Pemuda Phan Van Quyen mencapai hadiah pertama kontes ke-2 sinematograf muda Asia Tenggara 2016

(VOVworld) – Hadiah pertama kontes ke-2 “Seninematograf muda Asia Tenggara” tahun 2016 dengan tema “Aktivitas sukarela di komunitas ASEAN” telah digondol oleh pemuda Vietnam yang berusia 22 tahun, Phan Van Quyen. Mahasiswa yang sedang  mengikuti jurusan perancangan grafik dari Sekolah FPT Arena, Kota Ho Chi Minh telah melampaui 9 wakil dari 9 negara Asia Tenggara untuk menjadi juara sayembara ini dengan video yang berdurasi dua setengah menit. Film ini punya pesan kemanusiaan yang isinya berbicara tentang kunjungan-kunjungan sukarela dari pemuda yang membawa kasih sayang dan perhatian kepada warga etnis minoritas di daerah dataran tinggi Vietnam.


Pemuda Phan Van Quyen mencapai hadiah pertama kontes ke-2 sinematograf muda Asia Tenggara 2016 - ảnh 1
Saudara Phan Van Quyen
(Foto: vovworld.vn)

“Halo. Saya Jos. Saya adalah seorang relawan dari Vietnam. Vietnam punya 54 etnis sesaudara, di antaranya ada 86% adalah warga etnis Kinh dan 14% sisanya yang adalah warga berbagai etnis  sesaudara lainnya. Separo di antara etnis-etnis itu sedang mengalami kelaparan dan kemiskinan. Khususnya warga etnis minorits K’ho di daerah dataran tinggi Lam Dong. Tempat di mana saya lahir dan dibesarkan sedang menjumpai banyak kesulitan dan anak-anak tidak bisa pergi ke sekolah”.

Saudara pendengar baru saja mendengarkan alinea pembukaan dari  film aminasi dalam ragam “stop-motion” (gerak henti) yang berdurasi dua setengah menit dari Phan Van Quyen-tokoh utama dan yang juga adalah orang yang memberikan paparan dalam bahasa Inggris bagi film ini. Yang membuka film ini, tokoh pelajar yang memegang buku dan sedang asyik bercerita tentang Tanah Air Vietnam, berbagai etnis sesaudara, di belakangnya ialah tempat-tempat yang terkenal di Vietnam seperti Kathedral Notre-Dame, Kantor Pos Kota Ho Chi Minh dan lain-lain beserta peta Vietnam yang berbentuk huruf S, di sampingnya ialah grafik  tentang prosentase berbagai etnis di Vietnam di antara total jumlah penduduk. Di peta ini  dilengkapi petunjuk dengan ke provinsi Lam Dong di daerah Tay Nguyen, Vietnam Tengah. Ini adalah kampung halaman Phan Van Quyen.

Dengan judul dalam bahasa Inggris “We are action, we are volunteering”, film ini mengambil ide dari kisah yang terjadi sungguhan, semua pengalaman tentang aktivitas sukarela yang dilakukan oleh saudara Phan Van Quyen dan para temannya ketika mereka sedang menjadi pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di kampung halaman. Quyen telah membentuk satu kelompok amal, bersama dengan para teman ini untuk  memacu para pemuda berpadu tenaga dalam aktivitas sukarela. Kelompok ini telah mengimbau dukung tentang barang-barang kebutuhan yang perlu untuk membantu keluarga-keluarga yang menjumpai kesulitan maupun membuat dana bea siswa agar supaya membantu anak-anak pergi ke sekolah seperti memberikan bantuan dalam hal buku ajar, pakaian, tas, memperbaiki dan membangun rumah baru untuk orang-orang yang sedang hidup di rumah-rumah kumuh dan sedang menghadapi kerusakan akibat bencana alam.

Dalam proses ikut serta dalam kompetisi ini, saudara Quyen dapat ikut serta dalam berbagai lokakarya, menempuh kursus-kursus latihan selama 4 hari di Singapura. Pada kursus ini, saudara Quyen bisa belajar lagi tentang banyak kemampuan seperti cara membuat tokoh, teknik menjalankan kamera, pembuatan film dan lain-lain. Dan ketika pulang kembali ke Vietnam, dengan waktu dua pekan saudara Quyen telah menerapkan semua pengetahuan yang dia peroleh untuk menyelesaikan skenario dan menciptakan video pendek yang berdurasi dua setengah menit. Dia mengatakan: “Video ini dibuat dalam waktu dua pekan, maka kami juga menjumpai banyak kesulitan untuk membuat  skenario, menyelesaikan skenario dan berbicara secara singkat agar orang  bisa mengerti tentang kisah saya dalam video yang berdurasi dua setengah menit ini. Tapi, saya juga mendapat bantuan sangat besar dari sanak keluarga, teman maupun para pendahulu dari sekolah tempat  pernah kami pernah belajar. Hadiah ini tidak hanya adalah prestasi saya sendiri, tapi juga merupakan hadiah besama dari orang-orang yang telah membantu saya membuat video ini”.

Bagian akhir dari film ini berbicara tentang keinginan dari pemuda dan kelompok peserta aktivitas amal. Yaitu anak-anak dapat pergi ke sekolah, semua warga yang bernasib malang dalam ASEAN akan mendapat bantuan untuk mencapai kehidupan yang semakin lebih baik. Ini juga merupakan pesan yang penuh perikemanusiaan yang disampaikan oleh pemuda Phan Van Quyen kepada para penonton. “Hal pertama yang ingin saya sampaikan melalui film ini ialah memacu para pemuda menyediakan sedikit waktu ikut serta dalam pekerjaan amal untuk membantu komunitas, khususnya orang-orang yang kurang mujur. Kedua, saya ingin menunjukkan semangat sukarela baik di Vietnam maupun di seluruh komunitas ASEAN. Melalui itu, membantu kaum pemuda mempunyai satu cara memandang yang lebih indah tentang pekejaan amal”.

Memperoleh hadiah tertinggi pada kontes, video buatan saudara Quyen akan diputar di “Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN” di Manila, ibu kota Filipina pada bulan April mendatang dan “Konferensi Pemuda ASEAN” di Jakarta, ibu kota Indonesia pada bulan Juli tahun ini. Phan Van Quyen juga berbagi tentang keinginan-keinginannya yaitu  dapat terus coba menempuh ujian dengan berbagai jenis reportase pendek, film animasi 2D dan film dokumenter. Melalui itu memperkenalkan manusia Vietnam dengan kehidupan sehari-hari yang sederhana dalam setiap film kepada sahabat-sahabat internasional.  


Komentar

Yang lain