Kerjasama Asia-Eropa menjelang tantangan-tantangan baru

(VOVWORLD) - Forum Kerjasama Asia-Eropa yang ke-12 (ASEM 12) diadakan di Brussels, Belgia dari 18-19/10 dengan dihadiri para Kepala Negara/Pemerintah asal 51 negara anggota. Dengan tema “Asia dan Eropa: Hubungan kemitraan global untuk menghadapi tantangan-tantangan global”, para pemimpin berbahas tentang kesempatan dan tantangan yang dihadapi dua benua dalam satu dunia yang sedang mengalami perubahan cepat dan rumit, mengeluarkan pengarahan-pengarahan besar dalam memperkuat dialog, kerjasama dan konektivitas Asia-Eropa untuk menghadapi tantangan-tantangan bersama.
Kerjasama Asia-Eropa menjelang tantangan-tantangan baru - ảnh 1Ilustrasi. (Foto:  (Đức Anh/VOV5) 

ASEM 12 berlangsung pada latar tantangan-tantangan keamanan non tradisional semakin menjadi lebih sengit dan situasi di dunia penuh dengan masalah yang di luar dugaan. Konferensi tahun ini mengarah ke target mengeluarkan langkah untuk mengembangkan peranan ASEM dalam mendorong kerjasama multilateral, konektivitas Asia-Eropa dan menjunjung tinggi hukum internasional untuk menangani tantangan-tantangan global.

ASEM – 22 tahun terbentuk dan berkembang

Resmi lahir pada tahun 1996, setelah 22 tahun, ASEM telah menjadi mekanisme dialog dan kerjasama papan atas, berskala paling besar untuk menggalang hubungan kemitraan baru yang komprehensif antara Asia dan Eropa, serta memperkuat saling pengertian antara rakyat dua benua.

Mekanisme aktivitas dari ASEM terdiri dari Konferensi Tingkat Tinggi, Konferensi Menteri Luar Negeri, 10 kanal Konferensi Menteri spesialis yang mengkoordinasikan aktivitas di bidang-bidang dan Konferensi Pejabat Senior (SOM). Target ASEM yalah menggalang “hubungan kemitraan baru yang komprehensif antara Asia-Eropa demi pertumbuhan yang lebih kuat” dan “memperkuat saling pengertian satu sama lain antara rakyat dua benua dan menegakkan dialog yang lebih erat antara para mitra yang adil.”

Tumbuh membesarnya ASEM  yang cepat dari 26 anggota pada awalnya menjadi 63 anggota sekarang, di antaranya pada pokoknya adalah negara-negara ASEAN dan Uni Eropa dengan Badan Sekretariat ASEAN dan Komisi Eropa, telah menegaskan daya tarik, potensi kerjasama dan posisi yang semakin meningkat dari ASEM. Sumbangan-sumbangan berhasil guna yang diberikan ASEM selama ini dalam masalah-masalah yang menjadi minat bersama di kawasan dan di dunia telah memberikan sumbangan yang berarti pada upaya-upaya global untuk mendorong kerjasama memulihkan ekonomi, mengarah ke pertumbuhan yang berkesinambungan, seimbang, merata, menjamin pelaksanaan Target-target perkembangan milenium, Agenda 2030 tentang perkembangan yang berkesinambungan dan menghadapi tantangan-tantangan global.

Dinamis dan lebih terkait menghadapi tantangan-tantangan baru

Namun, seperti halnya dengan banyak institusi kerjasama yang lain di dunia, para pemimpin negara-negara ASEM yang sedang menghadapi tantangan-tantangan harus membuktikan bahwa mekanisme kerjasama ini masih tetap berhasil-guna, pada latar belakang kedua benua harus berhadapan dalam satu dunia yang sedang mengalami perubahan cepat dan rumit. Serenteran masalah yang penting terhadap Eropa dan Asia telah dibahas di Forum ini. Dari naskah dokumen-dokumen keamanan besar, seperti masalah nuklir Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), masalah nuklir dari Iran serta prospek-prospek kerjasama ekonomi Asia-Eropa. Akan tetapi, memperkuat kerjasama dan konektivitas Eropa-Asia pada latar kecenderungan proteksi dagang yang meningkat barang kali menjadi tantangan utama dari KTT ASEM kali ini.

Lingkungan yang menonjol dari  KTT ASEM ke-12 kali ini yalah perang dagang AS-Tiongkok dimulai pada beberapa bulan ini, dengan keputusan meningkatkan tarif impor bilateral, dengan total ratusan miliar USD komoditas. Oleh karena itu, membela institusi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menjadi prioritas di KTT kali ini. Hal yang menggembirakan yalah ini merupakan hal  dimana negara-negara Eropa dan Asia punya kepentingan bersama, berpendapat bahwa WTO masih tetap merupakan institusi satu-satunya yang mempunyai daya hidup dan kemampuan memberikan satu mekanisme berdasarkan pada hukum untuk menangani sengketa- sengketa dagang global.

Selain menekankan komitmen bersama dengan perdagangan yang terbuka lebar -lebar dan bebas, ASEM juga menargetkan akan mendorong konektivitas dan perkembangan yang bersifat mencakup, mendukung semua sistem multilatertal dan kerjasama dalam memecahkan masalah-masalah global, misalnya denuklirisasi Semenanjung Korea, melaksanakan Permufakatan nuklir Iran, perang anti-terorisme, keamanan laut, masalah imigrasi dan lain-lain….

Komisi Eropa akhir-akhir ini mengumumkan satu komunike yang memperjelas strategi konektivitas baru antara Eropa dan Asia, menetapkan satu kerangka yang membolehkan Uni Eropa mendorong semua proyek konektivitas kawasan dengan negara-negara Asia di banyak bidang, misalnya transportasi dan perhubungan, energi dan ekonomi digital.. Hal ini menegaskan tekat negara-negara Asia dan Eropa dalam strategi mengkonektivitaskan dua kawasan, mengarah ke kedinamisan dan lebih terkait dari mekanisme  kerjasama ini pada masa depan.

Komentar

Yang lain