Asia Tenggara juga membuat rencana mencegah musibah-musibah lingkungan akibat sampah plastik. Thailand dan Malaysia telah "bicara tidak" terhadap impor sampah. Vietnam juga mengeluarkan target mengurangi 70% jumlah sampah plastik ke oseania pada tahun 2025.  Solusi-solusi  apa  yang dilakukan negara-negara lain di kawasan?

Itu juga merupakan pertanyaan saya. Saya akan menyampaikan pertanyaan ini ke rubrik “Kotak Surat Anda” dari VOV5 untuk dijawab. Mudah-mudahan, kita akan mendapat jawaban dalam rubrik ini pada pekan mendatang.

Sedangkan, saya akan bertanya  lagi tentang metode apa yang dilakukan oleh orang Vietnam untuk memitigasikan sampah dalam kehidupan sehari-hari?

Maka, pada hari Rabu minggu depan, kita akan menyelenggrakan pertemuan anggota Kelab untuk bersama-sama mendengarkan jawaban dan melakukan diskusi tentang  tema ini.

 Sepanjang 70 tahun ini, kanal Siaran Luar Negeri (VOV5) dari Radio Suara Vietnam (VOV) selalu dianggap  sebagai salah satu di antara kanal-kanal pemberian informasi yang bermanfaat dan memasok banyak isi yang atraktif dan interesan  kepada para pendengar asing. KHususnya  acara : "Kotak Surat Anda" setiap pekan yang selalu dinanti-nantikan untuk mendengar-nya, karena di rubrik ini, mereka selalu menemukan kegembiraan ketika mendengarkan  isi  suratnya yang dibacakan para penyiar atau bisa bergaul, berbahas  dengan para pendengar yang mempunyai perhatian  bersama tentang masalah-masalkah yang bersangkutan dengan Vietnam. Dan  Anda, kalau ingin mencaritahu tentang hal-hal  interesan mengenai negeri dan manusia Vietnam, kami senantiasa menunggu surat-surat Anda.

Komentar

Yang lain