Perasaan Viet Nam-Laos di daerah perbatasan Lao Kho

(VOVWORLD) - Dukuh Lao Kho dikenal sebagaia tempat persembunnian Ketua Laos, Kaysone Phomvihane dalam periode aktivitas revolusioner melawan Kolonialis Perancis. Pada tahun 1948, Badan Pembidas Laos Utara dibentuk, di atas perjalanan mars untuk menyosialisasikan dan memperluas kekuatan telah berhenti di Phieng Sa yang sekarang ini ialah Dukuh Lao Kho, Provinsi Son La, daerah Tay Bac, daerah Barat Laut, Vietnam Utara. Selama waktu melakukan aktivitas di sini, Presiden Kaysone Phomvihane telah ditempatkan di rumah bapak Trang Lao Kho, warga etnis minoritas Mong dan membangun pangkalan di sini. Dan ini juga merupakan salah satu di antara pangkalan-pangkalan revolusi pertama di sepanjang perbatasan Viet Nam-Laos.
Perasaan Viet Nam-Laos di daerah perbatasan Lao Kho - ảnh 1Bapak Trang Lao Lu  (Foto: vov.vn) 

Kalau berjalan menurut  jalan utama yang panjangnya kira-kira 13 kilometer dari pusat Kecamatan Phieng Khoai sampailah kita di Dukuh Lao Kho dan Situs Peninggalan Sejarah Revolusi Viet Nam-Laos yang terletak di awal dukuh. Sekarang ini, ada kira-kira 100 kepala keluarga warga etnis minoritas Mong yang sedang hidup di Dukuh Lao Kho. Provinsi Son La wilayah Viet Nam  dan Provinsi Huaphan wilayah  Laos mempunyai garis perbatasan yang panjangnnya lebih dari 20 kilometer dan Dukuh Lao Kho terletak di garis  perbatasan dengan Kabupaten Xieng Kho (Laos Utara). Pada 65 tahun lalu, ini merupakan pangkalan aktivitas rahasia dari Badan Pembidas Laos Utara pada periode melawan Kolonialis Perancis.

Bapak Trang Lao Lu, anak laki-laki  almarhum aktivis veteran revolusioner Trang Lao Kho di dukuh Lao Kho pada tahun ini telah berusia hampir 90 tahun. Rumahnya dibangun dengan kepingan-kepingan kayu yang dirakit secara sederhana, di depan rumah ada baru gilingan jagung yang ditempatkan di pintu dan panci perunggu yang dia rawat seperti benda-benda berharga. Benda-benda yang nampaknya sederhana itu telah turut memelihara seluruh keluarganya dan menyembunyikan kader revolusi Viet Nam dan Laos selama masa-masa  yang paling sulit dalam perang perlawanan melawan Kolonialis Perancis. Pada waktu itu, bapak Trang Lao Lu baru berusia dari 7-8 tahun, tetapi telah  mengerti dengan samar-samar pekerjaan rahasia yang dilakukan ayahnya. Dia mengenangkan kembali: “Pada tahun 1948, rombongan kader dari Ketua Kaysone Phomvinhane berhenti di Phieng Sa untuk melakukan aktivitas, pada waktu itu, dari dini hari para orang lansia telah bangun untuk menggiling jagung yang dicampur dengan beras untuk memasak nasi.  Pernah dua kali, saya bersama dengan ayah saya membawa nasi untuk Ketua Kaysone Phomvihane dan kader Viet Minh yang sedang bermukim di hutan  jauhnya kira-kira 1 kilometer dari dukuh”.

Pada tanggal 14 Juni 1948, Markas Komando Umum, Markoas Komandoa Antar-zona 10 mengeluarkan instruksi tentang pembentukan Badan Pembidas Laos Utara yang terdiri dari 14 kawan Viet Nam dan Laos. Ketua Kaysone Phomvihane diangkat menjadi Kepala Badan ini dan diatur untuk tinggal di rumah kakek Trang Lao Kho dan telah mendapat bantuan  dan dianggap seperti  menjadi anak angkat. Pada waktu itu, Badan Pembidas Laos Utara telah membangun daerah pangkalan revolusi yang diperluas di Provinsi Son La mengarah ke Laos. Di antaranya, tempat Dukuh Phieng Sa (Dukuh Lao Kho sekarang ini), Kecamatan Chieng On (Kecamatan Phieng Khoai sekarang), Kabupaten Yen Chau telah menjadi pangkalan revolusi Viet Nam-Laos, mempersiapkan semua syarat kepada Badan Pembidas Laos Utara mengembangkan pangkalan-pangkalan revolusi di Laos tahap 1948-1950. Bapak Trang Lao Lu menceritakan: “Waktu itu sangat sulit, semuanya adalah hutan. Musuh dari Sieng Kho-Laos dan dari Yen Chau kadang-kadang mencari kami di sini, tetapi mereka tidak bisa menemukan kader Viet Minh. Rakyat dukuh Lao Kho telah merawat Ketua Kaysone Phomvihane dari Badan Pembidas  Laos Utara. Bapak Lao Kho adalah orang yang langsung memelihara dan menyembunyikan Ketua Kaysone Phomvihane dengan keselamatan mutlak tidak bisa ditemukan oleh musuh”.

Pada masa-masa itu, walaupun masih menjumpai banyak kesulitan, tetapi warga Dukuh Phieng Sa telah sepenuh hati memberikan  pangan, bahan makanan dan uang untuk membantu Badan Pembidas Laos Utara membeli senjata untuk bertempur. Dari pangkalan sini, banyak kader negara sahabat telah mendapat pelatihan dan pulang kembali untuk membangun revolusi di Laos.

Dukuh Lao Kho merupakan simbol dari hubungan kerjasama dalam menjaga situs peninggalan sejarah tentang perjuangan revolusioner Laos-Viet Nam, merupakan satu alamat penting untuk memberikan sosialisasi dan pendidikan kepada rakyat dan anak-cucu dua negara mengenai hubungan persahabatan yang besar, solidaritas istimewa antara dua negara Laos-Viet Nam, antara Provinsi Son La dengan provinsi-provinsi di Laos Utara maupun untuk mencari tahu tentang kehidupan dan usaha revolusi yang dilakukan oleh Ketua Kaysone Phomvihane. Vi Thi Hoi, pelajar Sekolah Menengah Atas Phieng Khoai, Kabupaten Yen Chau, Provinsi Son La setelah mengunjungi Situs Peninggalan Sejarah Lao Kho mengatakan: “Melalui waktu belajar di bangku sekolahan dan melalui pengajaran dari para guru,  hari ini, ketika mengunjungi situs peninggalan sejarah ini, saya bisa merasakan persahabatan antara dua negara Viet Nam dan Laos, saya pikir generasi muda perlu terus mempertahankan perasaan itu”.

Untuk mencatat jasa yang diberikan oleh warga Dukuh Lao Kho maupun keluarga bapak Trang Lao Kho, pada tanggal 19 Maret 2010, Republik Demokrasi Rakyat Laos telah memberikan Bintang Kebebasan klas III kepada keluarga bapak Trang Lao Kho dan Bintang Persahabatan kepada warga Dukuh Lao Kho. Pada tahun 2012, Situs Peninggalan Sejarah Revolusi Viet Nam-Laos di Dukuh Lao Kho  juga mendapat pemeringkatan nasional yang diberikan oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Viet Nam.  

Komentar

Yang lain