APEC menguasai kecenderungan baru, mengarah ke perkembangan yang berkesinambungan

(VOVWORLD) - Dari tanggal 9 sampai tanggal 21 Mei ini, di kota Hanoi berlangsung serentetan aktivitas dalam rangka Tahun APEC 2017 yang diselenggarakan oleh Vietnam. 

 

Ini merupakan gelombang aktivitas yang besarnya nomor 2 dalam tahun ini, meliputi sidang-sidang berbagai komisi dan kelompok kerja APEC di banyak bidang yang berbeda-beda. Dengan upaya keras yang dijalankan oleh negara tuan rumah Vietnam, semua aktivitas kali ini mengarah ke target membawa APEC terus menjadi mekanisme kerjasama konektivitas ekonomi yang berhasil-guna primer di kawasan, menguasasi kecenderungan-kecenderungan baru, berjalan di depan dalam menggagas ide-ide konektivitas ekonomi pada latar belakang situasi kawasan dan dunia mengalami perkembangan yang rumit.

APEC menguasai kecenderungan baru, mengarah ke perkembangan yang berkesinambungan - ảnh 1Logo Tahun APEC Vietnam 2017  (Foto: vovworld.vn) 

 

Setelah 28 tahun terbentuk, APEC telah menjadi mekanisme konektivitas ekonomi papan atas di kawasan Asia-Pasifik. Akan tetapi, pada latar belakang situasi dunia dewasa ini, APEC sedang menghadapi banyak tantangan seperti proteksionisme sedang bangkit, proses pemulihan ekonomi dunia melambat, pertumbuhan perdagangan merosot dan lain-lain sehingga menuntut konektivitas dan integrasi APEC harus direformasikan secara lebih kuat.

 

Mendorong kerjasama APEC sesuai dengan lingkungan persaingan internasional yang baru

 

Kerjasama perdagangan dan investasi antara negara-negara anggota APEC adalah satu tema kerjasama yang paling penting di kalangan APEC. Akan tetapi, revolusi industri ke-4 sedang mendatangkan banyak perubahan di dunia. Penduduk di banyak negeri menjadi tua, ada lebih banyak kelompok penduduk  menjadi lebih rentan, kesenjangan dalam pendapatan meningkat, oleh karena itu, APEC tidak bisa tidak memperhitungkan masalah menyesuaikan diri dengan kecenderungan-kecenderungan baru seperti teknologi, perubahan iklim, masalah urbanisasi, penggeseran tenaga kerja dan lain-lain. Selain mendorong kerjasama, memudahkan perdagangan dan investasi, sekarang ini, APEC memperhatikan kerjasama-kerjasama untuk mendorong bidang-bidang lain-lain yang bersifat non-tradisional seperti anti terorisme, kerjasama ekonomi teknik, kerjasama menghadapi bencana alam dan lain-lain guna mendorong konektivitas dan integrasi yang berkaitan dengan tuntutan perkembangan yang berkesinambungan. Duta Besar Nguyen Nguyet Nga, Penasehat Senior dari Komite APEC Nasional Vietnam 2017 mengatakan: “Ciri yang besar pada dekade ke-2, abad XXI ialah penggeseran yang sangat cepat dalam fundasi ekonomi dunia, penggeseran yang sangat cepat dalam perubahan tentang kekuatan ekonomi antara negara-negara, menuntut kepada Vietnam supaya harus cepat menguasai situasi ini. Itu juga merupakan penggeseran yang sangat cepat dalam pembentukan konektivitas-konektivitas ekonomi dan peningkatan taraf komitmen”.

Ketika memberikan penilaian tentang tantangan-tantangan yang sedang dihadapi APEC maupun permintaan kepada APEC untuk punya instrumen-instrumen baru, teori baru dan cara kerjasama baru demi target-target perkembangan baru yang terkait dengan kecenderungan-kecenderungan baru, mantan Deputi Perdana Menteri Vietnam, Vu Khoan mengatakan: “Kalau dulu, institusi APEC adalah monopoli, tapi sekarang ini muncul banyak institusi baru, yang paling menonjol ialah mekanisme kerjasama RCEP dan institusi-institusi bebas bilateral yang lain. Oleh karena itu, bagaimana menetapkan posisi APEC dalam institusi bersama ini, menghindari  saling tumpang tindih dan saling bersaing. Komitmen-komitmen yang berjalan lambat, akan diungguli oleh komitmen-komitmen lain”.

Selama ini, APEC juga mengeluarkan isi-isi kerjasama baru, di antaranya ada isi-isi mengurangi dampak lingkungan terhadap perkembangan ekonomi dan mengaitkan pertumbuhan yang berkesinambungan dengan lingkungan. Semua hal ini menciptakan syarat kepada semua perekonomian anggota APEC untuk melakukan konektivitas satu sama lain secara erat, tidak hanya dalam rangka APEC saja, tapi juga menciptakan syarat yang kondusif bagi kerjasama antar-anggota untuk memperkuat konektivitas.

 

Vietnam berupaya keras bersama dengan APEC berkiblat ke masa depan

 

Kira-kira 2.000 utusan yang mewakili 21 perekonomian anggota datang ke Vietnam pada kesempatan ini untuk menghadiri sidang-sidang dengan maksud menggelarkan berbagai program dan rencana kerjasama jangka panjang di bidang-bidang kunci, menyatukan dokumen-dokumen yang disampaikan kepada para menteri untuk diesahkan, menciptakan dasar guna mempersiapkan isi dan dokumen  bagi konferensi tingkat tinggi yang akan diadakan pada akhir tahun ini. Untuk kedua kalinya menyelenggarakan APEC, Vietnam ingin memanifestasikan peranan yang dinamis, memberikan sumbangan dalam mendorong kerjasama yang efektif kepada forum kerjasama ekonomi yang penting primer di kawasan Asia-Pasifik. Deputi Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh menegaskan: “Vietnam sedang memasuki periode strategi baru, terus melakukan pembaruan secara intensif, ekstensif, merekonstruksikan perekonomian, berinisiatif dan aktif melakukan integrasi internasional secara menyeluruh. Oleh karena itu, Asia-Pasifik pada umumnya dan Forum APEC pada khususnya semakin punya makna amat penting bagi Vietnam. Oleh karena itu, satu pengarahan kebijakan besar yang dijalankan oleh Vietnam ialah bekerjasama dengan para anggota APEC untuk mengarah ke pembentukan satu kawasan Asia-Pasifik yang mandiri, terkait, berkembang merata, setara dan berkesinambungan”.

Situasi dunia dan kawasan muncul banyak perkembangan yang rumit, APEC sedang memasuki tahap penyelesaian semua Target Bogor tentang liberalisasi perdagangan dan investasi pada tahun 2020. APEC memerlukan satu tenaga pendorong baru bagi pertumbuhan dan perkembangan untuk memberikan kepentingan-kepentingan kepada perekonomian-perekonomian anggota. Ini juga merupakan prioritas titik berat Vietnam dalam penyelenggaraan ke-2 forum kerjasama  ini. 

 

 

Komentar

Yang lain