Hubungan Viet Nam-RDRK berkiblat ke masa depan

(VOVWORLD) - Atas undangan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Sentral Partai Komunis Viet Nam (KS PKV), Presiden Nguyen Phu Trong, Ketua Partai Pekerja Korea, Kim Jong-un,  memulai kunjungan persahabatan resmi selama dua hari di Viet Nam pada Jumat (1 Maret). Kunjungan ini meneruskan tradisi hubungan persahabatan yang baik antara Viet Nam dan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) selama puluhan tahun ini, bersamaan itu membuka peluang kerjasama yang intensif dan ekstensif pada waktu mendatang.
Hubungan Viet Nam-RDRK berkiblat ke masa depan - ảnh 1Ilustrasi  (Foto: internet) 

Selama puluhan tahun ini, hubungan persahabatan tradisional yang baik antara Viet Nam dan RDRK selalu dijaga dan dipupuk oleh rakyat dua negeri, melalui itu mencapai banyak hasil di bidang-bidang kerjasama. Hasil-hasil itu telah memberikan sumbangan penting dalam mempererat tali keterkaitan antara rakyat dua negeri dan merupakan simbol yang hidup-hidup dan bermakna bagi hubungan Viet Nam-RDRK.

 

Sejarah hubungan

Viet Nam dan RDRK menggalang hubungan diplomatik pada tahun 1950. Hubungan antara dua negara diperkuat ketika Presiden Ho Chi Minh mengunjungi RDRK pada tahun 1957. Setahun kemudian, Perdana Menteri  RDRK, Kim Il sung telah melakukan kunjungan resmi di Viet Nam.

Dari tahun 1964 sampai tahun 1969, ketika perang perlawanan menentang Imperialis Amerika Serikat yang dilakukan oleh rakyat Viet Nam sedang berlangsung secara sengit, RDRK telah memberikan bantuan-bantuan militer dan mengirimkan para pilotnya ke Viet Nam untuk belajar dan bertempur. Pada tahun 1964, bapak Kim Il Sung melakukan kunjungan tidak resmi di Viet Nam. Pada tahun-tahun 60-an dan 70-an abad lalu, RDRK telah membantu mendidik ratusan mahasiswa dan kader Viet Nam. Truong Van Nguyen, mantan mahasiswa Viet Nam di RDRK mengatakan: “Pada tahun 1965, saya menempuh kuliah di RDRK sampai tahun 1972. Pada waktu itu, perasaan yang diberikan oleh rakyat RDRK kepada Viet Nam sangat baik, khususnya Ketua Kim Il Sung sangat memperhatikan mahasiswa Viet Nam. Selama menempuh kuliah di sana, saya ingat bahwa Ketua Kim Sil Sung sudah 3 kali mengunjungi  asrama mahasiswa Viet Nam dan berbincang-bincang dengan para mahasiswa Viet Nam secara sangat terbuka dan akrab bagaikan sanak keluarga sendiri. Warga RDRK juga sangat mencintai mahasiswa Viet Nam, ke mana saja mendapat sambutan yang sangat tulus. Saya berpendapat bahwa gejolak situasi dunia sekarang ini banyak, tetapi persahabatan antara Viet Nam dan RDRK pasti tidak berubah”.

Dalam sejarah hubungan bilateral selama 70 tahun, dua negara telah mencapai banyak hasil kerjasama yang baik dan tradisi itu tetap sedang terus dipertahankan sampai dewasa ini.

 

Viet Nam-RDRK mengarah ke kerjasama yang intensif dan ekstensif

Setelah berkuasa pada akhir tahun 2011, Ketua Kim Jong-un telah mengeluarkan strategi perkembangan baru dengan 2 titik berat ialah pengembangan ekonomi yang dikombinasikan dengan penguatan potensi nuklir. Pada Kongres Nasional ke-7 Partai Pekerja Korea  bulan Mei 2016, RDRK menekankan harus memusatkan secara total untuk membangun negara adi kuasa ekonomi, menetapkan strategi perkembangan tanah air untuk tahap 2016-2020, berusaha membawa RDRK menjadi “negara adi kuasa ekonomi”, bermandiri dan menggunakan sains-teknologi sebagai pengungkit. Tentang hubungan luar negeri, RDRK akan mengembangkan hubungan persahabatan dengan semua negara yang menghormati kedaulatan dan memberi perlakuan yang bersahabat kepada RDRK, aktif berupaya dalam membangun dunia baru yang damai dan adil. Terhadap Viet Nam, RDRK ingin mempertahankan hubungan yang baik antara dua negara, ingin memperkuat temu pergaulan dan kerjasama di semua bidang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki dua negara dan sesuai dengan perkembangan situasi baru. Duta Besar RDRK untuk Viet Nam, Kim Myong-gil dalam satu peristiwa pada tahun 2018 telah menekankan: “RDRK selalu menghargai dan berusaha sekuat tenaga untuk memperkokoh dan mengembangkan lebih lanjut lagi hubungan kerjasama antara RDRK dengan Viet Nam yang dibangun dan dipupuk oleh Ketua Kim Il Sung dan Presiden Ho Chi Minh. Begitulah pendirian konsekuen RDRK”.

Deputi Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Viet Nam, Pham Binh Minh pada pertengahan Februari 2019 telah melakukan kunjungan resmi di RDRK, di antaranya, dia menegaskan bahwa Viet Nam akan berupaya keras bersama dengan RDRK untuk mendorong temu pergaulan dan kerjasama di semua bidang yang sesuai dengan potensi dan kepentingan masing-masing negara. Viet Nam bersedia berbagi pengalaman tentang pembangunan dan pengembangan sosial-ekonomi dan integrasi internasional di atas dasar usulan-usulan dari RDRK.

Di atas dasar hubungan persahabatan tradisional antara Viet Nam dan RDRK  yang sedang berkembang sangat baik itu, kunjungan persahabatan resmi yang dilakukan oleh Ketua Kim Jong-un di Viet Nam kali ini terus membuka banyak peluang perkembangan baru bagi ke dua negara.  

Komentar

Yang lain