Asmara murni - kisah asmara Romeo dan Juliet

(VOVworld) -  Pada Festival ke-3 Seni Panggung Internasional Percobaan yang berlangsung di kota Hanoi pada waktu lalu, para seniman Filipina telah  membawa satu sensasi yang menarik bagi  kalangan pecinta kesenian ketika meniup nafas baru kepada kisah asmara klasik Romeo dan Juliet melalui drama yang bernamakan: “Asmara murni” menceritakan kisah asmara Romeo dan Juliet”. Karya ini merupakan kombinasi yang cukup harmonis  antara  seni panggung Timur dan Barat, antara drama tradisional dan drama kontemporer. 

Asmara murni - kisah asmara Romeo dan Juliet - ảnh 1
Seniman-seniwati Filipina dalam drama " Kisah asmara Romeo dan Juliet".
(Foto: Asosiasi Seni Panggung Vietnam)

          “Lakon ini bicara tentang kisah asmara  Romeo dan Juliet, tapi dilokalisasi sangat bagus dan membawa identitas nasional Filipina yang sangat  jelas. Khusus-nya, tarian yang dibawakan seniman sangat indah dan musik yang mengiringi-nya juga sangat bagus, lagu-lagu dalam lakon ini juga membawa identitas Filipina yang jelas”.

Demikian kesan-kesan dari saudari Thu Huyen, seorang penonton asal Ibukota Hanoi (Vietnam) ketika menonton drama yang bermama “Asmara murni”. Walaupun dipertunjukkan di panggung Vietnam, dengan acara tunggal, tapi drama Filipina ini telah meninggalkan kesan-kesan yang tidak bisa luntur di kalangan penonton Ibukota Hanoi dan sahabat-sahabat internasional yang menghadiri Festival ke-3 Seni Panggung Internasional Percobaan. Di atas dasar isi kisah asmara abadi yang bernama “Romeo dan Juliet”, ciptaan sastrawan besar William Shakespeare, drama ini merupakan kisah tentang asmara mesra yang terbentuk dalam imajinasi dari komunitas Islam di Filipina. Mustaphas dan Kalimuddins-dua keluarga terkenal yang terperangkap dalam situasi saling membenci lama. Rashidin dan Jamila saling mencinta dan secara rahasia menikah, tetapi terpaksa berpisah setelah Rashidin membunuh seorang anggota dari marga Kalimuddin untuk membalas dendam terhadap kematian kakak kemanakan guna menuntut keadilan. Rashidin hidup mengembara, satu pertemuan rahasia, satu pucuk surat yang hilang dan satu rencana yang bersangkutan dengan satu jenis obat tidur, sehingga mengakibatkan kematian dua asyik-masyuk yang saling mencintai dan kerujukan antara dua keluarga dalam suasana kesedihan dan penyesalan.

Seniwati Filipina, Natasha Felice Zorilla Tanada yang memainkan peran sebagai Jamila memberitahukan:“Ini untuk pertama kalinya kami mempertunjukkan drama “Asmara murni” di luar negeri. Kami merasa sangat gembira ketika penonton Vietnam menyukai acara pertunjukan kami. Kami telah melakukan pertunjukan drama tersebut untuk 15 kali dan semua acara pertunjukan menuai sukses, para penoton Filipina sangat menyukai pakaian dan musik-nya”.

Dengan pakaian yang digayakan dari tradisi, motip-nya halus sampai warna-nya cemerlang, para seniman rombongan drama Tanghalang Ateneo, Filipina secara pandai meniupkan nafas kebudayaan dari manusia dan negeri Filipina ke dalam karya tersebut. Yaitu tari-tarian tipikel dari Filipina Selatan, musik selaras dengan setiap langkah seniman… Profesor Pedro R. Abraham Jr, Direktur Musikan dan Desain Suara dari drama tersebut mengatakan: “Ketika menonton drama ini, banyak penonton  keliru mengira ini merupakan satu ragam seni panggung tradisional Filipina, sebenarnya bukan. Kami tidak hanya memasukkan satu karya terjemahan bahasa saja, melainkan telah memasukkan satu kerangka budaya nasional  kami ke dalam drama tersebut”.

Dengan kepandaian barisan pencipta-nya, drama “Asmara murni” telah membawa satu warna yang sepenuhnya baru ketika ada interferensi antarkebudayaan Asia-Eropa yang khas. Menurut profesor, kritikus seni panggung Pham Duy Khue, faktor interferensi berbagai kebudayaan telah membantu karya tersebut melampaui perbatasan Filipina ke panggung internasional.

Drama “Asmara murni” merupakan bukti yang hidup-hidup tentang daya kreatif yang tidak henti-hentinya dari seni panggung, merupakan cara dimana para seniman Filipina memperkenalkan kebudayaan dan kesenian bangsa-nya kepada penonton internasional agar kalangan seniman mempelajari pengalaman-pengalaman yang mereka alami dan  berfikir-fikir tentang cara memperbarui yang lama dan cara mengarang lagi karya-karya klasik bagi seni panggung rakyat. 



Komentar

Yang lain