Berinisiatif melakukan integrasi dan memanfaatkan keuntungan-keuntungan pada latar baru

(VOVWORLD) - Viet Nam sekarang ini telah menandatangani banyak Perjanjian Perdagangan (FTA) yang meliputi Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans Pasifik (CP TPP), Perjanjian Perdagangan Bebas Viet Nam-Uni Eropa dan lain-lain. Pada tahun 2019 ini, Viet Nam akan bersama dengan negara-negara ASEAN ikut serta dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dengan 6 negara mitra yaitu Jepang, Tiongkok, Republik Korea, India, Australia dan Selandia Baru. Semua  FTA ini menciptakan keterbukaan lebar-lebar, menambahkan tenaga pendorong terhadap pertumbuhan ekonomi Viet Nam pada tahun 2019 ini.
Berinisiatif melakukan integrasi dan memanfaatkan keuntungan-keuntungan pada latar baru - ảnh 1Ilustrasi  (Foto: VNA) 

Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan GDP Viet Nam pada tahun 2019 bisa mencapai dari 6,7%-6,9%. Untuk mencapai hasil ini, Viet Nam perlu memanfaatkan semua peluang dari berbagai FTA, berupaya memperbaiki lingkungan bisnis, khususnya memanfaatkan peluang yang diberikan oleh Revolusi Industri 4.0.

 

Keuntungan yang diiringi dengan tantangan

Viet Nam telah ikut serta dan menyelesaikan perundingan tentang 12 FTA bilateral dan multilateral, di antaranya ada 9  FTA yang telah menjadi efektif dan sedang dilaksanakan. Ini dianggap sebagai peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi Viet Nam pada tahun 2019. Khususnya tentang CP TPP, kalau dimanfaatkan secara sukses bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Viet Nam sebesar 4,2% lagi, impor meningkat 5,3%. Tentang  FTA Viet Nam-Uni Eropa, kalalu sudah efektif juga membuka pintu bagi barang dagangan Viet Nam untuk masuk ke pasar 28 negara Eropa. Dengan taraf tarif menjadi 0%, barang dagangan Viet Nam lebih kompetitif tentang harga, merupakan satu peluang bagi pertumbuhan ekonomi. Secara umum, dengan pemangkasan tarif dan penghapusan pagar rintangan perdagangan menurut komitmen-komitmen  FTA, maka barang dagangan Viet Nam akan ikut serta secara lebih intensif ke dalam rantai produksi dan suplai global.

Akan tetapi, sekarang ini peningkatan proteksionisme perdagangan,  ketegangan perdagangan antara negara-negara, proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa dan lain-lain sedang menciptakan situasi tidak menentu tentang kebijakan yang semakin meningkat dan ada bahaya menimbulkan pengaruh mendalam terhadap ekonomi dan perdagangan global, di antaranya ada Viet Nam. Oleh karena itu, Viet Nam harus menangani dengan baik hubungan dalam berinsiatif dan aktif melakukan integrasi internasional dan membangun perekonomian yang mandiri serta meningkatkan seluruh kekuatan nasional. Tentang hal ini, Deputi Menteri Luar Negeri Viet Nam, Bui Thanh Son memberitahukan: “Pelaksanaan komitmen-komitmen integrasi yang intensif dan ekstensif sedang menciptakan tekanan persaingan yang semakin keras di ketiga tingkat yaitu tingkat nasional, tingkat badan usaha dan tingkat produk. Masalahnya  yang dihadapi  ialah bagaimana melaksanakan dengan efektif semua FTA generasi baru untuk memperkuat kekuatan internal, meningkatkan produktivitas dan daya saing perekonomian, memelihara dan mengembangkan banyak “gen Viet Nam” dalam perekonomian. Di samping itu, masalah memperhebat pembaruan pola pertumbuhan, meningkatkan produktivitas dan daya saing merupakan prasyarat dan solusi yang menentukan untuk meningkatkan kekuatan internal”.

 

Menciptakan tenaga pendorong reformasi baru

Menurut Deputi Menteri Industri dan Perdagangan Viet Nam, Do Thang Hai, taraf pertumbuhan GDP Viet Nam bisa lebih tinggi kalau Viet Nam melakukan reformai-reformasi institusi ekonomi secara substantif dan bisa menyerap proyek-proyek investasi yang berkualitas. Hal ini telah dan sedang digelarkan oleh Viet Nam secara baik melalui pelaksanaan komitmen-komitmen yang bersifat mengikat dari berbagai  FTA. Ekonom Vo Tri Thanh menegaskan: “Selama ini, Viet Nam telah mendapat hal yang sangat menguntungkan tdalam posisi berintegrasi yaitu berhasil menandatangani banyak  FTA, mempunyai banyak mitra strategis, produksi dan bisnis dari badan usaha dikaitkan dengan kecenderungan umum dunia secara sangat baik yaitu membentuk jaringan produksi, rantai nilai, pasar-pasar yang paling luas, para investor dan usahawan yang paling baik. Itu merupakan syarat yang baik bagi Viet Nam untuk ikut belajar, menguasai dan inilah keuntungan yang dimiliki Viet Nam”.

Dengan demikian, masalahnya ialah Viet Nam perlu terus memperbaiki lingkungan bisnis secara substantif yang dikaitkan dengan menyempurnakan institusi ekonomi pasar dengan pengarahan sosialis untuk menciptakan syarat kepada sektor ekonomi swasta untuk berkembang secara cepat dan berkesinambungan. Viet Nam juga perlu memperkuat daya saing dari badan usaha Viet Nam, mendorong pembaruan kreatif, di antaranya, badan usaha memainkan peranan sebagai inti. Viet Nam juga bisa membentuk Dewan Reformasi Ekonomi dengan titik beratnya ialah memperhebat reformasi untuk berusaha mendorong perdagangan bebas dan keadilan seperti yang direkomendasikan oleh Profesor Muda, Doktor Vu Minh Khuong dari Universitas Lee Kuan Yew (Singapura), anggota Grup Penasehat Ekonomi dari Perdana Menteri Pemerintah. “Viet Nam harus memiliki satu ketahanan yang sangat baik, karena dunia selalu mengalami gejolak-gejolak, kerentanan Viet Nam terhadap lingkungan dunia sangat besar, lingkungan dunia akan tidak  ringan, tapi akan ada tbenturan. Oleh karena itu, dengan institusi-institusi sosial-ekonomi, lingkungan , maka ekonomi makro harus sangat berhati-hati, memperhatikan  pada produktivitas kerja dan lingkungan yang berkesinambungan”.

Banyak pakar juga menyatakan bahwa untuk memanfaatkan sehabis-habisnya keterbukaan dari perekonomian dan keuntungan yang diperoleh dari berbagai  FTA, Viet Nam perlu terus memperbaiki kualitas pekerjaan penyelenggaraan dan reformasi institusi ekonomi. Di antaranya, masalah mengupdate dan mempertimbangkan skenario-skenario penyelenggaraan bersama dengan sistim informasi prakiraan dan peringatan yang tepat waktu merupakan fundasi yang penting. Viet Nam harus berinisiatif menyesuaikan diri dengan dampak-dampak multi-dimensi dari persaingan perdagangan dan proteksionisme, memperhatikan perluasan aktivitas-aktivitas ekspor dan menyerap secara selektif investasi asing yang bermutu tinggi untuk mendorong perkembangan ekonomi secara berkesinambungan. 

Komentar

Yang lain