Pameran gambar “Panas di bawah rimbunan pohon-Citra Vietnam melalui sudut pandang dari pelukis Thailand

(VOVWORLD) - Hampir 40 buah lukisan cat minyak tentang pemandangan alam yang indah  dari Kota Hanoi dan Vietnam Utara, ciptaan pelukis Ekachai Luadsoongnern-empunya lukisan tentang lanskap di Thailand sedang dipajang di pameran lukisan  dengan tema: “Panas di bawah bayangan pohon” di Kota Hanoi. Di belakang karya-karya ini  yalah kisah-kisah mengenai rasa cinta terhadap lanskap, manusia dan sudut pandang tentang negeri dan manusia Vietnam, ciptaan pelukis asal Thailand.
Pameran gambar “Panas di bawah rimbunan pohon-Citra Vietnam melalui sudut pandang dari pelukis Thailand - ảnh 1 Pelukis Ekachai Luadsoongnern(ụjung kanan). (Foto: vov.vn)

“Saya sangat terkesan ketika melihat banyak pohon tua di Kota Hanoi, panas dan bayangan pohon dari pohon-pohon tua. Inilah yang saya mencipta  karya-karya berdasarkan pada ide: Panas di bawah bayangan pohon. Bayangan pohon di sini artinya adalah masa lampau, merupakan pusaka yang pernah didirikan dan ditinggalkan oleh pendahulu kepada generasi di kemudian hari, misal-nya menjaga sumber daya alam, memanam pohon tua, membangun dan membela Tanah Air. Sedangkan,kata  “panas” yaitu panasnya  matahari di sini menunjukkan negeri Vietnam sedang berkembang pesat. Saya melihat masa depan yang cerah dari rakyat Vietnam  di dalamnya, seperti juga bisa melihat cahaya  dari bayangan-bayangan  pohon”.

Meskipun sudah berusia hampir 60 tahun, tapi pelukis Ekachai Luadsoongnern masih bergaya muda. Dia sedang berdiri di samping lukisan ukuran 85x130 Cm tentang satu badan pohon tua yang kasar, berwarna kuning coklat dan diameter-nya sama dengan dua pelukan tangan. Di tempat yang tak jauh darinya yalah jembatan The Huc warna merah, yang tampak menonjol di permukaan air danau Guom.

“Ketika melihat pohon-pohon tua ini, para pengunjung pameran memastikan bahwa ini jelas di sekitar danau Guom. Saya melihat  keadaan alam yang sangat beken. Saya bisa merasakan daya hidup dari pohon dan panasnya mata hari. Harus dikatakan bahwa pelukis telah menggunakan warna yang sangat sederhana, tapi bisa mencerminkan suasana dalam lukisan. Ia membuat pengunjung bisa merasakan kehangatan dan keharmonisan”.

Untuk bisa membuat lukisan yang “hidup-hidup” seperti itu, pelukis Ekachai Luadsoongnern telah menyediakan waktu hampir 10 bulan untuk melakukan kunjungan praktek di Kota Hanoi dan berbagai provinsi di Vietnam Utara, misal-nya Ha Giang, Hoa Binh, Ninh Binh dan Thanh Hoa, meskipun sebelum-nya dia telah berpengalaman membuat lukisan tentang lanskap selama kira-kira 30 tahun dan pernah membuat lukisan di berbagai negara, misal-nya Jerman, Perancis, Eropa dan lain-lain.

Justru keterkaitan dengan manusia dan keadaan alam di Vietnam dalam waktu panjang, diutambah dengan penemuan-penemuan yang interesan mengenai “panasnya mata hari”, “pohon” dan “bayangan pohon” telah membuat lukisan-lukisan ciptaan pelukis Ekachai Luadsoongnern menjadi amat “hidup-hidup” dan menarik. Tanee Sangrat, Duta Besar Thailand di Vietnam memberitahukan: “Pelukis Ekachai Luadsoongnern adalah pelukis papan atas tentang lukisan lanskap di Thailand. Justru dari otak dan hati, maka kemampuan seni dari pelukis termanifestasikan dalam karya, bisa membantu para pengunjung lebih mengerti tentang negeri Vietnam. Kedutaan Besar Vietnam bersedia membantu aktivitas-aktivitas, misalnya pameran lukisan tentang Vietnam selanjut-nya bisa diselenggarakan di Kedutaan Besar Thailand di Vietnam”.

Ini memang merupakan kabar gembira bagi pelukis Ekachai Luadsoongnern karena dia membuat rencana untuk kunjungan-kunjungan praktek ke Vietnam Tengah dan Vietnam Selatan dalam tahun 2019. Setelah pameran ini berakhir pada 9 Maret di Kota Hanoi, pelukis Ekachai Luadsoongnern dan para pembantunya memajang semua karya itu di Bangkok, Ibukota Thailand dari 1-30 Juni 2019 untuk membantu para warga Thailand lebih mengerti tentang negeri Vietnam.

Komentar

Yang lain