Memperkuat hubungan kemitraan strategis Viet Nam-Jepang

(VOVWORLD) - Presiden Negara Viet Nam, Tran Dai Quang, Selasa (29 Mei), memulai kunjungan kenegaraan di Jepang. Kunjungan pertama yang dilakukan oleh Presiden Tran Dai Quang di Jepang punya makna teramat penting bagi dua pihak, merupakan kesempatan bagi pimpinan dua negara untuk menunjukkan tekad membawa hubungan antara Viet Nam dan Jepang, hubungan kemitraan strategis yang intensif dan ekstensif ke satu periode perkembangan baru pada latar belakang dua negara telah menggalang hubungan diplomatik selama 45 tahun ini.
Memperkuat hubungan kemitraan strategis Viet Nam-Jepang - ảnh 1Presiden Tran Dai Quang dan Istri memulai kunjungan kenegaraan di Jepang  (Foto: VNA) 

Kunjungan kenegaraan pertama yang dilakukan oleh Presiden Tran Dai Quang di Jepang dari 29 Mei sampai 2 Juni 2018 berlangsung pada latar belakang dua negara sedang melakukan banyak aktivitas untuk memperingati ulang tahun ke-45 penggalangan hubungan diplomatik (1973-2018). Kunjungan ini merupakan kesempatan bagi pimpinan dua negara dan rakyat dua negeri untuk  meninjau kembali prestasi-prestasi yang sudah dicapai dalam hubungan antara dua negara selama 45 tahun ini, menunjukkan tekad membawa hubungan antara Viet Nam dan Jepang, hubungna kemitraan strategis yang intensif dan ekstensif ke satu periode perkembangan baru.

 

Masih ada banyak prospek kerjasama Viet Nam-Jepang

Selama ini, hubungan antara Viet Nam dengan Jepang berkembang cepat. Terhitung hingga sekarang, Jepang merupakan mitra ekonomi penting papan atas bagi Vietnam, merupakan pembeli bantuan perkembangan ODA terbesar dan merupakan mitra yang besarnya nomor dua tentang investasi asing langsung FDI, mitra yang besarnya nomor tiga tentang pariwisata dan mitra yang besarnya nomor empat tentang perdagangan.

Sekarang ini, hubungan antara dua negara Viet Nam dan Jepang sedang berada dalam tahap perkembangan yang paling baik dalam sejarah. Akan tetapi, pada waktu mendatang, hubungan antara dua negara masih ada sangat banyak prospek untuk berkembang. Hal ini sepenuhnya ada dasarnya. Karena, pertama, hubungan antara dua negara selama 45 tahun ini merupakan fundasi sangat penting untuk terus  mengembangkan hubungan antara dua negara di semua bidang pada waktu mendatang. Kedua, bertolak dari kebutuhan dan kepentingan masing-masing pihak. Viet Nam sedang memperhebat secara komprehensif dan sinkron usaha pembaruan dan perkembangan ekonomi yang cepat dan berkesinambungan, menjadi satu negara industri modern. Jepang memainkan peranan penting dalam garis politik perkembangan Viet Nam itu. Ketiga, satu fundasi baru bagi hubungan antara dua negara ialah Viet Nam dan Jepang bersama-sama aktif melakukan perundingan dan menuju ke penandatanganan Perjanjian Kemitraan Progresif dan Komprehensif Trans Pasifik (CP TPP). Direncanakan, mulai dari tahun 2019, perjanjian ini akan menjadi efektif, membuka prospek yang lebih kuat lagi bagi dua negara untuk melakukan kerjasama satu sama lain pada tahun-tahun mendatang.

Di samping itu, komunitas orang Viet Nam di Jepang sedang sangat berkembang. Mereka telah dan sedang memainkan peranan sebagai jembatan penghubung yang sangat baik bagi hubungan antara dua negara. Duta Besar Viet Nam untuk Jepang, Nguyen Quoc Cuong memberitahukan: “Ada sangat banyak asosiasi dan ormas orang Vietnam yang  mengikuti arah yang semakin melakukan konektivitas satu sama lain, saling membantu untuk melakukan usaha dan tinggal di Jepang serta telah memberikan sumbangan-sumbangan yang praksis terhadap perkembangan Vietnam maupun perkembangan hubungan Viet Nam-Jepang. Kedutaan Besar Viet Nam selalu merupakan satu rumah untuk menghimpun semua kekuatan  orang Viet Nam, asosiasi dan ormas orang Viet Nam”.

 

Bekerjasama erat di forum-forum multilateral

Tidak hanya melakukan kerjasama dalam kerangka bilateral saja, Viet Nam dan Jepang juga bekerjasama erat dan saling mendukung di forum-forum multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ASEAN, APEC, ASEM, Dewan Hak Azasi Manusia dan lain-lain. Viet Nam mendukung Jepang menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (2016-2017) dan berkomitmen terus mendukung Jepang menjadi Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB ketika badan ini diperluas. Khususnya tentang masalah Laut Timur. Duta Besar Nguyen Quoc Cuong menegaskan: “Viet Nam dan jepang berbagi sangat banyak kepentingan strategis   yang sejajar. Viet Nam dan jepang mempunyai sangat banyak pandangan yang sangat dekat tentang masalah Laut Timur. Viet Nam menilai tinggi pendirian konsekuen Jepang yang mendukung Vietnam tentang masalah Laut Timur. Kedua pihak berhaluan bahwa semua sengketa di Laut Timur harus dipecahkan dengan damai, tidak mengancam, tidak menggunakan kekerasan, berdasarkan pada hukum internasional, khususnya Konvensi Internasional tentang Hukum Laut 1982”.

Dalam kunjungannya di Jepang kali ini, Presiden Tran Dai Quang melakukan pertemuan dengan Kaisar dan Permaisuri Jepang, melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, melakukan pertemuan dan perbahasan dengan pimpinan Parlemen, wakil kalangan politisi, ekonomi, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan lain-lain tentang orientasi dan langkah-langkah besar untuk mendorong hubungan antara dua negara, di antaranya memperhatikan  dan memperkuat kepercayaan politik, memperhebat kerjasama tentang perdagangan, investasi, kerjasama perkembangan, pertahanan, keamanan, memperhebat temu pergaulan kebudayaan dan temu pergaulan rakyat. Dua pihak juga berbahas tentang koordinasi di forum-forum internasional dan regional serta masalah-masalah yang menjadi minat bersama, terutama pada latar belakang Vietnam akan memainkan peranan sebagai negara koordinator hubungan ASEAN-Jepang tahap 2018-2021.

Di atas dasar hubungan Viet Nam-Jepang yang sedang berkembang baik seperti itu, kunjungan Presiden Tran Dai Quang di Jepang kali ini merupakan tonggak baru untuk membawa hubungan antara dua negara ke satu ketinggian baru. 

Komentar

Yang lain