Menemui Darlin Joy Baje-Juara kontes “Nyanyian ASEAN plus 3” 2017

(VOVWORLD) - Pada akhir bulan Agustus lalu, kontes “Nyanyian ASEAN plus 3” untuk pertama kalinya diadakan secara sukses oleh Radio Suara Vietnam, di Kota Sam Son, Provinsi Thanh Hoa (Vietnam Tengah). Walaupun tidak lagi beraktivitas di bidang permusikan, tapi Darlin Joy Baje, penyanyi berusia 29 tahun asal Filipina tetap menonjol ketika melampaui 16 kontestan sisanya untuk menggondol hadiah pertama. Tiba di Kota Hanoi untuk mengembangkan usaha menyanyi sejak 8 tahun lalu, tapi sedikit orang yang mengetahui bahwa sekarang ini, dia telah meninggalkan pentas untuk menempuhkan di satu jalan baru.
Menemui Darlin Joy Baje-Juara kontes “Nyanyian ASEAN plus 3” 2017 - ảnh 1Penyanyi Darlin Joy Baje  (Foto: internet) 

Pada pukul 4.00 sore, di satu jalan kecil yang terletak di dekat Danau Tay, Hanoi Club Hotel & Lake Palais Residence, tempat kerja Darlin Joy Baje ramai dengan orang yang keluar-masuk. Di dalam hotel, dengan sosok tubuh yang kecil, kulitnya berwarna kecokat-coklatan, rambutnya teurai panjang sampai bahu dan memakai rok berwarna abu-abu, Darlin bersenyum menyambut tamu. Emosi-emosi tentang kontes “Nyanyian ASEAN plus 3” pada sebulan sebelumnya tampak masih utuh. “Saya merasa khawatir dan berdebar-debar karena sudah hampir 2 tahun sejak kali terakhir saya melakukan pertunjukan  di satu pentas musik. Setelah menyaksikan pertunjukan-pertunjukan yang dilakukan oleh para kontestan  lain, saya melihat ada orang yang lebih berbakat terbanding dengan saya. Walaupun telah memakan banyak tenaga dan waktu latihan serta mencari busana, tapi saya masih merasa khawatir tidak tahu apakah saya bisa  menunjukan hal-hal baik yang saya memiliki di pentas atau tidak?. Akan tetapi, setelah musik bergema, saya menyanyikan lirik pertama dan  merasa tertarik dalam lagu. Tekanan terhapus melalui setiap lirik”.

Lagu yang dipilih untuk dibawakan dalam malam final berjudul “One night only”, satu lagu klasik dalam dramamusik “Dreamgirls”. Musikus Do Hong Quan, Ketua Asosiasi Musikus Vietnam, Kepala Dewan Juri kontes tersebut memberitahukan bahwa Darlin telah sepenuhnya menaklukkan Dewan Juri dan pendengar pada malam final itu. “Dia memiliki satu suara yang kuat dan penuh dengan faktor dalam, langgam pertunjukannya modern dan sesuai dengan sifat musik Pop. Satu hal lagi ialah ini adalah lagu yang sepenuhnya sesuai dengan suara Darlin. Hal ini sangat penting, karena lagu ini membantu dia berhasil mendemonstrasikan semua keunggulannya dan menjadi lebih menonjol terbanding dengan para kontestan lainnya”.

Lagu “Burn” yang sedang Anda Sekalian dengarkan adalah lagu yang direkam oleh Darlin untuk disampaikan kepada Panitia Penyelenggara kontes “Nyanyian ASEAN plus 3” untuk mendaftarkan nama ikut serta. Walupun belum mengalami  kursus reguler manapun tentang musik, tapi Darlin Joy Baje sejak masa kanak-kanak telah mendapat bimbingan sepenuh hati dari bibi kandungnya, seorang penyanyi profesional yang telah kenamaan di Jepang. Pada tahun 2009, pada usia 21 tahun, Darlin dan seorang temannya memutuskan datang ke Vietnam untuk mengembangkan usaha menyanyi menurut permintaan dari beberapa sanak keluarganya yang sedang hidup di sini. Dia menjadi penyanyi utama dalam Ansambel Musik The Black Rose. “Urusan pada waktu itu cukup baik. Kami melakukani show sepanjang pekan. Setiap pekan, kami hanya beristirahat satu hari saja. Selain restoran, hotel, bar dan event di Kota Hanoi, ansambel musik kami juga secara permanen melakukan pertunjukan di provinsi-provinsi Thanh Hoa, Ninh Binh, Kota Ha Long dan lain-lain”.

Hanoi Club Hotel juga adalah satu pentas yang senantiasa didatangi oleh Darlin. Setelah berulang kali melakukan pertunjukan di sini, dia diminta supaya bekerja di bagian resepsi di hotel ini. Dia sering memikul dua pekerjaan dalam waktu beberapa tahun sampai memutuskan meninggalkan pentas. “Pada siang hari, saya bekerja di hotel, pada malam hari melakukan pertunjukan. Hal itu membuat kesehatan saya tidak menjadi baik. Beberapa tahun sebelumnya, saya telah harus masuk rumah sakit karena kesehatan saya lemah. Saya melihat bahwa saya hanya dapat memilih  salah satu di antara dua pekerjaan ini. Saya menyukai kedua pekerjaan ini, tetapi secara untuk  jangka-panjang, satu pekerjaan yang stabil di hotel akan membuat kehidupan saya menjadi lebih nyaman”.

Tidak ada lagi malam-malam yang membakar habis-habis di pentas yang penuh dengan sinaran lampu, ansambel musik, dorongan semangat dari pendengar. Partisipasinya dalam kontes “Nyanyian ASEAN plus 3” bukanlah minat dia. Seorang sanak keluarganya telah dengan diam-diam mendaftarkan namanya untuk kontes ini melalui Kedutaan Besar Filipina di Kota Hanoi. Akan tetapi, setelah sukses yang dicapai dalam kontes ini, rasa percaya diri dan kegandrungan dia telah kembali sebagian. “Ketika pulang kembali di Filipina, teman, keluarga dan orang-orang yang saya tidak kenal menyatakan bahwa mereka merasa berbahagia dan bangga tentang saya. Ketika membawa komentar-komentar di internet seperti “Apakah kita memiliki seorangan penyanyi yang baik seperti itu?. “Mengapa sampai saat ini, saya baru mengenal dia?, maka saya sangat terharu. Tampaknya kegandrungan terhadap usaha menyanyi saya didorong untuk kembali setelah kontes ini. Kalau ada waktu, mungkin saya akan kembali ke pentas”.

Pada pukul 6.00 sore, Darlin mengakhiri satu hari kerja. Pada hari ini, dia tidak  kembali ke rumah untuk beristirahat seperti biasa, tapi menemui seorang teman untuk berbicara tentang satu proyek musik. Darlin mendapat banyak undangan kerjasama setelah kontes “Nyanyian ASEAN plus 3”. Dia berkata bahwa belum bisa berbicara tentang sesuatu hal sebelumnya. Tapi tidak tahu, pada satu hari yang dekat, kita bisa berkesempatan menikmati suara Darlin di suatu pentas yang besar.   

Komentar

Yang lain