Pelukis Chua Cheng Koon: Setiap karya saya adalah adi karya

(VOVworld) - Pada pukul kira-kira 17.00, hujan rintik-rintik yang ditambah dengan udara dingin menggingit pada musim winter tidak bisa menghalangi langkah-langkah dari pecinta seni lukis ibukota datang ke pameran lukisan yang diadakan di jalan Hang Bai nomor 29 di kota Hanoi. Diantara 36 karya ciptaan 9 pelukis yang diperkenalkan  di sini, ada 4 karya dengan tema: “Ombak-ombak yang berkejar-kejaran” ciptaan pelukis Malaysia, Chua Cheng Koon yang menarik perhatian dari para pengunjung karena isi-nya yang ringan cara mengkombinasikan warna yang cerah


Pelukis Chua Cheng Koon: Setiap karya saya adalah adi karya - ảnh 1
Pelukis Malaysia, Chua Cheng Koon (kanan) dan karyanya di pameran lukisan
(Foto: vov.vn)

“Kali ini, saya membawa ke pameran ini empat karya yang saya lukis dengan cat acrylic di atas kanvas. Saya menginginkan agar semua orang punya tambahan cara memandang tentang kehidupan di Malaysia. Anak-anak bergurau disamping sungai dengan wajah-wajah yang menggembirakan, aktivitas-aktivitas di tengah-tengah  arus  air yang sejuk di bawah terik sinar mata hari”.

Demikan dikatakan oleh  pelukis Chua Cheng Koon, anggota yang punya usia hidup dan usia kejuruan paling tua diantara tiga pelukis Malaysia diundang menghadiri pameran temu pergaulan terbesar kelompok pelukis kontemporer Vietnam-Thailan-Malaysia” yang untuk pertama kalinya diadakan di kota Hanoi. Lahir dan dibesarkan di Malaysia dalam satu keluarga  tanpa tradisi kesenian, pria yang selama  masa 55 tahun dalam hidup-nya, dengan tubuhnya yang kekar, mata  sipit senyuman yang manis ini telah berkaitan dengan pena dari lidi palma selama masa 40 tahun ini. Pelukis Chua Cheng Koon memberitahukan: “Saya mulai melukis pada usia 10 tahun.Tapi pada saat itu, saya melukis tidak karena apa-apa. Sederhana  saja,  saya menyukai  dan menyediakan banyak waktu untuk lukisan. Tiba-tiba pada suatu hari, ayah dan ibu saya menanya saya: Apakah kamu berfikir tentang soal menempuh kuliah di sekolah seni rupa segera setelah tamat SMP? Dari situ, saya menjadi lebih serius untuk menjadi pelukis dan mulai menyediakan banyak waktu guna belajar pengetahan-pengetahuan dasar tentang lukis-melukis”.


Pelukis Chua Cheng Koon: Setiap karya saya adalah adi karya - ảnh 2

Pelukis Chua Cheng Koon: Setiap karya saya adalah adi karya - ảnh 3

Pelukis Chua Cheng Koon: Setiap karya saya adalah adi karya - ảnh 4
Karya-karya ciptaan pelukis Chua Cheng Koon pada pameran lukisan
(Foto: vov.vn)

Chua Cheng Koon  bisa melukis dengan bermacam-macam jenis bahan, seperti pensil, cat air, cat minyak atau cat acrylic di atas kanvas. Karya yang dia ciptakan dari ilham tentang segala yang sedang berlangsung dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menciptakan perasaan yang mudah dilihat, mudah dimengerti dan dekat dengan massa rakyat. Kadang-kadang hanyalah gambar dua orang anak berkejar-kejaran, sekelompok teman bergurau di tengah-tengah arus air yang sejuk, seorang anak  tidur nyenyak di atas bahu ibunya atau senyuman  di atas bibir dari seorang gadis  ketika mendapatkan bunga dari orang yang dia cintai. Chua Cheng Koon memberitahukan: “Saya selalu ingin mencerminkan manusia dan kehidupan melalui karya-karya saya, Hal-hal yang tampaknya hal biasa dalam kehidupan  sering memberikan banyak ide kepada saya. Ketika melihat sesuatu pemandangan, saya bertanya kepada diri sendiri apakah saya sudah merasakan-nya secara cukup mendalam atau tidak? Agar penonton bisa melihat kegembiraan dan kebahagiaan. Sebenarnya memang saya mencintai karya saya. Bagi saya, setiap karya merupakan satu adi karya”.

Semua karya ciptaan pelukis Chua Cheng Koon hampir semua diciptakan dari bulan Januari sampai bulan Juni saban tahun. Ini  merupakan jangka waktu dia  berfokus pada pekerjaan di studio-nya. Waktu sisanya, dia berpartisipasi pada berbagai sayembara dan pameran untuk mengadakan temu pergaulan, mengumpulkan pengalaman atau berwisata yang dikombinasikan dengan usaha mencari ilham untuk menciptakan karya. Ketika datang kembali untuk kali keduanya ke Vienam dalam waktu setahun ini, Chua Cheng Koon berharap agar dengan peristiwa-peristiwa artistik seperti itu akan terus digandakan pada waktu mendatang, menuju ke satu Komunitas ASEAN untuk melakukan integrasi kebudayaan. Dia memberitahukan: “Diharapkan bahwa kita akan menyelenggarakan banyak peristiwa artistik ASEAN lebih banyak lagi, tidak hanya di Vietnam dan Malaysia saja, melainkan juga mungkin di Thailan dan Singapura dengan partisipasi dari semua negara anggotanya. Hal ini  sangat penting  bagi para artisan karena kita  akan  banyak  belajar, baik di kemampuan artistik saja maupun di  kebudayaan, identitas dan situasi masing-masing negara”.

Kalau berkesempatan  mengunjungi kota Hanoi pada hari-hari ini, cobalah datang ke Pameran ini di jalan Hang Bai nomor 29 kota Hanoi untuk melepaskan jiwa  pada “ombak-ombak”,  merasakan keindahan tentang hal-hal sederhana, tapi sangat bergelora yang dimanifestasikan melalui  pena pelukis yang pandai Chua Cheng Koon.  


Komentar

Yang lain