Menemui orang pemenang hadiah pertama sayembara “Mencari tahu tentang sejarah hubungan istimewa Vietnam-Laos

(VOVWORLD) - Pada upacara penyampaian hadiah yang berlangsung pada akhir Desember 2017, melampaui lebih dari 3 juta kontestan, ibu guru Pham Thi Hong Duyen dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nguyen Du, Kabupaten Soc Son, Kota Hanoi telah memperoleh hadiah pertama sayembara ke-2 dengan tema: “Mencari tahu tentang sejarah hubungan istimewa Vietnam-Laos” yang diselenggarakan oleh Departemen Komunikasi dan Pendidikan Komite Sentral Partai Komunis Vietnam sehubungan dengan peringatan ulang tahun ke-55 penggalangan hubungan diplomatik dan peringatan ulang tahun ke-40 penandatanganan Traktat Persahabatan dan Kerjasama antara dua negara Vietnam dan Laos. Jawabannya ibu guru dengan judulnya “Bergema untuk selama-lamanya lagu solidaritas Vietnam-Laos” telah mendapat penilaian sangat tinggi dari dewan juri.
Menemui orang pemenang hadiah pertama sayembara “Mencari tahu tentang sejarah hubungan istimewa Vietnam-Laos - ảnh 1Acara penyampaian hadiah   (Foto: vov.vn) 

“Paman saya adakah prajurit relawan Vietnam di Laos, sedangkan uak saya adalah pakar Vietnam di Laos. Sejak masa kanak-kanak, saya telah mendengarkan kisah-kisah yang diceritakan oleh uak dan paman saya tentang manusia dan negeri Laos. Tidak tahu dari kapan, negeri Laos telah menjadi dekat dengan saya . Ketika sayembara ini dicanangkan, saya ikut serta  pada sayembara ini untuk memanifestasikan perasaan saya terhadap negeri di mana paman dan uak saya  pernah bekerja dan bertempur”.

Ibu Pham Thi Hong Duyen bersenyum sambil memeluk bunga di tengah-tengah sambutan para calon lain dalam sayembara ini. Tercapainya hadiah pertama sayembara ini benar-benar merupakan  hal di luar dugaannya, karena bagi dia, ini untuk kedua kalinya dia ikut serta dalam sayembara ini. Sebelumnya, pada tahun 2012, dia telah pernah memperoleh hadiah ketiga dalam sayembara kali pertama. Jawaban dia kali ini dipersiapka selama lebih dari sebulan. Kedua kali ikut serta dalam sayembara ini, dia juga memilih jawaban dengan bentuk sepucuk surat. Ini juga merupakan hal yang istimewa dalam jawabannya terbanding dengan jawaban-jawaban lain yang ditulis menurut tema yang disarankan. “Dalam surat saya sebelumnya, saya memainkan peranan sebagai seorang anak dari prajurit relawan untuk dikirim kepada seorang sahabat yang seusia dari keluarga orang Laos yang telah membantu prajurit relawan Vietnam, di antaranya ada ayah saya. Sedangkan kali ini, ialah sepucuk surat yang dikirim kepada Kepala Redaksi Koran Praxason-Organ Partai Rakyat Revolusioner Laos. Surat ini menceritakan kisah saya sendiri dan memori dari uak dan paman saya yaitu mantan pakar dan prajurit relawan Vietnam mengenai negeri Laos sesaudara, ciri-ciri kebudayaan Laos dan hubungan persahabatan yang mendalam Vietnam-Laos”.

Surat yang dikirim kepada Kepala Redaksi Koran Praxason dimulai dengan kata-kata sajak dari Presiden Ho Chi Minh: “Kalau saling mencintai, berapa-pun tingginya gunung pasti didaki, berapa-pun dalam sungainya pasti diseberangi, berapa-pun sulitnya pasti dilewati. Vietnam dan Laos dua negeri kita. Perasaan yang mendalam seperti air sungai Merah dan sungai Mekong”. Saudari Pham Thi Hong Duyen telah menceritakan kisah-kisah yang mengharukan tentang perasaan yang dekat antara Presiden Ho Chi Minh dan Pangeran Suvanuphong dan Presiden Kaysone Phomvinhane dan saat-saat sama di mana rakyat dua negeri bahu-membahu menentang kaum agresor. Dia juga memanifestasikan kebanggaan tentang hubungan antara dua negara selama 55 tahun ini, perasaannya tentang manusia Laos yang alim, masakan-masakan tradisional, bunga Champa atau tari-tarian tradisional Laos. Di samping itu, dia juga menceritakan kepada Kepala Redaksi Koran Praxason pekerjaan-pekerjaan yang sudah dia lakukan untuk memacu para pelajar mencari tahu tentang hubungan Vietnam-Laos maupun mengadakan kontes melukis di seluruh sekolahnya dengan tema: “Saya mencintai negeri jutaan gajah” dan kontes menulis tentang perasaan mengenai manusia dan negeri Laos. Bisa dikatakan bahwa “Bergema untuk selama-lamanya lagu solidaritas Vietnam-Laos” tidak semata-mata merupakan satu jawaban sayembara saja, tapi ini merupakan satu karya artistik di mana penciptanya menyediakan banyak tenaga baik tentang isi maupun bentuk.

Jawaban sayembara “Bergema untuk selama-lamanya lagu solidaritas Vietnam-Laos” benar-benar menimbulkan kesan tidak hanya bagi Panitia Penyelenggara sayembara ini, tapi juga bagi para kontestan sayembara yang lain. Tran Thi Kim Hoa, salah seorang kontestan sayembara ini mengatakan: “Saya melihat bahwa sayembara dari saudari Duyen sangat mengesankan. Ini mengandung semangat dan perasaannya dalam jawaban sayembara ini. Hal yang istimewa dalam jawaban sayembara ini ialah membangkitkan banyak perasaan antara rakyat dua negeri dalam masa peperangan.  Dia telah mengimbau partisipasi dari banyak anggota Liga Pemuda dan pelajar untuk ikut serta dalam kontes melukis di sekolahnya, membangkitkan kebanggaan tentang hubungan antara dua negeri. Itulah  sukses dari jawaban sayembara ini”.

Kembali ke podium sekolah setelah sukses yang dicapai dalam sayembara ini, saudari Duyen berencana  mengadakan aktivitas awal pekan dengan tema “Mesralah perasaan saudara” dan mengadakan kunjungan-kunjungan di Laos untuk para guru pada kesempatan musim panas. Ilhamnya akan disebarkan kepada para rekan dan pelajar, turut memberikan sialisasi kepada  berbagai lapisan rakyat dan terutama generasi muda supaya lebih mengerti tentang hubungan istimewa Vietnam-Laos dan itu juga merupakan salah satu di antara tujuan-tujuan yang diarahkan oleh panitia penyelenggara.  

Komentar

Yang lain