“Aku cinta Indonesia” – arena main yang bermanfaat untuk orang Vietnam yang mencintai bahasa Indonesia

(VOVWORLD) - Anda warga negara Vietnam? Anda menyukai bahasa Indonesia dan bisa berpidato dalam bahasa Indonesia? Itulah kriterium-kriterium bagi Anda untuk bisa menghadiri Kontes pidato bahasa Indonesia dengan tema: “Aku cinta Indonesia” yang diadakan KBRI untuk Hanoi pada awal bulan Agustus yang lalu. Ini merupakan peluang bagi semua warga negara Vietnam yang belajar bahasa Indonesia di Hanoi untuk  melakukan praktek bahasa Indonesia mereka.

“Selamat siang bapak-bapak dan ibu-ibu, nama saya Trang. Saya bekerja di Kedutaan Besar Indonesia di Hanoi. Saya telah bekerja di sini sudah tiga tahun. Saya pernah ke Indonesia dua kali”.

Dengan tubuh langsing, mengenakan dres kain Batik tradisional Indonesia, kontestan Do Huyen Trang membuka kontes ini dengan kalimat-kalimat memperkenalkan diri. Di bawah panggung, pak Dubes Indonesia, Ibnu Hadi, Dewan Juri yang adalah 4 pejabat orang Indonesia di KBRI, para kontestan dan para penonton dengan penuh perhatian mendengarkan presentasi saudari Trang. Dalam ruang luasnya 50 meter persegi di kamar pameran Indonesia “Umah Indo”, suasana menjadi lebih ramai-ramai karena suara-suara desah kekaguman dari para penonton untuk Huyen Trang. Ketika mendengarkan dia berorasi dengan penuh kepercayaan diri, tidak ada orang yang berpikir bahwa dia baru hanya ikut serta dalam kursus belajar bahasa Indonesia dalam waktu tiga bulan yang diadakan KBRI untuk para staf-nya orang Vietnam. Setiap kata, setiap kalimat dibacakan-nya secara cukup jelas dan dengan nada naik – turun dalam intonasinya. Berbagi tentang persiapan untuk kontes dan isi pidatonya, Huyen Trang memberitahukan:

“Waktu saya belajar bahasa Indonesia agak pendek. Ada banyak kosa kata yang belum saya tahu. Saya menulis setiap kalimat dalam bahasa Indonesia, lalu saya minta bantuan dari teman-teman yang sudah pernah kuliah di Indonesia untuk memperbaiki-nya, setelah itu saya menulis-nya menjadi satu tulisan yang lengkap dan membaca-nya. Saya memakan waktu lebih dari sehari untuk menyelesaikan-nya. Pidato saya berbicara tentang kesan saya terhadap kunjungan ke Jakarta dan Bali”.

“Aku cinta Indonesia” – arena main yang bermanfaat untuk orang Vietnam yang mencintai bahasa Indonesia - ảnh 1Para kontestan memfoto bersama dengan pak Dubes Indonesia di Hanoi (Foto: Nguyen Ha) 

Berbeda dengan Huyen Trang dengan keunggulan ialah sering menemui orang Indonesia dan pernah berpeluang mengunjungi negeri kepulauan ini, Le Phuong, mahasiwa tahun ke-3, Universitas Terbuka belum pernah mengetahui bahasa Indonesia sebelum dia ikut serta dalam kursus belajar bahasa Indonesia yang diadakan KBRI. Si laki-laki ini kenal dengan bahasa Indonesia sebagai satu suratan dan “jatuh cinta” pada jam belajar yang pertama. Dengan kecintaan terhadap bahasa ini dan dengan dorongan semangat dari guru orang Indonesia, Le Phuong memutuskan mendaftar ikut serta dalam kursus ini. Dalam waktu lima menit, Le Phuong telah memperkenalkan beberapa ciri budaya khas Indonesia kepada para penonton. Dia mengatakan:

Pada permulaan-nya, saya belum tahu apa yang saya lakukan agar pidato saya menjadi khusus. Dan saya ingat bahwa saya pernah datang ke Museum Etnologi Vietnam. Di sana, dipajang benda-benda tentang Indonesia. Saya mengambil ide dari situ. Saya memfoto benda-benda itu, setelah itu saya melakukan sebuah pidato dengan “powerpoint” yang berbicara tentang kecintaan saya terhadap berbagai jenis kain tradisional Indonesia. Saya juga merasa saya terkesan terhadap busana-busana tradisional pengantin Indonesia, sangat berwarna-warni dan rumit”.

Suara-suara ovasi dari para penonton dan anggukan kepala dari Dewan Juri membuat Le Phuong merasa sedikit bingung, tapi sinar mata-nya sangat berbahagia. Ketika menyatakan kesan-nya tentang pidato Le Phuong, Ibu Linda Widiyanti, anggota Dewan Juri, Sekretaris Pertama KBRI Indonesia mengatakan:

“Saya paling terkesan dengan kontestan terakhir dimana dia tidak hanya menyampaikan pidato dalam bentuk kata-kata, tapi dia juga menyajikan visualisasi yang cukup baik, yaitu tentang berbagai peninggalan sejarah Indonesia, kebudayaan Indonesia yang ada di museum etnologi. Itu cukup menarik karena sangat sesuai dan sejalan dengan tema untuk menunjukkan rasa cinta terhadap Indonesia”.

Kontes pidato bahasa Indonesia “Aku cintai Indonesia” yang untuk pertama kalinya diadakan KBRI berada dalam rangka aktivitas-aktivitas peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia (17/8). Kontes ini menyerap partisipasi dari para mahasiswa beberapa universitas di Hanoi dan staf KBRI. Pidato yang dilakukan Huyen Trang dan Le Phuong hanya merupakan dua di antara 22 pidato pada kontes ini. Setiap pidato membawa ciri khas yang berbeda-beda. Ada kontestan yang hanya memperkenalkan diri tentang pekerjaan dan perasaan mereka tentang orang-orang Indonesia yang sudah meraka temui. Bagi orang-orang yang beruntung mengunjungi Indonesia, mereka berbagi lebih banyak tentang pengalaman dan rasa-nya tentang negeri indah ini. Ketika menilai para kontestan, Dubes Indonesia, Ibnu Hadi dan Sekretaris Pertama KBRI, Ibu Linda Widiyanti memberitahukan:

“Sangat menarik topiknya yalah Aku cinta Indonesia, mereka menjelaskan pandangan mereka masing-masing, mungkin dari pengalaman terbatas karena sebagian besar mereka belum ke Indonesia tapi sudah tahu orang Indonesia di Vietnam dan punya teman orang Indonesia, baca di internet atau medsosdan sebagainya. Dari situ mereka menceritakan “Aku cintai Indonesia”.

“Kemampuan para kontestan cukup baik walaupun mereka belum belajar dalam waktu yang lama, baru tiga sampai enam bulan, tapi mereka sudah mampu berbahasa Indonesia dengan baik”.

Acara pengumuman hasil dan penyampaian hadiah Kontes pidato “Aku cinta Indonesia” diumumkan dua pekan setelah itu, bertepatan dengan Peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia. Dan tidak di luar dugaan, Le Phuong, mahasiswa dari Universitas Terbuka  dengan unggul merebut hadiah pertama senilai sejuta VND beserta bingkisan dari Panitia. Le Phuong mengatakan:

“Saya sangat senang dan terkejut. Ada banyak orang yang menuturkan bahasa Indonesia dengan baik. Ini merupakan kehormatan dan keberuntungan saya. Melalui kontes ini, saya ingin menyatakan kecintaan saya terhadap Indonesia kepada semua orang di sini. Sebenarnya hadiah merupakan tenaga pendorong yang mendorong saya lebih berusaha, tapi bagi saya, kesempatan untuk berpidato di depan orang-orang, sambuatan hangat dan interaksi dari semua orang merupakan hadiah yang membuat saya merasa sangat gembira”.

Menurut Ibu Linda Widiyanti, meskipun ini untuk pertama kalinya kontes pidato bahasa Indonesia diadakan, tapi telah menyerap partisipasi yang antusias dari teman-teman Vietnam. Pada tahun-tahun berikutnya, KBRI Indonesia di Hanoi akan terus mempertahankan akivitas ini untuk turut meningkatkan kecintaan warga negara Vietnam terhadap Indonesia.

Komentar

Yang lain