ASEAN-Dua tahun pembentukan komunitas

(VOVWORLD) - Setelah dua tahun terbentuk, Komunitas Bersama ASEAN telah selangkah demi selangkah berkembang dan mencapai hasil-hasil yang menggembirakan di tiga pilar yaitu keamanan-politik, ekonomi dan sosial-budaya.
ASEAN-Dua tahun pembentukan komunitas - ảnh 1Ilustrasi   (Foto: internet) 

Bisa dikatakan bahwa setelah dua tahun beroperasi, Komunitas ASEAN telah mencapai banyak hasil yang penting di ketiga pilarnya yaitu politik-keamanan, ekonomi dan sosial-budaya. Demikian penilaian Nguyen Quoc Dung, Deputi Menteri Luar Negeri-Kepala SOM ASEAN Vietnam. Kongkritnya ialah tentang kerjasama politik-keamanan dengan tujuan membangun satu komunitas yang berdasarkan pada hukum yang berorientasi ke warga dan menganggap warga sebagai sentral, semua aktivitas dalam rencana umum 2025 telah digelarkan secara luas dan cukup efektif, meningkatkan kemandirian ASAN, turut menjaga perdamaian, keamanan dan kestabilan di kawasan, memperkuat hubungan luar negeri serta memperkuat kemampuan tentang institusi ASEAN.

“Semua mekanisme yang dibentuk dan dibimbing oleh ASEAN seperti gagasan kerjasama dari Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS), Konferensi Menteri Pertahanan ASEAN yang diperluas (ADMM plus) dan lain-lain telah diperluas baik skala maupun isi menjadi kebiasaan dialog, kerjasama, mengarah ke pembangunan struktur kawasan yang berkesinambungan, transparan dan luwes dan berhasil mengembangkan sentralitas ASEAN. Walaupun masih menjumpai banyak kesulitan, tapi ASEAN secara pada pokoknya tetap mempertahankan solidaritas dan pendirian bersama tentang banyak masalah regional dan internasional seperti situasi Laut Timur, situasi semenanjung Korea, situasi internal Myanmar dan lain-lain. Perbahasan tentang Laut Timur dipertahankan dan dimanifestasikan dalam hampir semua naskah ASEAN, khususnya pada tahun 2017, ASEAN dan Tiongkok telah mencapai permufakatan kerangka COC untuk memulai satu periode baru yang menuju ke perundingan secara substantif tentang naskah ini pada tahun 2018”.

Pengesahan permufakatan kerangka COC dinilai menjadi dasar hukum bagi perundingan-perundingan selanjutnya antara semua pihak mengenai isi-isi kongkrit dalam COC, menentukan perilaku semua negara di Laut Timur dan  semua kawasan sengketa yang lain.

Di bidang ekonomi, kerjasama ASEAN digelarkan secara sinkron dan luas, menggunakan banyak langkah liberalisasi perdagangan dan lan-lain. ASEAN terus melakukan konektivitas dengan berbagai perekonomian mitra melalui masalah menyesuaikan dan mengupgrade perjanjian-pernanjian perdagangan bebas (FTA) dan menandatangani perjanjian-perjanjian FTA baru dengan Hong Kong, melakukan perundingan FTA dengan Uni Eropa dan meninjau perundingan dengan mitra-mitra yang lain. Dalam kenyataannya, selama dua tahun ini, arus investasi dari 6 mitra yang memiliki  perekonomian yang potensial dan berkembang yaitu Republik Korea, Tiongkok, Jepang, Australia, India dan Selandia Baru meningkat 11%, mencapai 40 miliar USD. Ekonomi negara-negara ASEAN terus mencapai pertumbuhan dengan rata-rata 4,8% per tahun. Yang patut diperhatikan di bidang tarif, negara-negara ASEAN telah menggariskan peta jalan untuk menghapuskan  pagar tatif dan non tarif antar-negara anggota menjadi 0-5% melalui Zona Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) dan Perjanjian Perdagangan Komoditas ASEAN (ATIGA). Duta Besar Thailand untuk Vietnam, Manopchai Vongphakdi memberitahukan: “Tentang ekonomi, sejak Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) terbenbuk, statistik tentang perdagangan  dan investasi antar-negara ASEAN jauh meningkat. Khususnya di Vietnam, para investor ASEAN selalu  berada dalam grup sepuluh besarnya, meliputi Singapura, Malaysia dan Thailand. Hal ini  memperlihatkan integrasi kita dalam sistim produksi ASEAN”.

Dengan slogan: Komunitas mengarah ke warga dan menganggap warga sebagai sentral, kerjasama sosial-budaya juga memperhatikan berbagai lapisan di masyarakat, khususnya kelompok orang rentan seperti pekerja migran, kaum lansia, anak-anak disabilitas diperhebat. Pada tahun 2017, negara-negara ASEAN telah mengesahkan beberapa permufakatan penting seperti menstandarisasi selangkah aktivitas dinas, menjaga hak pekerja migran di ASEAN dan banyak permufakatan penting lainnya tentang kaum wanita, kaum pemuda, kaum disabilitas dan lain-lain. Kerjasama dalam melestarikan lingkungan hidup dan beradaptasi dengan perubahan iklim, manajemen bencana alam dan bantuan kemanusiaan diperkuat. Yang menonjol ialah bantuan kemanusiaan kepada warga daerah Marawi di Filipina dan warga daerah Royka di Myanmar dan lain-lain. Selain itu, aktivitas-aktivitas temu pergaulan kebudayaan dalam Komunitas ASEAN juga diperhebat. Misalnya Festival Anak-Anak ASEAN-Children Festival 2017 telah menciptakan kesempatan untuk mencari tahu dan melakukan temu pergaulan antara anak-anak. Anak yang bernama Alexsa Ledistira, anggota rombongan Indonesia memberitahukan: Bahasa Indonesia

Keberhasilan-keberhasilan tersebut membuktikan bahwa kerjasama ASEAN sangat prospektif, menunjukkan keterkaitan dan integrasi tetap merupakan prioritas bersama. Kerjasama untuk menggeliat tetap merupakan instrumen utama untuk mencapai target ASEAN dan ASEAN tetap terus memiliki posisi yang penting dalam garis politik dari para mitra, terutama negara-negara adi kuasa.  

Komentar

Yang lain