Diplomasi berjalan seperjalanan dengan badan usaha Vietnam untuk mengatasi kesulitan dan melakukan integrasi.

(VOVWORLD) - Konferensi Diplomasi yang ke-30 dibuka Senin (13/8) di Kota Hanoi. Salah satu di antara 4 tugas titik berat dari Konferensi kali ini mempersoalkan bahwa pekerjaan diplomasi terus memainkan peranan memperhebat integrasi ekonomi internasional pada latar belakang dunia sedang mengalami banyak perkembangan yang rumit, memberikan bantuan kepada badan usaha untuk mengatasi kesulitan pada latar bekang terjadi banyak persaingan dan tantangan.
Diplomasi berjalan seperjalanan dengan badan usaha Vietnam untuk mengatasi kesulitan dan melakukan integrasi. - ảnh 1  Konferensi Diplomasi yang ke-30  (Foto :VOV)

Dengan tema “Diplomasi Vietnam: Berinisiatif, kreatif, efektif, melaksanakan dengan sukses Resolusi Kongres Nasional ke-12 Partai Komunis Vietnam”. Konferensi Diplomasi kali ini berfokus menilai situasi dunia, memperhebat usaha membangun instansi, meningkatkan tingkat diplomasi multilateral, memperhebat integrasi, mendorong perkembangan ekonomi Tanah Air pada waktu mendatang,

Menilai secara tepat untuk memberikan bantuan secara kena

Selama ini, instansi diplomasi telah berkoordinasi dengan berbagai kementerian, instansi untuk menggalang dan meningkatkan hubungan kemitraan strategis dan komprehensif dengan 27 mitra, mendorong perundingan dan menandatangani 16 perjanjian dagang bebas. Ini merupakan prasyarat politik, ekonomi dan hukum yang punya istimewa bagi badan usaha Vietnam untuk bisa melakukan bisnis secara setara, menguntungkan dan mendapat prioritas yang berarti di pasar internasional. Seiring dengan itu, kunjungan-kunjungan tingkat tinggi juga menjadi kesempatan bagi badan usaha untuk sering hadir dan ikut pada forum-forum internasional dan menandatangani kontrak-kontrak dan proyek-proyek besar senilai miliaran USD.

Akan tetapi, di atas penggalan jalan melakukan integrasi, pengaruh-pengaruh dari situasi dunia membuat badan usaha menjadi obyek pertama yang menanggung banyak risiko. Hanya Revolusi Industri 4.0 saja telah mengandung banyak akibat besar yang sedang kita saksikan sehari-hari. Perkembangan ekonomi berbagi, perdagangan elektronik, usaha start-up kreatif, produk-produk pintar dan lain-lain. Di segi lain, hanya beberapa tahun lagi, Vietnam akan berpartisipasi pada seluruhnya 16 perjanjian dagang bebas dengan 59 mitra dan sampai batas waktu melaksanakan banyak komitmen buka pintu yang telah ditandatangani. Bagaimana untuk maju di tengah-tengah matriks ketentutan-ketentuan, peraturan, prioritas merupakan masalah besar kepada badan usaha  Vietnam.

Jelaslah pada latar belakang baru itu, bagaimana bisa menemukan formula yang optimal agar pekerjaan diplomasi bisa benar-benar bahu-membahu dengan badan usaha merupakan masalah yang selalu banyak memakan fikiran dari instansi diplomatik, badan-badan perwakilan diplomatik di luar negeri.

 Membantu badan usaha  Vietnam menggeliat ke dunia internasional

Menurut Duta Besar (Dubes) Vietnam di Amerika Serikat (AS), Ha Kim Ngoc, Vietnam adalah salah satu negara yang mengalami surplus perdagangan dengan AS, namun  secara umum masih ada kebijakan-kebijakan dasar yang stabil dan hal ini memerlukan upaya dan sumbangan dari badan-badan perwakilan dipomatik Vietnam di AS. Dia mengatakan: Ketika pemerintah pimpinan Presiden AS, Donald Trump memegang kekuasaan,  timbul banyak ketidak-tenturan. Kami mengajukan target penting yalah menjaga lingkungan yang kondusif untuk mengembangkan hubungan  antara dua negara di banyak bidang, di antara-nya ada hubungan dagang dan investasi. Kami berupaya supaya hubungan antara dua negara berkembang menurut arah maju ke depan, berinisiatif menggalang konektivitas, agar Pemerintah baru bisa melihat bahwa Vietnam mempunyai peranan dan posisi yang penting di Asia-Pasifik dan Vietnam penting bagi AS. Hal itu menciptakan latar belakang bersama yang kondusif untuk mendorong kerjasama di banyak bidang, di antaranya ada perdagangan dan investasi, mendorong aktivitas dari badan-badan usaha Vietnam”.

Menjaga hubungan baik dengan negara setempat, menciptakan lingkungan yang paling kondusif untuk mendorong kerjasama perdagangan dan investasi, membuka jalan bagi badan-badan usaha Vietnam untuk masuk ke pasar Jepang juga merupakan arah yang sedang dijalankan oleh Badan Perwakilan Diplomatik Vietnam di Jepang. Dubes Vietnam di Jepang, Nguyen Quoc Cuong mengatakan: “Vietnam dan Jepang sekarang ini sedang berada di tahap yang paling baik. Hubungannya yang semakin baik, maka peluang memperkuat hubungan antar badan usaha menjadi semakin besar. Pada waktu mendatang, ketika Perjanjian Kemitraan Progresif dan Komprehensif Trans Pasifik (CPTPP) menjadi efektif akan menjadi peluang yang terbesar  bagi kita ketika mayoritas jenis-jenis barang agribisnis Vietnam yang masuk ke pasar Jepang hanya dikenai tarif 0%”.

Bisa dilihat bahwa kebutuhan dari badan usaha teraneka beranekaragam. Setiap cabang kejuruan mempunyai kekhususan sendiri-sendiri. Karena ada mekanisme pertukaran informasi, ada koordinasi erat maka jaringan badan perwakilan dan komunitas badan usaha sedang menjadi mitra strategis yang tepercaya, berjalan seperjalanan di jalan perkembangan Tanah Air. Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Eksekutif Grup TH True Milk, Ngo Minh Hai menilai: “Di antara semua proses perkembangan dari Grup TH True Milk, ada selar-selar yang mendalam dari Diplomasi Vietnam. Sejak hari  pertama TH True Milk  mulai datang  ke Israel untuk mencaritahu tentang terapan-terapan teknologi yang paling baik dan cocok dengan Vietnam, mengusahakan para mitra tepercaya, memasukkan  teknologi Israel ke dalam peternakan. Dari sukses awal itu, Grup TH True Milk telah berangsur-angsur berhasil membangun brand baik, membawa produk dan brandnya menggeliat ke dunia internasional”.

Pada latar belakang baru, instansi diplomatik sedang berupaya lebih banyak lagi, berjalan seperjalanan, berbagi dengan badan-badan usaha, mengatasi kesulitan  melakukan dengan sukses integrasi. Tepat waktu dalam memberikan masukan, tangkas dalam bertindak, sinkron dalam penggelaran, memberikan sumbangan mensukseskan tugas diplomasi untuk mendorong  perkembangan ekonomi.

Komentar

Yang lain