Kesempatan dan tantangan ketika Croatia masuk ke Uni Eropa.

(VOVworld) - Dari  Senin (1 Juli 2013), Croatia telah menjadi anggota resmi ke-28 Uni Eropa setelah 10 tahun mengajukan surat permintaan dan 7 tahun berupaya melaksanakan semua permintaan yang dikeluarkan oleh  Uni Eropa. Ini dianggap sebagai satu tonggak penting  bagi perkembangan Croatia, akan tetapi juga mengajukan kepada  negara di kawasan Balkan ini tidak sedikit tantangan. 

Kesempatan dan tantangan  ketika Croatia  masuk ke Uni Eropa. - ảnh 1
Peta Croatia
(Foto: map-of-croatia.co.uk)

Untuk bisa menjadi anggota Uni Eropa, Croatia telah harus mengalami waktu 7 tahun  melakukan reformasi, diantaranya ada pelaksanaan permintaan yang diajukan Komisi Eropa tentang memperhebat reformasi struktural guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan memulihkan kembali pasar tenaga kerja, mengendalikan korupsi, berjuang melawan kriminalitas yang terorganisasi dan bekerjasama dengan  Mahkamah Internasnaional  mengadili penjahat  perang di Eks Yugoslavia. Ini adalah satu penggalan jalan yang panjang dan penuh  kesulitan.

Barang kali  karena itu, maka saat Croatia masuk Uni Eropa mengandung lebih banyak makna. Ketua Komisi Eropa Jose Barroso dalam pidato sambutannya telah menekankan bahwa Eropa akan menjadi rumah bersama untuk Croatia dan mendatangkan masa depan yang lebih baik. Presiden Croatia, Ivo Josipovic menegaskan bahwa dengan resmi masuk  Uni Eropa telah membuka satu halaman baru dalam sejarah yang sudah  berusia lama dari bangsa-nya.

Kesempatan dan tantangan  ketika Croatia  masuk ke Uni Eropa. - ảnh 2
Ilustrasi 
(Foto: baomoi.com)

Kepala Negara di kawasan Balkan menegaskan  begitu itu karena menurut perhitungan dengan  masuk  Uni Eropa akan memberikan uang bantuan kira-kira Euro 12 triliun  kepada negara dengan jumlah penduduk lebih dari 4,4 jiwa, itu belum terhitung potensi pemasukan anggaran keuangan dari pariwisata yang akan meningkat ketika Croatia menghapuskan garis perbatasan geografis dengan negara-negara anggota Uni Eropa. Sebelumnya, pada sidang khusus Parlemen pada Sabtu (29 Juni) lalu, Perdana Menteri Croatia, Zoran Milanovic juga mengakui  masuknya Croatia ke Uni Eropa  akan menciptakan prospek  yang amat baru terhadap Tanah Air dan satu dunia baru bagi rakyat.  Satu tahun yang lalu,  Perdana Menteri  Zoran Milanovic sendiri menenangkan rakyat  bahwa situasi ekonomi Asia sedang  merosot, tapi Croatia  tidak ada pilihan  lain yang lebih baik dari sekarang ini, kecuali Uni Eropa.

          Bertentangan dengan kalangan pejabat Croatia, rakyat  dari negara yang termasuk dalam eks Federasi Yugoslawia tidak merasa begitu antusias terhadap masuknya Croatia menjadi anggota Uni Eropa. Jika  seperti hasil beberapa jajak pendapat pada tahun 2003 menunjukkan: Ada lebih dari 80% responden berharap membawa negara menjadi anggota Uni Eropa, tapi 9 tahun kemudian, angka ini menurun menjadi hanya tinggal 67%. Sebabnya ialah dalam proses perundingan, Zagrab telah harus  melaksanakan banyak persyaratan  yang ketat  yang diajukan oleh Uni Eropa dan khususnya krisis utang publik  dari 2008  telah menunjukkan satu gambar Eropa yang kabur.  Bahkan,  banyak orang  juga dengan  pesimistis  beranggapan bahwa  akan tidak ada yang lebih baik. Harga barang akan meningkat dan tenaga kerja Croatia  akan menjadi murah

.Kesempatan dan tantangan  ketika Croatia  masuk ke Uni Eropa. - ảnh 3
Danau Plitviec diantara 16 danau yang disambungkan dengan beberapa air terjun yang amat  yang dicurahkan dari dinding -dinding batu
(Foto: qtv.vn)

          Lebih-lebih lagi,  kalangan analis  menilai bahwa sedikit ada kemungkinan Croatia yang akan mendapatkan keuntungan kalau masuk Uni Eropa dalam jangka waktu pendek. Krisis ekonomi yang  ekstensif dan intensif  telah berpengaruh buruk terhadap Croatia selama masa lima tahun ini. Bersama dengan prosentase penggangguran yang tinggi sampai tarap rekor  (21% jumlah tenaga kerja yang berada dalam usia kerja), total GDP  perkapita  Croatia  lebih rendah  dari pada tarap rata dalam negara-negara Uni Eropa kira-kira 39%. Harian “Bild” terbitan Jerman memperingatkan bahwa anggota paling baru Uni Eropa menghadapi bahaya menjadi satu Yunani berikutnya. Selain itu dalam usaha bisnis, setelah masuk ke Uni Eropa,  barang-barang Croatia akan mematuhi serentetan patokan dan ketentuan Uni Eropa ini. 


Semua perusahaan milik negara yang merugi akan terpaksa melaksanakan langkah- langkah   menjalankan restrukturisasi secara kuat untuk bisa bersaing dalam lingkungan yang sengit, khususnya bidang perbankan dan perlistrikan.

Tidak bisa mengingkari akan semua kepentingan yang  diperoleh Croatia  ketika masuk ke Uni Eropa. Akan tetapi, tantangan- tantangan yang dihadapi oleh salah satu diantara negara-negara paling miskin dalam Uni Eropa ini  tidak kecil, terutama pada latar belakang ketika krisis ekonomi di benua tua belum  berakhir. Hanya kalau Croatia bisa menjawab secara sukses masalah itu, maka opini umum baru bisa habis mencurigai satu halaman baru dalam sejarah Croatia./.


Komentar

Yang lain